Isson Khairul
Isson Khairul Jurnalis

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Festival Teater Anak Jakarta Dibuka oleh Grup Berkebutuhan Khusus

20 September 2022   17:08 Diperbarui: 20 September 2022   19:29 1471 2 0

Teater Imoogie, anak-anak berkebutuhan khusus. Foto: Isson Khairul
Teater Imoogie, anak-anak berkebutuhan khusus. Foto: Isson Khairul

Senin, 19 September 2022, Festival Teater Anak se-DKI Jakarta, resmi dimulai. Grup-grup teater dari berbagai sekolah di Jakarta, menyambutnya dengan antusias. Kenapa opening-nya dilakukan oleh grup anak-anak berkebutuhan khusus?

Edukasi Penuh Motivasi

Teater adalah seni sekujur diri. Pikiran, perasaan, dan tubuh diolah secara simultan di atas panggung. Karena itulah, teater mengandung nilai edukasi yang tinggi. Dalam konteks teater anak, pada Jumat, 28 Maret 2008, Kompas.com melansir tulisan Teater Anak dan Remaja Perlu Ditumbuhkembangkan. Tulisan tersebut merupakan hasil wawancara Kompas.com dengan Garin Nugroho dan Jose Rizal Manua.


Intinya, menurut mereka, dunia pendidikan formal di Indonesia dirasakan oleh anak-anak dan remaja sebagai beban, yang menyebabkan mereka stress dan kehilangan kesempatan untuk berimajinasi. Akibat lanjutannya, anak-anak pun kehilangan peluang untuk mengembangkan potensi diri secara alamiah dan kehilangan kesempatan memahami kehidupan secara naluriah.   

Dengan kata lain, anak-anak akan kehilangan banyak hal, bila mereka kehilangan kesempatan untuk berimajinasi. Albert Einstein bahkan dengan tegas menyebut, Imagination is more important than knowledge. Nah, seni teater memberi ruang yang luas kepada anak untuk berimajinasi. Karena itulah, Garin Nugroho dan Jose Rizal Manua sepakat Teater Anak dan Remaja Perlu Ditumbuhkembangkan. Agar anak-anak tidak kehilangan banyak hal.

Di Festival Teater Anak se-DKI Jakarta 2022 ini, Jose Rizal Manua menjadi juri bersama Adinda Luthvianti dan Zaenal Abidin. Di balik ketiga sosok tersebut, ada Acep S. Martin, Ketua Lembaga Teater Jakarta, yang dengan segala daya-upaya terus menjaga keberlangsungan serta keberlanjutan Festival Teater Anak se-DKI Jakarta tersebut.     

Suaeb Mahbub, anggota Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), menyebut, tidak ada dana untuk event teater ini. Tapi, itu tak menyurutkan langkah Acep S. Martin. Ia terus berusaha, sampai akhirnya mendapatkan dukungan pembiayaan dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta untuk menyelenggarakan Festival Teater Anak se-DKI Jakarta 2022 ini. Imam Hadi Purnomo, Sekretaris Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, secara gamblang mengapresiasi kegigihan Acep S. Martin dan Lembaga Teater Jakarta yang dipimpinnya memperjuangkan festival ini. 

"Jumlah peserta kami batasi 20 grup teater. Ke-20 grup tersebut akan mementaskan karya mereka secara bergiliran, dari 19-23 September 2022 di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat," ujar Acep S. Martin, dengan nada optimis.

Tumbuh Sekaligus Antusias

Dalam hal Teater Anak dan Remaja Perlu Ditumbuhkembangkan, kondisi terkini sudah tumbuh dan berkembang. Lembaga Teater Jakarta bahkan sampai membatasi jumlah grup teater yang terlibat. Antusiasme grup-grup teater anak di berbagai sekolah tersebut, tentu saja menggembirakan.

"Karena, teater sesungguhnya adalah pendidikan penting untuk pembentukan karakter. Selain itu, aktivitas seni budaya, dalam hal ini teater, berkontribusi besar untuk menumbuhkan kepercayaan diri sejak dini pada anak-anak," ungkap Imam Hadi Purnomo, Sekretaris Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, yang meresmikan Festival Teater Anak se-DKI Jakarta tersebut.

Karena menyadari hal tersebut, para guru pembina teater di berbagai sekolah di DKI Jakarta, juga antusias mendukung siswa yang berminat mengembangkan diri melalui aktivitas teater. Apalagi, di sekolah banyak ruang kelas, juga ruang-ruang terbuka yang bisa digunakan sebagai tempat latihan. Dukungan serta keleluasaan dalam beraktivitas tersebut, menjadi faktor yang membuat grup-grup teater tumbuh subur di lingkungan sekolah di Jakarta.

Demi semakin menguatkan antusiasme grup-grup teater anak tersebut, Acep S. Martin selaku penyelenggara Festival Teater Anak se-DKI Jakarta ini, sengaja menampilkan Teater Imoogie sebagai pertunjukan pembuka di acara peresmian. Kenapa? Karena, Teater Imoogie adalah grup teater yang anggotanya adalah anak-anak berkebutuhan khusus.     

Pada Senin, 19 September 2022 tersebut, mereka mementaskan naskah Aku Punya Mimpi, dengan Sutradara Martini Murti. Para pemain di pementasan itu merupakan kolaborasi anak-anak dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina, SLB Negeri 1, SLB Negeri 11, SLB Santi Rama, dan SLB YPAC. Seluruh SLB tersebut berada di DKI Jakarta.

Pentas anak-anak berkebutuhan khusus tersebut, tentu saja mengesankan. Dengan segala keterbatasan yang mereka miliki, ternyata mereka mampu menampilkan olah pikir, olah rasa, serta olah tubuh yang membuat para penonton berdecak kagum. Mereka berdialog dengan tubuh serta mengemas mimpi-mimpi mereka dengan penuh spirit.

Semua itu tentulah hasil dari proses berlatih dan berlatih. Apa yang ditampilkan Teater Imoogie, bukan hanya menggugah penonton. Tapi, mereka sekaligus memotivasi grup-grup peserta Festival Teater Anak se-DKI Jakarta, agar tampil lebih dan lebih baik lagi.

Jakarta, 20 September 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2