Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Petani

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Kerja Tak Perlu Ngotot! Yuk, Kita Ngebolang Sambil ngobrolin Kebun Kopi Kita

19 Mei 2025   09:22 Diperbarui: 19 Mei 2025   09:25 155 16 3

Setelah panen,  petani memisahkan buah yang matang dari yang belum matang atau yang cacat. Ini penting untuk menjaga kualitas biji kopi.

2. Pengeringan 

Karena petani menggunakan metode pengolahan pengeringan dengan matahari  maka buah kopi yang telah dipilah segera dijemur di atas terpal di rumah.

Biji kopi harus dikeringkan hingga kadar air mencapai 10-12%.  Kelembaban yang berlebih dapat menyebabkan jamur. Karena itu, kopi yang sementara dijemur harus diangkat atau dilindungi ketika turun hujan.

3. Penyimpanan

Setelah biji kopi kering, simpan dalam kantong jala (jika dalam jumlah kecil) atau dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan kering. 

Akan tetapi sampai saat ini, petani hanya menyimpan biji kopi keringdi dalam karung plastik. Satu kodi karung plastik (isi 20 lembar) adalah Rp 35.000 - Rp 50.000.

4. Pemasaran

Petani masih lebih banyak menjual hasil kopinya ke pedagang pengumpul setelah pengupasan kulit kopi. Biasanya, pedagang pengumpul memiliki mesin pengupas sendiri.

Jasa pengupasan kopi kering adalah Rp 1.000 per kilogram.  Dan setelah pengupasan, petani langsung menjual semua hasil panennya ke pedagang pengumpul.

Untuk petani yang mengikuti FFS, sudah berkomitmen untuk memilah 20% produk kopi panen merah dan disimpan untuk dijual ke tempat lain yang harganya lebih mahal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4