Emak-emak ikut asyik berjoget mengikuti lagu Koyo Jogja memang istimewa di Pasar Seni dan Kuliner Ngrowo Bening Edupark (dokpri)
Mangan tempe rasane(makan tempe rasanya)
Koyo mangan lawuh sate(seperti makan lauk sate)
Senajan sak anane(meski seadanya)
Sing penting karo kowe(yang penting sama kamu)
Ngombe kembang tahu rasane(minum kembang tahu rasanya)
Koyo ngombe susu(seperti minum susu)
Rausah mecucu(tidak usah cemberut)
(Koyo Jogja Istimewa, Ndarboy Genk)
Suara empuk Ravano, siswa SMPN 13 yang melantunkan lagu "Koyo Jogja Istimewa" membuat emak-emak yang awalnya anteng menyimak ikut goyang dan merangsek ke depan panggung.
Awalnya hanya beberapa, tapi kemudian semakin bertambah sehingga suasana di depan panggung lebih heboh dan semarak.
Asyik berjoget mengikuti lagu yang menghipnotis pengunjung.
Rausah mecucu(tidak usah cemberut)
Tresnoku ro kowe ra bakal tak madu(cintaku padamu tidak akan kumadu)
Bungah tenan rasane(Bahagia sekali rasanya)
Wong kang lagi gandrung (orang yang sedang kasmaran)
Tak perjuangke tekan janur melengkung(kuperjuangkan sampai janur melengkung)
Pengunjung semakin banyak yang bergabung dan ikut menyanyi sambil bergoyang mengikuti lagu yang dinyanyikan.
Koe siji-sijine, Aku bangga karo koe(Kamulah satu-satunya, aku bangga sama kamu)
Gelem nompo opo anane(mau menerima apa adanya)
Rausah mecucu(tidak usah cemberut)
Tresnaku ra bakal mletre(cintaku tidak bakal berpaling)
Koe ojo sumelang, tresnoku rabakal ilang(kamu jangan khawatir, cintaku tak kan hilang)
Ibarat koyo kutoku jogja, koe ncen istimewa(ibarat seperti kotaku Jogja, kamu memang istimewa)
Emak-emak semakin seru bergoyang, bahkan ikut menjadi back sound. Pokoknya seru. Yuk lihat videonya saja, biar lebih mantap menghayatinya. Bisa menjadi one hit wonder nih sepertinya. Hehehe...
Asyikkk....
Sumber : YouTube @Isti Yogiswandani channel
