Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Petani

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Video Artikel Utama

Nanas Medusa, Si Eksotis nan Cantik Tetapi Kurang Cocok Dikonsumsi

19 Oktober 2025   05:03 Diperbarui: 19 Oktober 2025   13:32 345 23 11

Sumber: https://www.youtube.com/@gnafanu

Nanas Medusa sedang naik daun di kalangan pecinta tanaman hias.

Bentuknya yang unik, mungil, dan menyerupai mahkota dengan helai daun melingkar seperti tentakel membuatnya dinamai “Medusa”.

Ini merujuk pada sosok mitologis Yunani berambut ular. Meski namanya terdengar menyeramkan, tampilan nanas ini justru memikat siapa pun yang melihatnya.

Berbeda dengan nanas pada umumnya, Nanas Medusa bukanlah buah konsumsi, melainkan tanaman hias. 

Tumbuhan ini berasal dari keluarga Bromeliaceae yang masih satu rumpun dengan nanas biasa (Ananas comosus). 

Varietas ini disebut juga Ananas bracteatus var. medusa dan banyak ditemukan di wilayah tropis seperti Amerika Selatan, terutama Brasil, Paraguay, dan Bolivia.

Negara-negara ini merupakan tempat asal mula tanaman ini sebelum populer sebagai tanaman hias di Asia, termasuk Indonesia.

Ciri khas nanas Medusa terletak pada bentuk buahnya yang kecil, dengan daun tajam dan panjang yang tumbuh memutar menyerupai rambut. 

Buah Nanas Medusa saat muda, berwana merah (Dokumentasi Gregorius Nafanu)
Buah Nanas Medusa saat muda, berwana merah (Dokumentasi Gregorius Nafanu)

Warna buahnya bisa berubah dari hijau, merah muda, hingga jingga keemasan, menciptakan kesan eksotis dan dekoratif yang kuat.

Karena keindahan warnanya, banyak pecinta tanaman menjadikannya sebagai elemen utama dalam taman tropis, taman vertikal, hingga dekorasi interior bergaya minimalis.

Meski tampak seperti nanas biasa, buah Nanas Medusa kurang cocok untuk dikonsumsi atau dijadikan sebagai buah meja, sekalipun bisa dimakan.

Rasanya asam getir dan memiliki kandungan serat kasar tinggi yang tidak cocok untuk dikunyah. 

Buahnya juga mengandung senyawa bromelin dalam kadar tinggi yang dapat menyebabkan iritasi ringan pada mulut. 

Karena itu, tanaman ini lebih difungsikan untuk keindahan, bukan untuk pangan.

Cara budidaya nanas Medusa

Jika tertarik membudidayakan Nanas Medusa, kabar baiknya adalah bahwa tanaman ini sangat mudah dirawat dan tahan terhadap kondisi panas maupun kering. 

Ia menyukai sinar matahari penuh dan media tanam yang porous, seperti campuran tanah, pasir, dan kompos dengan perbandingan seimbang. 

Drainase yang baik sangat penting, karena akar nanas ini rentan busuk jika terlalu lembab.

Perbanyakan Nanas Medusa bisa dilakukan melalui tunas anakan yang tumbuh di sekitar induknya atau dari mahkota buah. 

Cukup potong anakan dengan hati-hati, biarkan mengering selama satu atau dua hari, lalu tanam di media lembab. Dalam beberapa minggu, akar baru akan tumbuh, dan tanaman siap dipindahkan ke pot permanen.

Pemupukan tidak perlu sering dilakukan. Gunakan pupuk cair dengan dosis rendah setiap dua minggu sekali agar warna daunnya tetap cerah dan segar. 

Selain itu, perlu dipastikan tidak ada air menggenang di tengah roset daun, karena bisa memicu jamur. 

Jika dirawat dengan baik, Nanas Medusa bisa hidup hingga bertahun-tahun dan bahkan berbunga cantik sebelum menghasilkan buah kecilnya yang unik.

Lebih cocok jadi tanaman hias

Menariknya, beberapa kolektor tanaman hias menyebut Nanas Medusa sebagai “nanas mini ajaib” karena kemampuannya tumbuh baik di ruang terbuka maupun di dalam ruangan. 

Warna merah dan jingganya yang menonjol membuatnya menjadi tanaman dekoratif populer di hotel, kafe, hingga ruang tamu modern.

Kini, Nanas Medusa bukan hanya simbol keindahan tropis, tetapi juga representasi kreativitas dalam dunia tanaman hias. 

Ia membuktikan bahwa pesona tanaman tak selalu harus dinilai dari rasa buahnya, melainkan juga dari keindahan dan karakter unik yang dimilikinya. 

Dengan tampilan eksotis dan perawatan mudah, Nanas Medusa menjadi primadona baru di dunia tanaman hias. 

Meskipun tak bisa dinikmati di meja makan, kehadirannya mampu mempercantik ruang dan menghadirkan nuansa alami yang menenangkan. 

Nanas Medusa beranjak matang, berwarna kuning (dok foto: Gregorius Nafanu)
Nanas Medusa beranjak matang, berwarna kuning (dok foto: Gregorius Nafanu)

Jadi, jika mencari tanaman hias yang unik, tahan panas, dan mudah tumbuh maka Nanas Medusa adalah pilihan yang tepat untuk mempercantik taman tropis.

Selamat bertanam!***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3