Tari Tea Eku adalah sebuah tarian tradisional yang berasal dari daerah Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Biasanya, tarian ini ditarikan oleh sekelompok penari perempuan yang memanfaatkan sapu tangan atau kain kecil sebagai atribut dalam penampilannya.
Meskipun belum diketahui dengan pasti sejarahnya, Tari Tea Eku telah menjadi salah satu tarian yang terkenal di Nagekeo, NTT, dan sering dihadirkan dalam berbagai acara seperti upacara adat, penyambutan tamu penting, dan acara budaya.
Tarian ini berasal dari daerah Boawae, Nagekeo, Flores, NTT, dan dahulu sering dipentaskan dalam pesta adat masyarakat setempat. Nama "Tea Eku" berasal dari kata "Tea" yang berarti "getar", menggambarkan gerakan kaki penari yang menggetarkan irama musik, serta "Eku" yang berarti "lambaian sapu tangan", merujuk pada atribut yang digunakan penari.
Tarian Tea Eku biasanya ditarikan oleh 4-6 penari perempuan dengan gerakan yang anggun sambil memainkan sapu tangan mereka. Pertunjukan dimulai dengan sapaan pendek, kemudian dilanjutkan dengan lima gerakan utama, masing-masing diakhiri dengan gerakan "Ji" untuk mencari posisi ideal. Pertunjukan ditutup dengan lambaian tangan kepada penonton.
Tarian ini diiringi oleh musik tradisional seperti Gong Gendang, yang dimainkan secara khusus dalam apa yang disebut Paka Tea Eko. Penari mengenakan busana khas Tari Tea Eku, terdiri dari baju berwarna hitam atau merah, kain songket khas Nagekeo, dan rambut yang digelung dengan hiasan pita. Sapu tangan juga digunakan sebagai atribut dalam penampilan menari.
Penting bagi masyarakat Nagekeo untuk terus melestarikan dan mempromosikan Tari Tea Eku sebagai bagian yang tak terpisahkan dari warisan budaya. Hal ini dapat dilakukan melalui pengajaran generasi muda, penyelenggaraan acara budaya, serta kolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk memperluas apresiasi terhadap seni tradisional ini baik di tingkat lokal maupun nasional.
Dengan cara ini, Tari Tea Eku dapat terus diwariskan dan diapresiasi oleh generasi mendatang sebagai bagian yang penting dari identitas budaya Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Sumber Video: Dokumen Pribadi