Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com
Bagi saya, waktu keberangkatan tersebut cukup nanggung jika membidik segmen para penglaju atau pekerja. Siapa sih yang berangkat kerja pukul 10 pagi atau pulang kerja pukul setengah 1 siang?
Kalau saja kereta ini disusun lagi jadwalnya, maka kemungkinan okupansinya bisa lebih baik. Semisal, ada keberangkatan pagi dari Sidoarjo atau sore dari Indro Gresik.
Kereta juga tidak berjalan satu kali PP tetapi bisa ditambah hingga 2 atau 3 kali. Apalagi, kalau KRD ini melewati halte-halte tak terpakai di sekitar Surabaya, bisa jadi masyarakat akan mulai berpikir untuk menggunakannya.
Lumayan lho jika saya bisa naik sampai halte yang dekat Royal Plaza. Saya bisa hemat untuk ongkos ojek daring beberapa ribu rupiah.
Kondisinya berbeda dengan saudaranya di Sidoarjo, Lamongan, atau Mojokerto. Jika mau naik kereta, orang Gresik ya harus ke Surabaya. Jalur menuju Stasiun Indro ini sebelumnya hanya digunakan sebagai angkutan peti kemas. Itu pun tak berlangsung lama karena dihentikan sejak 2017 lalu. Praktis, jalur ini kembali mati.
Semoga saja KRD ini tetap eksis ya dan jadi salah satu alternatif transportasi menuju Gresik walau dari stasiun pemberhentian terakhirnya masih lumayan jauh.