Kelana Swandani
Kelana Swandani Lainnya

Freelancer, suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keracunan MBG: Kok Bisa? Di Mana Tuh?

2 Mei 2025   18:06 Diperbarui: 3 Mei 2025   07:15 387 34 17

Makan Bergizi gratis ( ilustrasi dibuat dengan Meta AI)
Makan Bergizi gratis ( ilustrasi dibuat dengan Meta AI)

Keracunan MBG? Walah!!!

Kok bisa? Ada yang sudah terjadi?

Dilansir dari regional.kompas.com

Ratusan siswa SMP Negeri 35 Kota Bandung mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (29/4/2025).

Kejadian ini tentu di luar prediksi masyarakat yang menganggap makan bergizi gratis adalah paket lengkap gizi dan keamanan makanan nya.

Untuk sementara, diduga peristiwa keracunan terjadi karena siswa mengonsumsi makaroni dan sayuran yang tidak layak konsumsi karena sudah basi.

Para siswa mengalami pusing, mual dan muntah dan diare. Sejumlah siswa mendapatkan penanganan medis di faskes terdekat, tapi tidak ada yang harus rawat inap.

Pihak Sekolah sudah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional(BGN) untuk menyampaikan dugaan keracunan makanan.

Tentunya ini bukan kesengajaan meski terkesan sembrono dan ceroboh. Pasti ada alasan, kenapa bisa terjadi kasus seperti ini.

Ilustrasi siswa menikmati MBG yang terasa aneh karena tidak layak konsumsi (ilustrasi dibuat dengan Meta AI)
Ilustrasi siswa menikmati MBG yang terasa aneh karena tidak layak konsumsi (ilustrasi dibuat dengan Meta AI)

Untuk mengantisipasi kejadian terulang,perlu diperhatikan beberapa hal untuk mencegah kejadian keracunan MBG ini, antara lain:


1. Pastikan Keamanan dan Kebersihan Makanan:
 -Sumber Bahan Baku Terpercaya

Program harus memastikan bahan baku makanan berasal dari pemasok yang memiliki reputasi baik dan standar keamanan pangan yang jelas.
 - Penanganan yang Higienis

Semua pihak yang terlibat dalam penyiapan, pengolahan, dan pendistribusian makanan harus mengikuti praktik kebersihan yang ketat, termasuk mencuci tangan secara teratur, menggunakan peralatan yang bersih, dan menghindari kontak langsung tangan dengan makanan yang sudah matang.

-Penyimpanan yang Tepat

Bahan baku dan makanan yang sudah jadi harus disimpan pada suhu yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya. Makanan panas harus tetap panas  dan makanan dingin harus tetap dingin.

- Proses Pengolahan yang Benar

Makanan harus dimasak dengan matang sempurna untuk membunuh bakteri atau parasit yang mungkin ada. Perhatikan suhu internal makanan, terutama daging, telur, dan produk olahannya.

2. Perhatikan Proses Distribusi:
-Waktu yang Singkat

Sebisa mungkin, waktu antara makanan selesai dimasak dan dikonsumsi harus sesingkat mungkin untuk meminimalkan risiko kontaminasi dan pertumbuhan bakteri.

-Wadah yang Aman

Makanan harus didistribusikan dalam wadah yang bersih, tertutup, dan aman untuk makanan (food-grade).
- Transportasi yang Terjaga

 Jika makanan perlu diangkut, pastikan suhu tetap terjaga selama perjalanan menggunakan alat pendingin atau penghangat yang memadai.

3. Edukasi dan Pengawasan
- Pelatihan Petugas

Semua petugas yang terlibat dalam program makanan bergizi gratis harus mendapatkan pelatihan tentang keamanan pangan, kebersihan, dan penanganan makanan yang benar.
 -Pengawasan Berkala

Ada sistem pengawasan rutin terhadap seluruh proses, mulai dari pengadaan bahan baku hingga pendistribusian dan konsumsi makanan. Ini termasuk inspeksi kebersihan dapur, penyimpanan, dan proses pengolahan.

-Umpan Balik dan Pelaporan

Harus ada mekanisme untuk menerima umpan balik dari penerima manfaat atau pihak lain terkait kualitas dan keamanan makanan. Sistem pelaporan kejadian keracunan makanan juga penting untuk tindakan korektif yang cepat.
 - Transparansi Informasi

Informasi mengenai sumber makanan, kandungan gizi, dan tanggal produksi/kedaluwarsa sebaiknya tersedia dan mudah diakses.

4. Keterlibatan Penerima Manfaat

-Pemeriksaan Visual

Penerima manfaat juga perlu diedukasi untuk memeriksa makanan sebelum dikonsumsi. Perhatikan bau, warna, dan tekstur yang mencurigakan. Jangan ragu untuk tidak mengonsumsi jika ada kejanggalan.

-Penyimpanan Setelah Diterima

Jika makanan tidak langsung dikonsumsi, penerima manfaat harus mengetahui cara menyimpan sisa makanan dengan benar agar tetap aman.

Penanganan medis siswa keracunan. Untunglah pada kasus keracunan di Bandung, tidak ada yang sampai harus rawat inap (ilustrasi dibuat dengan Meta AI)
Penanganan medis siswa keracunan. Untunglah pada kasus keracunan di Bandung, tidak ada yang sampai harus rawat inap (ilustrasi dibuat dengan Meta AI)
- Pelaporan Jika Ada Gejala

Jika mengalami gejala keracunan makanan setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut, segera laporkan kepada pihak penyelenggara atau petugas kesehatan.

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang komprehensif di setiap tahap, risiko keracunan makanan dari program makanan bergizi gratis dapat diminimalkan, sehingga manfaat baik dari program ini dapat dirasakan secara maksimal.

Bagaimana kalau menu MBG nasi pecel saja seperti menu sarapan kami di Telaga ngebel?

Yuk simak menu pecel dalam video berikut:

Sumber : YouTube @Isti Yogiswandani channel 

Referensi:

https://regional.kompas.com/read/2025/05/01/110412778/kronologi-ratusan-siswa-smpn-35-bandung-keracunan-mbg-makaroni-dan-sayuran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4