Kelana Swandani
Kelana Swandani Lainnya

Freelancer, suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keracunan MBG: Kok Bisa? Di Mana Tuh?

2 Mei 2025   18:06 Diperbarui: 3 Mei 2025   07:15 344 30 17

Harus ada mekanisme untuk menerima umpan balik dari penerima manfaat atau pihak lain terkait kualitas dan keamanan makanan. Sistem pelaporan kejadian keracunan makanan juga penting untuk tindakan korektif yang cepat.
 - Transparansi Informasi

Informasi mengenai sumber makanan, kandungan gizi, dan tanggal produksi/kedaluwarsa sebaiknya tersedia dan mudah diakses.

4. Keterlibatan Penerima Manfaat

-Pemeriksaan Visual

Penerima manfaat juga perlu diedukasi untuk memeriksa makanan sebelum dikonsumsi. Perhatikan bau, warna, dan tekstur yang mencurigakan. Jangan ragu untuk tidak mengonsumsi jika ada kejanggalan.

-Penyimpanan Setelah Diterima

Jika makanan tidak langsung dikonsumsi, penerima manfaat harus mengetahui cara menyimpan sisa makanan dengan benar agar tetap aman.

Penanganan medis siswa keracunan. Untunglah pada kasus keracunan di Bandung, tidak ada yang sampai harus rawat inap (ilustrasi dibuat dengan Meta AI)
Penanganan medis siswa keracunan. Untunglah pada kasus keracunan di Bandung, tidak ada yang sampai harus rawat inap (ilustrasi dibuat dengan Meta AI)
- Pelaporan Jika Ada Gejala

Jika mengalami gejala keracunan makanan setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut, segera laporkan kepada pihak penyelenggara atau petugas kesehatan.

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang komprehensif di setiap tahap, risiko keracunan makanan dari program makanan bergizi gratis dapat diminimalkan, sehingga manfaat baik dari program ini dapat dirasakan secara maksimal.

Bagaimana kalau menu MBG nasi pecel saja seperti menu sarapan kami di Telaga ngebel?

Yuk simak menu pecel dalam video berikut:

Sumber : YouTube @Isti Yogiswandani channel 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4