Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.
Dari sisi sosial budaya, orang-orangan sawah memiliki nilai yang mendalam. Ia bukan hanya penjaga padi, tetapi juga simbol kreativitas petani dalam menghadapi tantangan alam.
Bahkan, dalam cerita rakyat dan karya seni, orang-orangan sering dijadikan ikon perjuangan manusia melawan hama. Meski kini mulai tergeser, keberadaannya tetap dikenang.
Sementara itu, plastik warna-warni tidak memiliki nilai simbolis, tetapi lebih menonjolkan aspek fungsional.
Inovasi sederhana ini membuktikan bahwa solusi pertanian tidak selalu harus mahal atau canggih.
Dengan sedikit kreativitas, bahan yang tampak sepele bisa menjadi teknologi tepat guna.
Jika ditilik dari sudut pandang ekologi, penggunaan plastik memang menimbulkan dilema baru. Plastik yang dibiarkan berserakan di sawah dapat mencemari lingkungan.
Oleh karena itu, penting bagi petani untuk memastikan plastik bekas dikumpulkan kembali setelah masa panen selesai. Dengan begitu, efektivitas tetap terjaga tanpa merusak ekosistem.
Ke depan, bisa jadi akan lahir metode yang lebih ramah lingkungan, seperti pita reflektif yang bisa dipakai berulang kali atau alat pengusir burung berbasis suara.
Namun, untuk saat ini, plastik warna-warni masih menjadi pilihan favorit petani karena murah, praktis, dan efektif.
Dengan demikian, pergeseran dari orang-orangan ke plastik warna-warni adalah cermin perubahan zaman.
Tradisi tetap hidup sebagai warisan, tetapi inovasi sederhana mengambil peran lebih besar dalam menjawab kebutuhan.