Isson Khairul
Isson Khairul Jurnalis

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Video

Wali Kota Bogor Bima Arya Vs Museum Kerajaan Pajajaran

8 Maret 2023   11:40 Diperbarui: 8 Maret 2023   11:58 862 1 0

Ketiga sungai tersebut dipercaya sebagai benteng alami Keraton Kerajaan Pajajaran pada masa lalu. Kompleks Prasasti Batutulis berada di dataran tinggi, 334 meter di atas permukaan laut, sementara tiga aliran sungai tersebut berada jauh di bawah.

Aset Sejarah Belum Dikelola

Kawasan Batutulis sesungguhnya adalah asset sejarah yang sangat bernilai, khususnya bagi Kota Bogor. Apalagi, usia Kota Bogor sudah melampaui 5 abad dan memiliki banyak peninggalan budaya. Bahkan, Kota Bogor sudah menyandang predikat Kota Pusaka sejak tahun 2012 lalu. Kota Bogor menjadi salah satu dari 12 kota di Indonesia, dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).

Sayangnya, Kawasan Batutulis yang bernilai sejarah tinggi tersebut, belum ditata serta belum dikelola sebagaimana mestinya. Pada Rabu, 15 Januari 2020 lalu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto sudah meninjau Prasasti Batutulis. Niat untuk menjadikan kawasan situs Batutulis menjadi museum yang isinya koleksi benda-benda bersejarah peninggalan Kerajaan Sunda Pakwan Padjadjaran, sudah ada.

Pada Kamis, 16 Januari 2020, Bima Arya mengungkapkan, sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Banten, terkait dengan rencana Museum Pajajaran tersebut. Ia juga menyatakan, Pemerintah Kota Bogor menggandeng Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Bahkan, pada Rabu, 29 Januari 2020, Bima Arya menyelenggarakan sarasehan "Penataan Kawasan Batutulis Bogor" di Balai Kota Bogor. Sarasehan itu menghadirkan Guru Besar Sejarah pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Bandung Prof. Dr. Nina Herlina, Guru Besar Arkeologi pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Prof. Dr. Agus Aris Munandar, serta Direktur Perlindungan Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud Fitra Arda.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, pada Jumat, 2 Desember 2022, menyebut, sejauh ini modalitas yang dimiliki Pemkot Bogor untuk menata kawasan Batutulis yakni sudah merelokasi dua sekolah dasar yang berada di kawasan Batutulis. Pemkot Bogor pun sudah berkirim surat cukup lama ke mana-mana.

Hingga hari ini, belum tampak tanda-tanda serius di kawasan Batutulis gerakan untuk mewujudkan Museum Kerajaan Pajajaran.

Bogor, 8 Maret 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2