Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.
Ngabuburit Road Show I pada Sabtu, 16 Maret 2024 itu, merupakan awal dari rangkaian kegiatan menuju Anugerah Sastra & Budaya 2024 untuk Taufiq Ismail. Ini merupakan kolaborasi Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta, Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, dan Komunitas Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI).
"Kolaborasi ini sangat diperlukan, karena kami menggelar Road Show to Taufiq Ismail. Road Show itu akan dilakukan di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan di Kepulauan Seribu," ungkap Octavianus Masheka.
Di Ngabuburit Road Show I di Taman Ismail Marzuki (TIM), yang masuk wilayah Jakarta Pusat, hadir Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Pusat, Moh. Nurdin. "Kami tentu saja mendukung kegiatan ini. Apalagi aktivitas ini melibatkan para mahasiswa, sebagai gerakan regenerasi para pegiat seni budaya dan sastra," tutur Moh. Nurdin.
Anugerah Sastra & Budaya 2024 untuk Taufiq Ismail akan diberikan pada Selasa, 25 Juni 2024 di Teater Besar, TIM. Sejumlah kegiatan sastra akan digelar, sejak Sabtu, 16 Maret 2024, hingga malam puncak acara tersebut. Selain Road Show, juga akan ada sejumlah lomba. Dengan kata lain, event untuk Taufiq Ismail ini akan berlangsung sekitar 3 bulan lamanya.
Kita tahu, Taufiq Ismail adalah tonggak sastra penting Indonesia. Taufiq Ismail lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 25 Juni 1935 dan dibesarkan di Pekalongan, Jawa Tengah.
Mengacu kepada tahun berkaryanya, Taufiq Ismail adalah tokoh sastrawan Angkatan 66. Itu adalah periode sastra yang pertama kali dicetuskan oleh HB Jassin pada tahun 1966. Salah satu karya Taufiq Ismail yang ia tulis pada 1966 adalah "Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini."
Jakarta, 18 Maret 2024