Isson Khairul
Isson Khairul Jurnalis

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Perempuan Penggerak Desa Wisata Cimande

19 September 2023   11:53 Diperbarui: 19 September 2023   12:00 994 6 0


Silat Cimande dan Urut Patah Tulang Cimande. Kedua hal itu sudah dikenal luas. Kampung Babakan Tarikolot di Desa Cimande dipercaya sebagai asal-muasal silat dan urut patah tulang tersebut, sejak abad ke-17. Pada Rabu, 13 September 2023 lalu, saya singgah ke sana.

Tiga Perempuan Peduli Wisata

Perempuan penggerak Desa Wisata Cimande. Foto: Isson Khairul
Perempuan penggerak Desa Wisata Cimande. Foto: Isson Khairul

Alamat yang saya tuju adalah P4S Antanan di Kampung Babakan Tarikolot, Desa Cimande, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dari perempatan Ciawi Bogor, ke arah Sukabumi, hanya dibutuhkan sekitar 30 menit berkendara untuk sampai ke sana.

Pada Rabu itu, di alamat tersebut, saya bertemu dengan tiga perempuan peduli Desa Wisata. Mereka adalah Dina Mayasari Soeswoyo, Julia Ratnawulan Skawanti, dan Riani Prihatini Ishak. Mereka sedang mengadakan Pelatihan Pengelolaan Homestay untuk sejumlah warga Desa Cimande.

"Desa Cimande ini memiliki banyak keunggulan budaya. Antara lain, Silat Cimande dan Urut Patah Tulang Cimande. Banyak orang yang berkunjung ke desa ini, tapi belum terkelola dengan baik untuk meningkatkan ekonomi warga desa," ujar Dina Mayasari Soeswoyo S.E., M.Par., dosen di Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor (STPB) sejak tahun 2015.

Dina Mayasari mencontohkan, mereka yang belajar Silat Cimande dan pasien serta keluarga yang menjalani pengobatan Urut Patah Tulang Cimande, sesungguhnya membutuhkan tempat menginap di Desa Cimande. Sayangnya, belum ada homestay di sana. Padahal, potensi ekonomi dari mereka untuk warga desa lumayan besar.

Didorong oleh kepeduliannya untuk meningkatkan ekonomi warga desa setempat, Dina Mayasari mengajak dua rekannya, Julia Ratnawulan Skawanti, S.Kom, M.Kom. dan Riani Prihatini Ishak S.Pi., MM. Mereka bertiga sehari-hari merupakan dosen di Sekolah Tinggi Pariwisata Bogor (STPB).

Dina Mayasari didukung oleh Julia Ratnawulan dan Riani Prihatini, kemudian mengajukan bantuan dana hibah berbasis pengabdian masyarakat, ke Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia. Gayung bersambut, pengajuan mereka direspon positif oleh Kemendikbudristek.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbudristek, hingga akhirnya berdiri homestay pertama di Desa Cimande. Mudah-mudahan homestay ini menjadi salah satu pemicu untuk meningkatkan kesadaran warga desa akan pariwisata," tutur Dina Mayasari lebih lanjut.

Homestay pertama di Desa Cimande itu dinamakan Homestay Jawara, mengacu ke Silat Cimande. Lokasinya di P4S Antanan di Kampung Babakan Tarikolot. Pengelolanya, Yuyun, yang sekaligus menjadi Koordinator Bidang Homestay di Desa Cimande.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2