Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.
Semua pertandingan akan digelar di Pancoran Soccer Field, setiap hari Sabtu dan hari Minggu. Pertandingan dimulai pukul 08:00 WIB pagi secara bersamaan di dua lapangan, yang posisinya bersebelahan. Pancoran Soccer Field tentulah bergengsi, karena berada di tengah kota sekaligus mudah diakses dari berbagai arah.
Support Penuh Orangtua
Dari 18 klub sepak bola yang mengikuti Liga Jakarta U-17 ini, nampak jelas, betapa besar minat orang-orang muda untuk mengembangkan diri melalui sepak bola. Bagi mereka, sepak bola bukan hanya sebagai penyaluran hobi, tapi sudah menjadi tekad untuk berkarir sebagai pemain sepak bola.
Ini menjadi wadah yang positif untuk pengembangan diri, baik secara fisik maupun secara psikis. Dan, orang-orang muda peserta Liga Jakarta U-17 ini, sebagian besar didukung penuh oleh orangtua masing-masing. Para orangtua dengan suka-ria mengantar anak-anak mereka untuk bertanding.
Kemudian, dari pinggir lapangan, mereka menonton sekaligus memberi semangat kepada anak-anak mereka yang tengah berlaga. Dalam konteks hubungan orangtua dan anak, hal itu sungguh mengesankan. Bukan kah anak-anak di usia 16 dan 17 tahun, masih sangat membutuhkan support orangtua?
Substansi edukasi orangtua dan anak itulah yang menjadi bingkai besar Liga Jakarta U-17 ini. Yosef Erwiyantoro selaku Head of Liga Jakarta U-17 berkali-kali mengungkapkan, bahwa sepak bola adalah perekat yang kuat untuk menyatukan spirit antar manusia.
Dalam hal Liga Jakarta U-17, ia menciptakan ruang untuk merekatkan hubungan orangtua dan anak. Dukungan orangtua tentu saja akan memotivasi anak untuk giat berlatih, sekaligus meningkatkan skill dalam bermain sepak bola.
Karena sepak bola berbasis team, bertumpu pada kekompakan kesebelasan, maka Liga Jakarta U-17 ini merupakan momentum bagi anak-anak usia 16 dan 17 tahun tersebut untuk mengembangkan kepribadian. Yang tak kalah penting adalah kesempatan membangun network, memperluas jejaring, serta meningkatkan kompetensi sosial.
Proses pengembangan jati diri tunas-tunas bangsa secara keseluruhan itulah, yang menjadi landasan utama Yosef Erwiyantoro menggelar Liga Jakarta U-17. Proses tersebut berlangsung panjang dan secara terus-menerus. Diperkirakan, tiap klub dari 18 klub yang menjadi peserta, masing-masing akan menjalani 30 kali pertandingan.
Dengan kata lain, anak-anak usia 16 dan 17 tahun tersebut, akan menjalani penempaan diri secara maksimal, dalam Liga Jakarta U-17. Ditempa secara fisik dan psikis. Ditempa secara skill dan strategi. Proses yang intens tersebut tentu saja merupakan jalan untuk mencapai prestasi sekaligus meraih kemenangan.
Jakarta, 22 April 2025