Cara memasak daging kambing sangat berpengaruh.
Menggoreng atau membakar dengan banyak minyak dan garam dapat meningkatkan risiko hipertensi dibandingkan dengan merebus, memanggang, atau menumis dengan sedikit garam dan minyak.
Mengonsumsi daging kambing dalam jumlah berlebihan, seperti halnya makanan lain yang tinggi lemak dan protein, dapat memberikan beban lebih pada tubuh dan berpotensi meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk hipertensi.
Dikutip dari laman rsudblora.blorakab.go.id, Menurut DR Dr Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, FINASIM, FACP, MMB jika dijadikan sate, daging kambing disarankan untuk konsumsi maksimal 10 tusuk/hari. Sedangkan jika dimasak gule atau rendang, konsumsi satu/ dua potong sudah cukup.
Bagi penderita hipertensi, tetap diperbolehkan mengonsumsi daging kambing dengan beberapa catatan:
-memilih potongan daging yang rendah lemak
-membatasi porsi dan frekuensi konsumsi
- mengolahnya dengan cara yang sehat
Kesimpulan
Daging kambing sendiri, jika dikonsumsi dalam jumlah wajar dan diolah dengan cara yang sehat, tidak secara langsung menjadi penyebab hipertensi.
Namun, kandungan lemak jenuh dan kolesterolnya perlu diperhatikan, terutama bagi individu yang sudah memiliki risiko atau menderita hipertensi.
Kunci utama adalah tidak berlebihan dalam mengonsumsi dan memilih cara pengolahan yang sehat dengan membatasi penggunaan garam dan lemak.