"Ayuk kita nikmati kebahagiaan di dalam derita. Hahaha....!"
"Yupz, meski lengkap penderitaan kita, tapi jangan lupa bahagia!"
Begitulah slogan CVI. Jangan lupa bahagia meski terasa penuh derita. Eh ...
Setelah jenuh main gawai lemot karena terpengaruh listrik padam, akhirnya kita berencana tidur di mobil tanpa buka tenda.
Tapi seusai salat isya dan bersiap tidur, ternyata lampu menyala. Akhirnya Aku dan ayah tetap buka tenda di dalam gedung beralas tikar. Sementara yang lain tidur di mobil masing-masing karena mobilnya sudah diseting untuk tidur.
Alhamdulillah, meski tidur seadanya bisa nyenyak sampai subuh. Air dingin membasahi tubuh saat mengambil air wudhu. Tapi tetap terasa segar.
Hari mulai terang, sayang kalau melewatkan waktu jalan-jalan. Jadi kita nikmati dulu indahnya pemandangan sekitar.
Tante Etik menanak nasi, sementara aku manasin sambal dan lauk. Sepulang jalan-jalan, Mbak Tatik beli wortel, jagung, daun prey, dan tomat. Tante Etik membuat dadar jagung.
Ditambah terong rebus untuk lalap. Masih ada sisa fillet patin dan udang goreng. Ada tempe dan nugget juga. Mbah Mul membuat kopi hitam ala barista. Pokoknya haucek.
Yuk sarapan dulu. Ikuti videonya ya, untuk sarapan saat ngecamp di puncak Paralayang. Pokoknya nikmat nya tiada banding deh.
Sumber : YouTube @Isti Yogiswandani channel