Master of Public Health | Praktisi Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Bagi orang-orang Kupang, akhir tahun, khususnya bulan Desember atau masa-masa menjelang Natal dan tahun baru selalu identik dengan pohon sepe. Pohon sepe lebih dikenal luas dengan sebutan bunga flamboyan. Warna merah meronanya ketika mekar selalu menjadi pengingat kepada orang-orang Kupang di mana pun berada bahwa waktu untuk pulang Kupang sudah tiba.
Bahkan, orang Kupang sudah sangat akrab dengan semboyan: "Pohon sepe su babunga, Kupang su pange pulang."
Kalimat tersebut berarti: "Bunga flamboyan sudah mulai bermekaran, Kupang sudah memanggil pulang."
Karena itu, saya mendapatkan ide ketika sedang berada di luar Kupang beberapa waktu lalu karena urusan kerja. Ide yang muncul untuk mengungkapkan perasaan tersebut diolah dalam bentuk lagu yang berjudul 'Beta Ridu Kupang'.
Beginilah liriknya:
Sudah cukup lama son baku lia
Mata deng hati su jadi son sabar
Beta rindu Kupang
Keluarga mulai bakasih kabar
Merah pohon sepe su babunga
Kupang pange pulang
Ho ooo ooo ooo
Ho ooo ooo ooo ooo ooo
Ho ooo ooo ooo ooo
Biarpun beta pung raga di tempat lain
Beta pung hati son akan lupa rumah terbaek
Wuo o o ooo...
Kota yang penuh cinta
Ajarkan beta tentang jaga damai
Bakawan bae dengan semua orang
Kasih sayang yang terutama
Beta rindu Kupang... 3x
Inilah video liriknya yang saya upload melalui Youtube:
Lagu tersebut saya produksi sendiri bersama beberapa sahabat saya dengan peralatan yang sangat sederhana. Semoga lagu yang pendek ini bisa menjadi obat rindu bagi semua orang yang merindukan kampung halaman. Kita pun tergerak untuk mau terus mendoakan, serta memberikan yang terbaik demi kemajuan tanah kelahirannya. Selamat merindukan Kupang dan tanah kelahiran masing-masing. Salam kasih.