Gerbang tol Prambanan (Dokumentasi pribadi)
"Dek, tol Prambanan masih gratis sampai tanggal 2 januari 2025!" Ayah berseru kepada ku sambil membaca caption teks berjalan di sebuah berita Stasiun televisi.
"Iya, gratis. Tapi jalannya ditutup kataku sambil tertawa. Kemarin malam kami memang sudah membuktikan, tapi dari arah Surakarta, menuju Prambanan, Yogyakarta. Ternyata kami terpaksa harus keluar di exit tol Jatinom karena arah Prambanan ditutup.
Tapi saat ini kami sudah berada di arah gerbang tol Prambanan. Jalannya terlihat masih belum sempurna. Sempat ragu untuk berbelok ke arah gerbang tol, ternyata di depan banyak mobil yang menuju ke situ.
Akhirnya kira ikut arus saja. Kalau salah banyak temannya, dan bisa keluar di exit tol berikutnya.
Kami melaju mengikuti arah jalan tol bersama puluhan mobil lain, bahkan ada bus dan truk. Apakah tarifnya benar masih gratis? Tentunya bisa diketahui saat kira keluar tol dan membayar dengan kartu e-toll.
Melewati exit tol Prambanan, ternyata belum difungsikan, hadi kami dipandu tulisan yang menyuruh untuk terus.
Kami masih bertanya-tanya, apakah betul masih gratis?
Ternyata jalannya tol bisa terus nyambung sampai Madiun, membuat kami memutuskan untuk keluar tol saat sampai di Madiun saja. Itu artinya, keinginan untuk mebgetahui tarif tol, harus ditunda sampai tujuan akhir.
Apakah betul gratis? Saat berangkat dari arah Madiun ke Yogyakarta dan keluar lewat exit tol Jatimom Klaten, tarifnya 195 ribu, karena waktu itu arah Prambanan tutup dan tidak bisa dilewati.
Jadi, kalau tol Prambanan masih gratis, karena kami kali ini pulang ke Madiun lewat Gerbang tol Prambanan, maka tarifnya tetap 195 ribu.
