Isson Khairul
Isson Khairul Jurnalis

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Senja Berpuisi, Optimisme dari Selasar Gedung Panjang TIM

23 Agustus 2022   13:07 Diperbarui: 23 Agustus 2022   13:09 1052 2 0

senjakok-63046dfc04dff079ea4b1ea2.jpg
senjakok-63046dfc04dff079ea4b1ea2.jpg
Optimisme komunitas seni budaya di TIM Jakarta. Foto: Isson Khairul

Senja Berpuisi. Selasar Gedung Panjang Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. Nah, di selasar itulah, pada Sabtu, 20 Agustus 2022 lalu, sejumlah seniman bersuka-ria menebar optimisme. Mereka membaca puisi, memusikalisasi puisi, mempantomimkan puisi, serta menggelar puisi secara teatrikal. Tontonan asyik akhir pekan.

Spirit Komunitas Seni Budaya

Gedung Panjang menjadi ikon terkini Taman Ismail Marzuki (TIM). Selasar gedung itu membujur, dari timur ke barat. Di empat dari empat belas lantai bangunan tersebut, membentang Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin.


Nah, di selasar gedung itulah, pada Sabtu sore menjelang senja hingga malam tiba, sejumlah seniman bersuka-ria menebar optimisme. "Senja Berpuisi ini adalah ajang kreativitas yang diinisiasi oleh Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, berkolaborasi dengan sejumlah komunitas seni budaya," ujar Nanang Suryana, Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) PDS HB Jassin.

Nanang Suryana menuturkan, Senja Berpuisi menjadi bagian dari upaya PDS HB Jassin untuk menggairahkan kembali aktivitas para seniman yang tergabung di sejumlah komunitas seni budaya. Ia menyadari, pandemi Covid-19 telah membuat sejumlah komunitas vakum. Selain itu, revitalisasi TIM yang dimulai sejak 3 Juli 2019, belum sepenuhnya selesai.

Meski revitalisasi belum selesai, tapi sejak Senin, 3 Juni 2022 lalu, TIM sudah mulai dibuka secara bertahap. Berbagai aktivitas seni budaya mulai digelar di sana. Baik dalam wujud pameran lukisan, pementasan teater, pembacaan puisi, diskusi sastra, maupun peringatan hari-hari besar yang relevan.

Senja Berpuisi adalah salah satu wujud aktivitas seni budaya tersebut. Acara ini digelar secara terbuka di ruang terbuka, di selasar Gedung Panjang. "PDS HB Jassin mengundang komunitas seni budaya untuk tampil di TIM. Baik komunitas yang ada di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), maupun komunitas yang berada di wilayah lain. 

Bila berminat, silakan hubungi PDS HB Jassin," ungkap Nanang Suryana lebih lanjut.

Pada Senja Berpuisi hari Sabtu, 20 Agustus 2022 lalu tersebut, seniman dan komunitas yang tampil cukup banyak. Antara lain, Pantun Betawi oleh Inung Nurjanah Ridwan & Komunitas; Pantomim Puisi oleh Rhamanda Yudha Pratomo; Teatrikal Puisi oleh Teater Jalanan Nusantara (TJN) bersama Feri Putra, Veronika Ninik, Khairani Piliang, Mita Katoyo, Romy Sastra, dan Diana Prisma; serta Monolog oleh Nuyang Jaimee dan monolog oleh Ilhamdi Sulaiman; SMK Bakti Kartini Bekasi; Forum Seniman Bekasi; dan Kukuh Enterprize.

Spirit Kreatif di Ruang Terbuka

Nanang Suryana selaku Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) PDS HB Jassin menyebut, kini cukup banyak ruang-ruang terbuka di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), yang bisa digunakan untuk menggelar aktivitas seni budaya. Artinya, berbagai aktivitas di ruang terbuka di TIM, bisa digelar secara bersamaan pada waktu yang sama.

Sejak Senin, 3 Juni 2022 lalu, berbagai komunitas seni budaya sudah mulai memanfaatkan ruang-ruang terbuka di kawasan TIM. Komunitas Tari dari Papua, misalnya, menggunakan ruang terbuka di sekitar Teater Kecil untuk latihan tari. Mereka adalah saudara-saudara kita dari Papua, yang sedang studi atau bekerja di Jakarta.

Kenduri Cinta, pentas seni budaya yang digagas oleh Budayawan Emha Ainun Nadjib, bahkan sudah dua kali memanfaatkan ruang terbuka TIM. Pada Jumat, 22 Juli 2022 dan Sabtu, 13 Agustus 2022 lalu, komunitas seni budaya asuhan Cak Nun tersebut, menggelar Kenduri Cinta di Plaza Teater Besar TIM secara terbuka, kolosal, dan gratis.

Oh, ya, Kenduri Cinta sesungguhnya adalah komunitas Cak Nun yang tiap bulan menggelar acara di ruang terbuka TIM. Pertama kali dilaksanakan pada Jumat, 9 Juni 2000, di Lapangan Parkir terbuka Taman Ismail Marzuki. Selain itu, yang rutin melakukan aktivitas kreatif di ruang terbuka TIM adalah komunitas Teater Tanah Air pimpinan Jose Rizal Manua.

Teater Tanah Air adalah teater anak-anak, yang sejak berdiri hingga kini, selalu memanfaatkan ruang-ruang terbuka di TIM sebagai tempat latihan. Silakan simak postingan saya di Kompasiana Dari Ruang Terbuka di TIM Jakarta, Teater Tanah Air Jadi Juara Festival Dunia pada 30 September 2015 dan Anak-anak Pantang Menyerah di Teater Tanah Air, Sebuah Edukasi Alternatif pada 28 November 2015.

Dengan kata lain, ruang-ruang terbuka di kawasan TIM, sesungguhnya leluasa untuk dimanfaatkan oleh para seniman dari berbagai komunitas seni budaya untuk berekspresi. Senja Berpuisi pada Sabtu, 20 Agustus 2022 lalu itu misalnya, melibatnya banyak komunitas. Suasananya luwes, penuh suka-ria.

Seniman yang tampil memusikalisasikan puisi misalnya, leluasa berinteraksi dengan para penonton. Keguyuban antara penampil dan penonton langsung tercipta secara alamiah. Penonton ada yang duduk lesehan. Ada pula yang memilih duduk di kursi-kursi yang disediakan. Nanang Suryana selaku Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) PDS HB Jassin menyebut, Senja Berpuisi akan digelar secara reguler hingga bulan November mendatang.

"Senja Berpuisi bisa menjadi rekreasi alternatif akhir pekan bagi warga Jabodetabek, ketika berkunjung ke kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM)," tukas Nanang Suryana.

Jakarta, 23 Agustus 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2