Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com
Kebetulan, saya mendapat kereta nomor 3 dengan kursi nomor 11 D. Pengalaman saat naik kereta Jayabaya yang sudah diganti dengan kelas ekonomi New Generation, saya selalu penasaran apakah nomor kursi yang saya dapatkan mendapatkan jendela atau tidak.
Perlu diketahui, meski sudah diubah menjadi lebih nyaman, tetapi tidak semua penumpang mendapatkan tempat duduk yang dekat jendela. Setidaknya, ada 3 tipe kursi kereta kelas ekonomi New Generation.
Pertama adalah kursi dengan jendela penuh, kedua adalah kursi dengan jendela setengah penuh, dan ketiga adalah kursi yang tidak mendapatkan jendela sama sekali.
Perbedaan posisi tersebut, bisa jadi disebabkan karena susunan kereta api kelas ekonomi yang berbeda dengan kelas eksekutif. Perlu diketahui, jumlah penumpang maksimal pada kereta kelas eksekutif adalah sekitar 50 penumpang. Semua kursi penumpang kelas eksekutif pasti akan dekat dengan jendela.
Sementara, jumlah kursi untuk kereta api kelas ekonomi Kemenhub non PSO sebelum diubah menjadi New Generation adalah 80 penumpang. Ketika diubah, maka jumlahnya dimampatkan menjadi 72 penumpang atau berkurang sebanyak 8 penumpang.
Pengubahan ini tidak mengubah posisi jendela dan hanya mengubah kursi serta bagian lainnya. Otomatis, posisi kursi disusun sedemikian rupa agar jumlahnya pas 72 penumpang. Alhasil, penumpang pun mendapat tiga jenis posisi tempat duduk tersebut.
Apesnya, sebagai penumpang, kita tidak bisa memilih dengan jelas mana kursi kereta yang mendapatkan jendela penuh. Kebanyakan, penumpang baru tahu ia dapat jendela atau tidak saat sudah naik kereta.
Saat sudah naik dan ternyata tidak mendapat jendela, maka penumpang bisa saja kecewa karena selama perjalanan, tidak ada pemandangan yang bisa disaksikan selain dinding kereta. Padahal, keinginan orang untuk naik kereta api adalah bisa melihat pemandangan yang tak bisa disaksikan jika naik bus atau mobil.
Pengalaman saya kemarin, untuk kursi 11D dengan kereta nomor 3, saya mendapatkan jendela setengah penuh. Walau terhalang oleh kursi penumpang depan (12D) yang mendapatkan jendela penuh, bagi saya tidak masalah. Saya bersyukur masih bisa melihat pemandangan di luar kereta dengan jelas dan merekam aktivitas selama perjalanan.