Hidup tanpa smartphone di jaman sekarang? Kayanya susah deh. Kalau maksa mungkin bisa.
Seperti kali ini, mau menemukan lokasi toko alat camping saja harus buka smartphone. HP android lah. Buka google maps dan mengikuti petunjuk dari hape. Walah...gagal deh puasa tanpa smartphone.
Lha gimana nggak, tanya orang lokasi toko yang dimaksud, jawabnya saya bukan orang asli sini,jadi nggak paham. Nah Lo!
Tapi saya nggak mau membahas soal itu. Ini karena sepulang dari toko yang dimaksud, pandangan saya terpaku pada penjual lumpia di jalan baru Ponorogo.
Itu seperti menggoda. Dalam otak saya, tuh lumpia isinya rebung, ternyata bukan. Sudah terlanjur kepengin.
Kata bapaknya, ini adalah Lumpia tahu gejrot Bali. Catat ya, dijualnya per porsi, bukan perbiji. Namanya juga jadi satu. Lumpia Tahu Gejrot Bali.
Tapi harganya cukup terjangkau sih, seporsi cuma 10 Ribu.
Sebenarnya seporsi itu, terdiri dari lumpia dan tahu yang dipotong-potong terus disiram saus kental gurih yang tidak pedas. Terus ditambahkan lombok lalap.
Berbeda dengan ekspektasi saya yang disiram sambal tahu gejrot encer. Lombok rawit hijau, garam, sama brambang diulek kasar, disiram air gula. Ternyata tidak seperti itu. Ini sausnya kental kecoklatan, dan kental.
Mungkin lebih jelas dan menarik kalau kita simak videonya ya ..
Sumber : YouTube @Isti Yogiswandani channel