Isson Khairul
Isson Khairul Jurnalis

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Di Radio Bicara Chairil Anwar

2 Juli 2022   09:21 Diperbarui: 2 Juli 2022   09:36 1234 0 0

Isson Khairul di Studio Radio RPK 96.30 FM, Jakarta. Foto: Isson Khairul 
Isson Khairul di Studio Radio RPK 96.30 FM, Jakarta. Foto: Isson Khairul 

Dari 13 juta, menjadi 17 juta orang. Siapa mereka? Mereka adalah para pendengar radio di wilayah DKI Jakarta. "Kami mengajak mereka bicara tentang Chairil Anwar, tentang literasi bangsa," ujar Octavianus Masheka, Ketua Pelaksana Peringatan Satu Abad Chairil Anwar.

Radio, Chairil, dan Jakarta


Radio, Chairil, dan Jakarta adalah tiga komponen penting dalam literasi bangsa. Kita tahu, pada Jumat, 17 Agustus 1945, pukul 10.00 WIB, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.

Beberapa jam kemudian, tepatnya pukul 19.00 WIB, Muhammad Yusuf Ronodiputro menyiarkan Proklamasi Kemerdekaan tersebut kepada dunia, melalui Radio Hoso Kyoku, milik Jepang. Ia adalah karyawan di radio tersebut. Berkat siaran radio itulah, dunia mengetahui bahwa Indonesia telah merdeka.

Tiga tahun kemudian, pada tahun 1948, Chairil Anwar menciptakan sajak Krawang Bekasi:

Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Peran radio dan spirit kebangsaan Chairil Anwar, itulah yang hendak dibangkitkan Octavianus Masheka, dalam rangkaian Peringatan Satu Abad Chairil Anwar. Maka, pada Rabu, 29 Juni 2022 lalu, Octavianus Masheka bersama R. Mulia Nasution dan Isson Khairul, mengajak para pendengar Radio RPK  96.30 FM bicara tentang Chairil Anwar.     

Radio yang bermarkas di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, tersebut, menempatkan Peringatan Satu Abad Chairil Anwar dalam program Jelajah Nusantara, selama satu jam. Roy Agusta selaku pengasuh Jelajah Nusantara, memandu tiga narasumber tersebut.

Percakapan tentang Chairil Anwar yang disiarkan secara live dari studio radio tersebut, berlangsung hangat. Roy Agusta bahkan terinspirasi untuk menggelar lomba baca puisi di radio, karena menurutnya, radio bisa jadi media untuk mendekatkan para pendengar dengan puisi.  

Pendengar Kembali Tumbuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2