Isson Khairul
Isson Khairul Jurnalis

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Senyum Kemenangan ABC Wirayudha Atas SoccerED

15 Juli 2025   16:18 Diperbarui: 15 Juli 2025   16:18 105 0 0

ABC Wirayudha FC sukses mengalahkan SoccerED, klub yang tak terkalahkan selama 12 pekan. Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025, kian sengit. Talenta-talenta muda usia 16-17 tahun, bermunculan di liga dengan kompetisi penuh ini.

Membina Skill, Membangun Kepribadian

Senyum kemenangan ABC Wirayudha FC atas SoccerED di Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025. Foto: Isson Khairul
Senyum kemenangan ABC Wirayudha FC atas SoccerED di Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025. Foto: Isson Khairul

Arifin Adam mengangkat tangan kanan, dengan senyum merekah. Ia menyongsong serta menyambut salam sepak bola, dari para pemain SoccerED, yang berbaris mendatanginya. Momen yang sangat mengesankan. Penuh dengan sikap ke-bapak-an serta vibes pembinaan.

Itulah kekhasan Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025. Padahal, di lapangan sintetis 1 Pancoran Soccerr Field ini, beberapa menit lalu, klub ABC Wirayudha asuhan Arifin Adam, baru saja mengalahkan SoccerED dengan skor 3-1.

Kemenangan ABC Wirayudha sekaligus memusnahkan gelar klub tak terkalahkan, yang disandang SoccerED selama 12 pekan berturut-turut, sejak Liga Jakarta U-17 digulirkan, pada Sabtu, 19 April 2025 lalu, di Pancoran Soccerr Field, Jakarta Selatan.

Artinya, di pekan ke-13 ini, 18 klub peserta Liga Jakarta U-17, sama-sama sudah merasakan kekalahan. Bagi SoccerED, kekalahan pada Minggu, 13 Juli 2025 tersebut, adalah kekalahan yang pertama, setelah berlaga 13 kali dengan 13 klub yang berbeda.

Kita tahu, kemenangan dan kekalahan adalah pelajaran berharga dalam sepak bola. Pemain, pelatih, pemilik klub, dan seluruh pihak yang menjadi bagian dari suatu kompetisi, adalah elemen yang berkorelasi langsung dengan kemenangan dan kekalahan tersebut.

Poin pentingnya adalah, bagaimana para pihak itu menyikapi kemenangan dan kekalahan. Sikap itulah yang menentukan, seberapa besar komitmen mereka terhadap pembinaan persepakbolaan. Apalagi ini menyangkut tunas-tunas muda yang berusia 16-17 tahun.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2