Ikrom Zain
Ikrom Zain Tutor

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Video Artikel Utama

Naik Trans Jatim Rute Terbaru Sambil Ngonten Bareng Subscriber

11 September 2024   08:34 Diperbarui: 12 September 2024   15:03 527 9 2

Trans Jatim Koridor 4 di Terminal Bunder Gresik. (Dokumentasi pribadi)
Trans Jatim Koridor 4 di Terminal Bunder Gresik. (Dokumentasi pribadi)

Pembukaan rute baru Trans Jatim koridor 4 sudah berlangsung sejak sebulan kemarin.

Sebenarnya, saya sudah melakukan perjalanan seperti biasanya menuju ke Paciran Lamongan. Meski tidak sampai Terminal Paciran, tetapi lumayan lah sudah sampai Sunan Drajat. Alhasil, saya sudah membuat dua buah video, yakni video perjalanan dari Bunder dan video kembali ke arah Bunder dari Paciran.


Nah, pada tab komunitas yang saya buat, saya sempat melontarkan sebuah ajakan pada subscriber barangkali ada yang mau ikut ngonten bersama saya. Tiba-tiba, ada sebuah pesan masuk di IG saya. seorang subscriber bersedia dan ingin naik Trans Jatim rute terbaru bersama saya.

Saya pun memberikan nomor WA kepadanya dan kami mulai janjian kapan bisa jalan bersama. Setelah beberapa kali mencari waktu yang pas, akhirnya saya pun menyanggupinya saat hari-H kemerdekaan. Tepatnya, tanggal 17 Agustus 2024.

Mulanya, saya mengira bahwa subscriber saya tersebut duduk di bangku SMA atau mungkin kuliah. Maklum, dari statistik pemirsa video saya, kebanyakan adalah mereka yang berusia 17-25 tahun, artinya, rentang masa SMA, kuliah, atau bekerja awal. Video saya yang kebanyakan mengulas perjalanana bus dan kereta api memang menjadi daya tarik bagi kalangan tersebut.

Namun, dugaan saya salah. Ia ternyata tidak duduk di bangku kuliah atau SMA. Melainkan duduk di bangku kelas 4 SD. Waduh, kok jadi momong anak begini?

Untung saja, ia berkata bahwa ia ditemani oleh orang tuanya. Makanya, saya masih mau untuk naik bus bersama. Kalau ia datang sendiri sih aduh rasanya saya tak sanggup karena takut kalau ada apa-apa.

Singkat cerita, saya sudah sampai Terminal Bungurasih sekitar pukul setengah 7 pagi. Setelah sarapan sebentar, saya langsung menuju ke Halte Trans Jatim untuk menunggu bus menuju ke arah Gresik. Dalam pesannya, ia meminta saya menunggu sebentar karena masih dalam perjalanan. Saya pun menunggunya sembari melihat para kondektur yang mengenakan baju daerah.

Kondektur Trans Jatim yang menggunakan baju daerah. (Dokumentasi pribadi)
Kondektur Trans Jatim yang menggunakan baju daerah. (Dokumentasi pribadi)

Tak selang berapa lama, ada anak kecil yang mendekati saya dan ternyata benar, ia adalah subscriber yang ingin ikut bersama saya naik bus Trans Jatim. Di belakangnya ada ibunya yang mengantarkannya untuk naik bus. Setelah berkenalan, saya pun langsung mengajak mereka naik bus yang baru tiba. Meski harus berdiri, tapi ternyata asyik juga bisa naik bus bareng.

Ibunya bercerita bahwa sang anak memang sangat menggemari bus. Sang anak yang bernama Nando bahkan hafal banyak rute bus antar kota. Setiap ada rute Suroboyo Bus, Trans Semanggi, Feeder Wira-wiri yang baru dibuka, Nando selalu ingin segera mencoba. Makanya, ketika ada pembukaan rute Trans Jatim Koridor 4 ini, ia sangat semangat sekali mencoba.

Ketertarikannya dengan transportasi umum bahkan sangat mendarah daging. Kata sang ibu, saat menuju Terminal Bungurasih dari rumahnya di sekitar Wiyung Surabaya, Nando tak mau naik motor. Ia hanya mau naik transportasi umum. Makanya, mereka sedikit terlambat dari waktu janjian karena memang harus naik Feeder Wira-wiri dan dilanjutkan dengan naik Suroboyo Bus.

Sayangnya, saat itu jam operasional Trans Jatim Koridor 4 terbatas karena ada kegiatan karnaval di sekitar Paciran, Lamongan. Bus pun berhenti beroperasi sekitar pukul 2 siang. Padahal, waktu tempuh dari Gresik ke Lamongan bisa sampai 2 jam karena macet. Alhasil, saya memutuskan untuk melakukan perjalanan sampai di Bungah, sebuah kecamatan di Kabupaten Gresik.

Walau demikian, hal itu tak lantas mengurangi antusias dari Nando untuk naik Trans Jatim. Ia langsung mengeluarkan kamera untuk memotret dan membuat video perjalanan yang ia lakukan. Bahkan, saat sampai di Terminal Bunder, ia juga langsung mengenali berbagai jenis bus Trans Jatim yang sedang terparkir. Di Terminal tersebut, memang ada 3 rute yang tersedia, yakni koridor 1 arah Bungurasih dan  Porong, Koridor 3 arah Mojokerto, dan Koridor 4 arah Paciran Lamongan.

Penumpang antre di halte. (Dokumentasi pribadi)
Penumpang antre di halte. (Dokumentasi pribadi)

Tak hanya memotret dan mengambil video, ia juga ikut antre bersama penumpang lainnya. Kebetulan, karena saat itu masih ujicoba gratis, maka jumlah penumpang dalam satu bus dibatasi. Penumpang akan diberi nomor antrean untuk bisa naik ke dalam bus. Jika nomor antrean sudah habis, maka mereka harus menunggu bus berikutnya.

Pengalaman ini tentu menjadi pengalaman berharga bagi Nando karena ia juga belajar untuk antre dan bersabar saat naik transportasi umum. Pengalaman yang dibutuhkan generasi masa kini sedari kecil untuk menumbuhkan empati pada orang lain. Saat naik, ia juga heran kenapa ada bagian kosong dengan satu tempat duduk berwarna merah.

Kursi prioritas.(Dokumentasi pribadi)
Kursi prioritas.(Dokumentasi pribadi)

Saya jelasakan sedikit bahwa di bagian tersebut digunakan untuk penumpang prioritas. Penumpang anak-anak, lansia, penyandang disabilitas, ibu hamil, dan penumpang berkebutuhan khusus. Ia juga belajar bahwa banyak tipe bus dengan tempat duduk prioritas berbeda-beda. Ada yang berada di bagian depan, tengah, dan belakang seperti pada bus Trans Jatim Koridor 4 ini.

Pengajaran mengenai tempat duduk prioritas juga sangat penting dilakukan agar anak juga mengetahui pentingnya memberikan kursi pada mereka. Dengan begini, mereka tidak akan egois untuk menang sendiri. 

Pemahaman ini sangat penting mengingat dengan semakin majunya perkembangan zaman, rasanya anak muda cukup egois terhadap orang yang lebih tua.

Penumpang yang menunggu bus selanjutnya. (Dokumentasi pribadi)
Penumpang yang menunggu bus selanjutnya. (Dokumentasi pribadi)

Tak terasa, perjalanan selama setengah jam membawa kami sampai di Bungah. Kami pun turun dan menyeberang jalan untuk naik bus kembali ke arah Gresik. Walau tidak sampai ke Paciran, tetapi bagi saya pengalaman naik bus bersama subscriber ini sangatlah berharga. Selain mendapatkan konten, saya juga bisa berbagi apa yang saya ketahui kepada para subscriber yang sudah mengikuti channel YouTube saya. 

Semoga saja, pada kesempatan selanjutnya ada subscriber yang bersedia ikut naik bus bersama saya sembari membuat konten bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3