Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.
sumber dok: https://youtube.com/@gnafanu
Pernah travel sepanjang Trans Timor di Pulau Timor ?
Pulau Timor bisa dikelilingi lewat perjalanan darat. Tak hanya di Timor Barat tetapi bisa sampai ke Timor Leste.
Perjalanan di musim kemarau akan berbeda dengan travel di musim penghujan.
Juga alam akan terlihat berbeda antara peralihan kemarau atau peralihan ke musim hujan.
Namun ada beberapa fakta menarik yang hampir sama ketika travel sepanjang Trana Timor.
Pertama, kita akan mengikuti alur perjalanan darat yang bslerkelok-kelok namun jalannya termasuk sangat baik dan lebar.
Kedua, nikmati pemandangan padang sabana nan indah. Di kiri dan kanan, kita akan melihat padang rumput yabg luas.
Sesekali, terselip beberapa pepohonan di tengah padang sabana nan luas.
Banyak ternak bebas merumput di sekitsr sabana. Ada kuda, sapi, dan kambing. Ini menambaj semarak pemandangan Trans Timor.
Kita pun akan berpapasan dengan penduduk Timor yang murah senyum.
Tak hanya senyuman. Mereka juga tak segan menyapa dengan ramah kala berpapasan.
Hal menarik lain, sungai-sungainya masih jernih dan mengundang anak-anak untuk turun dan membasahi diri.
Kadang, yang dewasa pun ikut berendam. Apalagi cuaca panas.
Pemandangan sepanjang sungai juga tak kalah indahnya.
Bantaran sungai terlihat subur. Ada sawah di pinggir sungai. Termasuk kebun pisang dan kebun lainnya.
Rasa sekeliling yang sejuk membuat kita enggan untuk keluar dari sungai.
Kali Loli, sebelum memasuki Kota Kefamenanu, Timor Tengah Utara (dok foto: Gtegorius Nafanu)
Ah, nikmatnya alam ini!
