Berkurban mungkin adalah hal yang mudah dan sepele bagi banyak orang. Cuma butuh uang sekitar 3-5 juta per orang. Bahkan bisa berkurban 1 ekor kambing untuk 1 keluarga. Mudah dan murah, bukan?
Tapi pada kenyataannya, meski mampu secara finansial, tidak semua berniat dan ikhlas berkurban. Padahal niat dan ikhlas ini yang paling penting berkurban.
Mengumpulkan uang 3-5 juta bagi sebagian besar masyarakat Indonesia adalah hal yang mudah. Bahkan tidak perlu effort keras, dalam setahun menyiapkan uang sebesar itu adalah mudah dan niscaya.
Apalagi untuk sebuah keluarga, yang bisa saja patungan dengan anggota keluarga lain yang sudah berpenghasilan, sangat ringan dan mudah.
Tapi ketika ringan dan mudah itu tidak disertai niat dan ikhlas, maka berkurban terasa berat. Sangat berat, dan gagal dilakukan.
Misalnya kita sebenarnya berkecukupan, dan mudah saja mengeluarkan uang sekitar 3-5 juta dalam 1 tahun. Tapi terganjal niat dan keikhlasan yang tak ada, maka bisa dipastikan kurban tidak akan pernah terjadi.
1. Berapa pun yang yang kita miliki, kalau tidak ada niat berkurban, kita tak akan pernah melakukan nya.
2. Saat kita sudah berniat, tapi kehilangan rasa ikhlas, misalnya berpikir, "Duh sayang uang segitu untuk berkurban. Kalau kutabung untuk berhaji atau berumroh, mungkin lebih bermanfaat untuk diriku sendiri. Maka niat yang tadinya sudah ada, akan gagal dilakukan.
3. Saat iri dan bergantung pada niat orang lain. Misalnya kita sudah berniat kurban, dan ikhlas, tapi ketika melihat orang lain yang kita anggap mampu justru tidak berkurban, maka niat kita terhalang dengan berpikir " orang lain yang lebih mampu saja tidak berkurban, kenapa aku harus berkurban? Nanti dikira sombong, atau rugilah aku, bersedekah pada orang kaya.
Nah, justru hal-hal semacam itu yang menjadi penghalang utama untuk melaksanakan kurban, baik seekor kambing yang sudah memenuhi syarat tertentu, maupun kurban bersama 1 sapi atau unta untuk 7 orang atau 7 keluarga.
1. Menabung
Menabung atau menyisihkan uang sebesar 3-5 juta sebulan sebenarnya mudah. Tapi tetap butuh niat dan keikhlasan untuk mewujudkannya.
Satu tahun terdiri dari 365 hari. Atau kalau untuk penanggalan hijriah, anggap saja 355 hari. Jika kita menabung uang 10 ribu sehari, maka kita bisa ikut berkurban di tahun yang akan datang.
Bila tidak telaten, kita bisa menabung seminggu sekali 100 ribu misalnya. Atau sebulan sekali 300 ribu. Maka tahun depan kita sudah bisa berkurban.
Berkurban dengan menabung ini sudah dibuktikan dan dilaksanakan oleh RT 10, RT sebelah tempat saya tinggal. Warga RT 10 menabung untuk kurban, sehingga pada hari raya kurban tahun ini bisa kurban 4 ekor sapi dan dibagikan ke Warga RT lain di luar RTnya. Ma Syaa Allah.
2. Menyisihkan uang bonus yang diterima Tahunan untuk pegawai swasta.
Unuk pegawai swasta, biasanya setiap tahun sekali, atau 3 bulan sekali mendapat uang bonus yang besarnya bisa sebesar gaji atau bahkan beberapa kali gaji. Atau mendapat THR 2x gaji. Maka uang bonus ini bisa disimpan sebagian untuk tujuan berkurban.
3. Untuk PNS, bisa menyisihkan juga THR atau gaji ke-13 untuk anggaran berkurban.
4. Untuk guru, bisa menyimpan uang sertifikasi.
Satu bulan saja sudah cukup untuk berkurban, atau 2 bulan untuk yang gaji pokoknya di bawah 3 juta.
Bagaimana, ingin mencoba? Atau malah sudah rutin dilaksanakan dan sudah biasa berkurban rutin tiap tahun?
Semoga Allah melancarkan niat kita dalam mewujudkan keinginan untuk berkurban.
Terima kasih. Sehat, sukses dan berlimpah berkah selalu.
Yuk simak ajakan Pak RT 11 untuk berkurban sapi di tahun depan dan diamini oleh Mamah-Mamah RT 11 yang menyambut antusias dan berdoa untuk terwujudnya keinginan berkurban sapi.
Sumber: YouTube @Isti Yogiswandani channel