Isson Khairul
Isson Khairul Jurnalis

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Ermy Kullit Berbagi Anugerah dan Kasih dalam Swara Nostalgia

22 Mei 2023   09:31 Diperbarui: 22 Mei 2023   09:54 599 0 0


Nostalgia itu bikin happy. Ada Anugerah dan ada Kasih. Ratusan pencinta musik kemudian meluapkan ke-happy-an mereka secara bersama-sama. Hanyut dalam nyanyian. Melayang dibuai berjuta kenangan. Dan, Ermy Kullit menjadi magnet, menyatukan segalanya.

Menyatu dalam Kenangan

Ermy Kullit bernostalgia diiringi Irvan Band di Balai Sarbini Jakarta. Foto: Isson Khairul
Ermy Kullit bernostalgia diiringi Irvan Band di Balai Sarbini Jakarta. Foto: Isson Khairul

Ermy Kullit. Pada Jumat, 19 Mei 2023 malam lalu, ratusan pasang mata tertuju ke arah vokalis jazz kenamaan Indonesia itu. Dengan ramah, ia menyapa. Dengan senyum, ia membangkitkan kenangan. "Para penonton malam ini, umurnya ya beda-beda tipis dengan saya, ya," ujar Ermy Kullit dari atas panggung, yang langsung disambut tawa meriah para penonton.

Suasana akrab, langsung tercipta. Ermy Kullit dan ratusan fans-nya, saling kangen-kangenan melalui dialog singkat serta celetukan penuh senda-gurau. Semua itu menunjukkan, bahwa Ermy Kullit bukan hanya penyanyi legendaris, tapi ia sekaligus entertainer sejati. Ratusan pencinta musik yang hadir di Konser Swara Nostalgia di Balai Sarbini Jakarta Selatan itu, mengenalnya dengan baik.

Bukan hanya mengenal sosoknya, tapi sekaligus juga mengenal tarikan suaranya serta hapal lagu-lagu hits-nya. Terasa banget, ini memang Konser Swara Nostalgia. Penyanyi dan penonton sama-sama menikmati suasana nostalgia. Malam itu, Ermy Kullit tampil bersama 13 penyanyi legendaris Indonesia, antara lain, Endang S. Taurina, Elfa's Singers, Rita Effendy, Adjie Soetama, Ronny Waluya, Ratih Purwasih, Yana Julio, Tika Bisono, dan Irvan Band.

Kesemuanya adalah para bintang panggung di era 80 dan 90-an. Henry Chaniago yang menjadi Promotor Konser Swara Nostalgia itu, memang sengaja mempertemukan bintang-bintang era 80 dan 90-an dengan para penonton yang juga berasal dari era tersebut. Henry Chaniago mengajak mereka saling bernostalgia di Balai Sarbini. Saling menyatukan kenangan.

Mereka menyanyikan lagu-lagu legendaris, semasa di puncak kejayaan karir mereka. Lagu-lagu mereka abadi, bahkan hingga kini masih dinyanyikan publik di mana-mana. Ini juga sekaligus menunjukkan, betapa karya kreatif anak-anak bangsa mampu menjadi buah bibir, melintasi zaman.

Ermy Kullit malam itu menyanyikan Kasih dan Anugerah,  lagu ciptaan Dadang S. Manaf. Para artis lawas tersebut masing-masing membawakan 2-3 lagu. Satu lagu di antaranya adalah lagu ciptaan Dadang S. Manaf. "Cukup banyak lagu Dadang S. Manaf yang menjadi hit serta abadi dari era 1980 hingga 1990 dan masih dinyanyikan hingga kini," ujar Henry Chaniago, sang Promotor.

Mencipta di Era Digital

Dadang S. Manaf malam itu hadir dan menyaksikan lagu-lagu ciptaannya dinyanyikan para penyanyi legend. Ia perlente banget, lengkap dengan topi kesayangannya. "Saya sangat senang, merasa kembali dibawa melayang ke masa-masa tahun 80-90-an," ujarnya dengan penuh suka cita, yang berbaur dengan para penonton di Balai Sarbini.

Ermy Kullit tentu saja tidak menyanyikan lagu Anugerah sendirian. Ia diiringi oleh Irvan Band, grup band yang juga legendaris. Hampir semua penyanyi papan atas, ketika manggung secara live, enjoy diiringi Irvan Band. Ermy Kullit malam itu juga di-support oleh dua backing vocal. Selain itu, ia juga ditemani oleh 4 penari cilik.

Maka, sempurnalah keseruan nostalgia malam itu. Dengan sangat ramah, Ermy Kullit memperkenalkan satu per satu penari cilik tersebut kepada penonton. Sekali lagi, Ermy Kullit menunjukkan kelasnya sebagai entertainer sejati. Ia dengan piawai membangun suasana nostalgia, menyatukan pengisi panggung dengan penonton, dengan cara yang sangat menyenangkan.

Lebih dari semua itu, Ermy Kullit juga memberikan backround tentang bagaimana pada tahun 1987, ia dipercaya oleh Dadang S. Manaf, sang pencipta lagu Anugerah, untuk membawakan lagu itu dalam suatu festival pop song. Dalam hal ini, Ermy Kullit menunjukkan kedekatannya sebagai penyanyi dengan pencipta lagu.

Dadang S. Manaf malam itu mengakui, ia sebagai pencipta lagu, memang berteman akrab dengan para penyanyi. Ia mengenal baik karakter vokal para penyanyi Indonesia, yang barangkali suatu saat akan membawakan lagu-lagu ciptaannya. Relasi yang ia bangun dengan para penyanyi, sekaligus turut menambah spiritnya ketika menciptakan lagu.

Di masa lalu, Dadang S. Manaf menciptakan lagu secara analog. Memasuki era digital, ia pun beradaptasi dengan teknologi terkini. "Saya belajar dan terus belajar, agar mampu beradaptasi dengan teknologi digital kini. Tidak mudah, tapi nyatanya dengan belajar, saya mampu menciptakan lagu dengan perangkat digital," ujar Dadang S. Manaf, yang terus kreatif mencipta di studio pribadinya.

Apa yang dilakukan Dadang S. Manaf, setidaknya, bisa menjadi motivasi kepada kalangan pencipta lagu untuk belajar dan belajar beradaptasi dengan perangkat digital. Teknologi itu kan membantu. Bisa dipelajari. "Bahkan, dalam beberapa hal, perangkat digital bisa mengatasi masalah dalam penciptaan, yang dulu secara analog terasa rumit," ungkap Dadang S. Manaf.

Ia memberi contoh. Suara false, pada masa analog, tidak bisa diapa-apain. Dengan teknologi digital, hal itu bisa dimanipulasi, bisa dicari solusinya dengan teknologi. Karena itu, Dadang S. Manaf berpesan kepada rekan-rekannya sesama pencipta lagu, agar belajar dan terus pelajari teknologi. Dengan kreativitas yang sudah dimiliki, teknologi akan membantu proses penciptaan, yang pada gilirannya memacu kreativitas yang sudah ada.

Jakarta, 22 Mei 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2