Wong Jowo, Ojo nganti lali jowone
(Pepatah Jawa)
Pepatah ini mengingatkan kita untuk jangan sampai kehilangan jati diri sebagai orang jawa. Nguri-uri budaya leluhur yang penuh makna dan pembelajaran hidup yang mendalam.
Udar Gelung?
Sejujurnya kata ini masih terdengar asing di telinga saya. Meski jika dirunut satu persatu, mungkin saya sedikit paham sebagai orang jawa, sebab udar Gelung adalah kata yang berasal dari bahasa Jawa.
Udar atau ng(udar) yang artinya melepas, dan Gelung yang artinya jalinan rambut, atau ikatan rambut tanpa tali pada rambut panjang biar rapi dan tidak berkibar ke mana -mana.
Biasanya, yang rambutnya digelung adalah perempuan, tapi jaman dahulu kala, laki-laki juga berambut panjang dan menggelung rambutnya seperti penampilan para raja, punggawa kerajaan , empu, dan resi.
Udar Gelung biasanya dilakukan saat akan mandi keramas untuk bersuci. Jadi udar Gelung dilakukan sebelum bersuci. Itulah sebabnya udar Gelung dilakukan bersamaan dengan bersih desa.
Bersih desa yaitu membersihkan desa baik secara fisik maupun spiritual dengan membersihkan tempat punden yang dianggap sesepuh atau cikal bakal desa dan juga melakukan doa bersama untuk memohon keselamatan, kemakmuran dan kesejahteraan pada sang pencipta bagi seluruh penduduk desanya.
Sedang udar Gelung sendiri, menurut Suko widodo merupakan tatacara Masyarakat desa untuk membuat keputusan yang melibatkan publik atau masyarakat desa. Di situlah Kepala Desa bersama perangkat hadir untuk bermusyawarah menyelesaikan persoalan yang dihadapi desa.
Di Desa Mojorejo, udar gelung dan Bersih desa dilakukan dengan :
-kirab tumpeng
-kesenian reog
-campur sari
-seni tari, dll
Sedang menurut Suko widodo dalam akun Instagram https://www.instagram.com/reel/C_Zwn1LvX6D/?igsh=MW16c3JkbDNqZGdvbw==
Dalam Udar Gelung, ada 2 hal yang bisa digaris bawahi, yaitu :
1. Seorang pemimpin harus hadir dan mendengarkan sendiri aspirasi rakyat.
2. Meski berbeda-beda, warga masyarakat tetap menjalin kerukunan.
Upacara Udar Gelung dan bersih desa di desa Mojorejo, Kebonsari, Madiun mengambil tema " Mapak Labuhing Kanugrahan" yang bisa diterjemahkan bebas dan singkat dengan "Menjemput Rizki".
Upacara udar Gelung di Desa Mojorejo diawali dengan kirab tumpeng dari Dusun Gantrung RT 13 menuju Lapangan Mojorejo.
Setelah sampai di lapangan dilakukan prosesi upacara yang diawali dengan sambutan panitia dan bacaan Basmalah, pembacaan doa dan Sambutan Bapak Camat Kebonsari yang mengapresiasi adanya prosesi udar Gelung dan bersih desa Mojorejo 2024.
Sebelum berlanjut ke acara Sambutan Bapak Camat dan Prosesi Buncah tumpeng, Yuk simak video pembukaan acara Udar Gelung di Lapangan Desa Mojorejo, Kebonsari, Madiun. Jum'at, 25 Oktober 2024.
Sumber : YouTube: @Isti Yogiswandani channel