Selama ini daging kambing dipercaya bisa memicu naiknya tekanan darah. Benarkah? Atau cuma mitos?
Meskipun terdapat kepercayaan atau mitos makanan di masyarakat bahwa daging kambing dapat memicu hipertensi, faktanya tidak sepenuhnya demikian.
Dikutip dari halodoc.com, dalam daging kambing terkandung protein yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh.
Kandungan zat besinya sebagai bahan pembentuk sel darah merah, dan juga kalsium yang berperan dalam kesehatan gigi dan tulang.
Daging kambing juga secara alami rendah sodium, dan tinggi kalium yang bisa mendukung kesehatan jantung serta mengandung vitamin penting lainnya(repprovisions.com)
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging kambing dalam jumlah sedang dan dengan cara pengolahan yang tepat tidak secara langsung menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Berikut beberapa poin penting terkait konsumsi daging kambing dan hipertensi:
1. Kandungan Nutrisi Daging Kambing
Daging kambing mengandung protein, zat besi, vitamin B12, seng, dan kalium. Kalium berperan dalam membantu mengatur tekanan darah.
2. Lemak dan Kolesterol
Daging kambing memang mengandung lemak jenuh dan kolesterol, meskipun umumnya lebih rendah dibandingkan daging sapi.
Konsumsi berlebihan lemak jenuh dan kolesterol dapat berkontribusi pada masalah kesehatan jantung dan pembuluh darah, yang secara tidak langsung dapat meningkatkan risiko hipertensi.
Cara memasak daging kambing sangat berpengaruh.
Menggoreng atau membakar dengan banyak minyak dan garam dapat meningkatkan risiko hipertensi dibandingkan dengan merebus, memanggang, atau menumis dengan sedikit garam dan minyak.
Mengonsumsi daging kambing dalam jumlah berlebihan, seperti halnya makanan lain yang tinggi lemak dan protein, dapat memberikan beban lebih pada tubuh dan berpotensi meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk hipertensi.
Dikutip dari laman rsudblora.blorakab.go.id, Menurut DR Dr Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, FINASIM, FACP, MMB jika dijadikan sate, daging kambing disarankan untuk konsumsi maksimal 10 tusuk/hari. Sedangkan jika dimasak gule atau rendang, konsumsi satu/ dua potong sudah cukup.
Bagi penderita hipertensi, tetap diperbolehkan mengonsumsi daging kambing dengan beberapa catatan:
-memilih potongan daging yang rendah lemak
-membatasi porsi dan frekuensi konsumsi
- mengolahnya dengan cara yang sehat
Kesimpulan
Daging kambing sendiri, jika dikonsumsi dalam jumlah wajar dan diolah dengan cara yang sehat, tidak secara langsung menjadi penyebab hipertensi.
Namun, kandungan lemak jenuh dan kolesterolnya perlu diperhatikan, terutama bagi individu yang sudah memiliki risiko atau menderita hipertensi.
Kunci utama adalah tidak berlebihan dalam mengonsumsi dan memilih cara pengolahan yang sehat dengan membatasi penggunaan garam dan lemak.
Penting untuk selalu menjaga pola makan yang seimbang dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayuran serta melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk memantau tekanan darah dan kadar kolesterol kita.
Jika memiliki kekhawatiran terkait konsumsi daging kambing dan kondisi kesehatan diri kita, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang tepat dan aman.
Yuk kita nikmati bersama tengkleng kepala dan kaki kambing dalam video berikut.
Sumber : YouTube @Isti Yogiswandani channel
Referensi:
https://www.halodoc.com/artikel/alasan-pengidap-darah-tinggi-sebaiknya-hindari-daging-kambing?
https://repprovisions.com/blogs/rep-provisions-blog/goat-meat-benefits-nutrients-recipes-and-more