Isson Khairul
Isson Khairul Jurnalis

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Senja Berpuisi, Optimisme dari Selasar Gedung Panjang TIM

23 Agustus 2022   13:07 Diperbarui: 23 Agustus 2022   13:09 1054 2 0

Nanang Suryana selaku Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) PDS HB Jassin menyebut, kini cukup banyak ruang-ruang terbuka di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), yang bisa digunakan untuk menggelar aktivitas seni budaya. Artinya, berbagai aktivitas di ruang terbuka di TIM, bisa digelar secara bersamaan pada waktu yang sama.

Sejak Senin, 3 Juni 2022 lalu, berbagai komunitas seni budaya sudah mulai memanfaatkan ruang-ruang terbuka di kawasan TIM. Komunitas Tari dari Papua, misalnya, menggunakan ruang terbuka di sekitar Teater Kecil untuk latihan tari. Mereka adalah saudara-saudara kita dari Papua, yang sedang studi atau bekerja di Jakarta.

Kenduri Cinta, pentas seni budaya yang digagas oleh Budayawan Emha Ainun Nadjib, bahkan sudah dua kali memanfaatkan ruang terbuka TIM. Pada Jumat, 22 Juli 2022 dan Sabtu, 13 Agustus 2022 lalu, komunitas seni budaya asuhan Cak Nun tersebut, menggelar Kenduri Cinta di Plaza Teater Besar TIM secara terbuka, kolosal, dan gratis.

Oh, ya, Kenduri Cinta sesungguhnya adalah komunitas Cak Nun yang tiap bulan menggelar acara di ruang terbuka TIM. Pertama kali dilaksanakan pada Jumat, 9 Juni 2000, di Lapangan Parkir terbuka Taman Ismail Marzuki. Selain itu, yang rutin melakukan aktivitas kreatif di ruang terbuka TIM adalah komunitas Teater Tanah Air pimpinan Jose Rizal Manua.

Teater Tanah Air adalah teater anak-anak, yang sejak berdiri hingga kini, selalu memanfaatkan ruang-ruang terbuka di TIM sebagai tempat latihan. Silakan simak postingan saya di Kompasiana Dari Ruang Terbuka di TIM Jakarta, Teater Tanah Air Jadi Juara Festival Dunia pada 30 September 2015 dan Anak-anak Pantang Menyerah di Teater Tanah Air, Sebuah Edukasi Alternatif pada 28 November 2015.

Dengan kata lain, ruang-ruang terbuka di kawasan TIM, sesungguhnya leluasa untuk dimanfaatkan oleh para seniman dari berbagai komunitas seni budaya untuk berekspresi. Senja Berpuisi pada Sabtu, 20 Agustus 2022 lalu itu misalnya, melibatnya banyak komunitas. Suasananya luwes, penuh suka-ria.

Seniman yang tampil memusikalisasikan puisi misalnya, leluasa berinteraksi dengan para penonton. Keguyuban antara penampil dan penonton langsung tercipta secara alamiah. Penonton ada yang duduk lesehan. Ada pula yang memilih duduk di kursi-kursi yang disediakan. Nanang Suryana selaku Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) PDS HB Jassin menyebut, Senja Berpuisi akan digelar secara reguler hingga bulan November mendatang.

"Senja Berpuisi bisa menjadi rekreasi alternatif akhir pekan bagi warga Jabodetabek, ketika berkunjung ke kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM)," tukas Nanang Suryana.

Jakarta, 23 Agustus 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2