Isson Khairul
Isson Khairul Jurnalis

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Milk Tea Boba Favorit Sandy Pas Band

3 Maret 2024   19:28 Diperbarui: 3 Maret 2024   19:29 1025 0 0

Musik dan Kuliner

Wedrink Mangga Dua tersebut milik Clement Winarko, rekan Sandy Pas Band, yang juga berkecimpung di ranah musik. Musik-lah yang mempertemukan mereka. Selama ini, Clement kerap menggelar berbagai event musik, yang antara lain melibatkan Sandy Pas Band.

Pada Rabu, 28 Februari 2024 lalu itu, saya dan beberapa rekan jurnalis ngobrol tentang musik dan bisnis kuliner dengan Sandy dan Clement di Wedrink Mangga Dua. "Secara ruangan, memang tidak seluas restoran, tapi di sini cukuplah untuk ngobrol kreatif," tutur Clement tentang gerai kulinernya.

Dalam konteks bisnis kuliner, gerai tersebut konsepnya ready to go drink. Mengacu kepada konsep itulah, makanya Clement Winarko bersama dua rekannya, mencari lokasi yang benar-benar strategis. Maksudnya, lokasi yang berdekatan dengan pusat lalu-lintas orang.

Lokasi Wedrink Mangga Dua yang akhirnya mereka pilih, karena dekat dengan stasiun kereta, halte TransJakarta, sekolah, gereja, dan hunian warga. "Sejak soft opening, respons terhadap gerai ini, cukup positif. Leluasa diakses dari berbagai tempat tersebut. Apalagi, banyak pilihan menu dengan harga yang terjangkau," lanjut Clement Winarko.

Beberapa siswa sekolah yang saya temui di gerai, umumnya meng-order menu minuman segar dengan harga di kisaran 10.000 rupiah. Sementara, para penumpang kereta dan TransJakarta yang umumnya adalah karyawan, rerata meng-order menu berharga 15.000-an. Mereka memilih take away.

Tiap pengunjung leluasa memilih, karena daftar menu tertera dengan jelas, lengkap dengan rate masing-masing. Selain pembayaran secara cash, juga tersedia berbagai fitur pembayaran secara digital. Dengan kata lain, konsep ready to go drink benar-benar diimplementasikan di gerai tersebut.

Secara kualitas tiap menu, Clement Winarko menyebut, tidak ada minuman yang bermalam. Boba, misalnya, dibuat tiap hari dan dijual untuk hari yang sama. Buah-buahan pun demikian. Jadi, konsumen mendapatkan menu yang benar-benar fresh tiap hari.

Jakarta, 3 Maret 2024        

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2