Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.
Sayuran yang dipanen bisa dijual, sedangkan kolam ikan berpotensi dikembangkan menjadi usaha rumahan.
PT BWKM melalui CSR-nya menegaskan bahwa keterlibatan mereka bukan sekadar bantuan, tetapi investasi sosial.
Dengan memberdayakan siswa dan masyarakat, perusahaan ikut menjaga harmoni dengan lingkungan sekitar operasinya.
Kegiatan ini juga sangat relevan dengan isu ketahanan pangan nasional. Dengan memanfaatkan pekarangan rumah, keluarga bisa memenuhi sebagian kebutuhan pangan tanpa bergantung sepenuhnya pada pasar.
Pada akhirnya, bedah Pekarangan bukan hanya soal menanam sayur atau memelihara ikan.
Lebih dari itu, kegiatan ini adalah pendidikan karakter, kebersamaan, dan kepedulian terhadap lingkungan.***