Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.
Menjadikan Jakarta sebagai Kota Bola. Itu dicanangkan Gubernur Jakarta Pramono Anung. Salah satu jalannya, membangun ekosistem persepakbolaan Jakarta. Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025 adalah bagian dari ekosistem yang dimaksud. Ini liga untuk kalangan muda, yang berusia 16 sampai 17 tahun.
Pembinaan dalam Ekosistem
Jakarta Kota Bola. Itulah tagline keren, yang dicanangkan Gubernur Jakarta Pramono Anung, pada Minggu, 4 Mei 2025 ini. Pramono Anung pada Minggu pagi itu, sengaja mengenakan kaus dengan tulisan Jakarta Kota Bola di bagian dada. Ia dengan senyum simpatik, memasuki Pancoran Soccer Field, lapangan sepak bola di kawasan Jakarta Selatan.
Minggu pagi itu, Gubernur Pramono Anung melakukan kick off, menendang bola untuk menandai dimulainya pertandingan, dalam Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025. Ini liga sepak bola untuk kalangan muda, yang berusia 16 sampai 17 tahun.
Ada 18 klub yang mengikuti liga tersebut. Sebagian berasal dari Jakarta, sebagian lagi dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Masing-masing klub akan bertarung di lapangan hijau, dengan rentang waktu yang panjang. Diperkirakan, tiap klub akan menjalani lebih dari 30 kali pertandingan.
Gubernur Jakarta Pramono Anung sengaja datang dan melakukan kick off Piala Gubernur 2025 tersebut, karena ia hendak menumbuhkan spirit baru dalam ekosistem persepakbolaan di Jakarta. "Saya berharap, saudara-saudara akan menjadi cikal-bakal pemain yang mengharumkan serta membanggakan Jakarta di Pekan Olah Raga Nasional (PON) pada tahun 2028 mendatang," ungkap Pramono Anung dengan sungguh-sungguh.
Pramono Anung menyadari, pola pembinaan sepak bola di Jakarta, harus terus-menerus dibenahi serta ditingkatkan. Kita tahu, dalam 8 tahun terakhir, artinya di dua kali penyelenggaraan PON, kesebelasan dari Jakarta gagal lolos ke putaran final PON tahun 2020 di Papua dan tahun 2024 juga gagal ke PON Aceh.
Dalam konteks pembinaan, Pramono Anung mengapresiasi penyelenggaraan Piala Gubernur 2025 ini. Pertama, karena formatnya liga, hingga tiap pemain di masing-masing klub, memiliki kesempatan yang intens untuk berlatih serta bertanding. Kedua, karena tiap klub akan menjalani lebih dari 30 kali pertandingan, maka terbuka ruang bagi masing-masing klub untuk mengembangkan sistem manajemen mereka.