Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.
Ngabuburit Road Show, menanti waktu berbuka. "Dengan puisi, aku bernyanyi. Sampai senja umurku nanti," begitu nyanyian orang-orang muda, menjelang berbuka puasa, pada Sabtu, 16 Maret 2024 lalu. Mereka menyanyikannya dengan riang-gembira di pelataran Taman Ismail Marzuki Jakarta Pusat. Ada apa dengan Taufiq Ismail?
Regenerasi Pegiat Sastra
Itu wujud apresiasi orang-orang muda untuk Penyair sekaligus Tokoh Sastra Taufiq Ismail. Itu Ngabuburit Road Show I, dari 6 kali road show yang sudah diagendakan untuk Taufiq Ismail. "Kami memilih Taman Ismail Marzuki sebagai tempat Ngabuburit Road Show I, dalam hal ini mewakili wilayah Jakarta Pusat," ujar Octavianus Masheka, sang penyelenggara.
Di Ngabuburit Road Show I pada Sabtu itu, tampil para pembaca puisi kelas kakap, yaitu Jose Rizal Manua, Imam Ma'arif, Octavianus Masheka, Exan Zen, R. Monowangsa Saradani, dan Boyke Sulaiman. Sosok dan atraksi mereka tentu saja sudah dikenal secara luas oleh publik sastra nasional.
Mereka membacakan puisi-puisi karya Taufiq Ismail. Yang menggembirakan, acara sastra itu dihadiri oleh orang-orang muda, yang merupakan mahasiswa dari berbagai kampus di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Antara lain, dari Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gunadarma, dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Octavianus Masheka selaku Ketua Umum Komunitas Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) menyebut, kehadiran mahasiswa dari berbagai kampus tersebut, adalah bagian dari gerakan regenerasi para pegiat sastra.
Mereka tentu saja bukan hanya hadir sebagai penonton. Komunitas TISI memberi ruang kepada mereka untuk berekspresi. Baik sebagai pembaca puisi, maupun secara berkelompok dalam musikalisasi puisi. Pada Sabtu itu, juga tampil Petra Musikal, grup musikalisasi puisi yang memenangkan lomba musikalisasi puisi di DKI Jakarta.
Di kesempatan yang sama, juga ditampilkan Karya Sankara Musikal, grup musikalisasi puisi dari Prodi Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). "Ini bagian dari proses pembelajaran secara kreatif. Di momen ini, mereka bisa saling menginspirasi," ujar Octavianus Masheka lebih lanjut.
Dalam hal pembacaan puisi, juga demikian. Antara lain, tampil Nasya Indarpramesti dari UI, Fachri dari UNJ, dan Muhamad Rizky dari PNJ. Di momen Ngabuburit Road Show I pada Sabtu itu, mereka leluasa berinteraksi dengan para pembaca puisi senior tersebut. Itu merupakan bagian dari gerakan regenerasi para pegiat sastra. Bahkan, untuk Master of Ceremony (MC), dipercayakan kepada Sera dan Nana dari PNJ.
Anugerah Sastra & Budaya 2024
Ngabuburit Road Show I pada Sabtu, 16 Maret 2024 itu, merupakan awal dari rangkaian kegiatan menuju Anugerah Sastra & Budaya 2024 untuk Taufiq Ismail. Ini merupakan kolaborasi Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta, Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, dan Komunitas Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI).
"Kolaborasi ini sangat diperlukan, karena kami menggelar Road Show to Taufiq Ismail. Road Show itu akan dilakukan di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan di Kepulauan Seribu," ungkap Octavianus Masheka.
Di Ngabuburit Road Show I di Taman Ismail Marzuki (TIM), yang masuk wilayah Jakarta Pusat, hadir Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Pusat, Moh. Nurdin. "Kami tentu saja mendukung kegiatan ini. Apalagi aktivitas ini melibatkan para mahasiswa, sebagai gerakan regenerasi para pegiat seni budaya dan sastra," tutur Moh. Nurdin.
Anugerah Sastra & Budaya 2024 untuk Taufiq Ismail akan diberikan pada Selasa, 25 Juni 2024 di Teater Besar, TIM. Sejumlah kegiatan sastra akan digelar, sejak Sabtu, 16 Maret 2024, hingga malam puncak acara tersebut. Selain Road Show, juga akan ada sejumlah lomba. Dengan kata lain, event untuk Taufiq Ismail ini akan berlangsung sekitar 3 bulan lamanya.
Kita tahu, Taufiq Ismail adalah tonggak sastra penting Indonesia. Taufiq Ismail lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 25 Juni 1935 dan dibesarkan di Pekalongan, Jawa Tengah.
Mengacu kepada tahun berkaryanya, Taufiq Ismail adalah tokoh sastrawan Angkatan 66. Itu adalah periode sastra yang pertama kali dicetuskan oleh HB Jassin pada tahun 1966. Salah satu karya Taufiq Ismail yang ia tulis pada 1966 adalah "Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini."
Jakarta, 18 Maret 2024