Isti  Yogiswandani
Isti Yogiswandani Lainnya

Freelancer, suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Trip Mengenal Camping Ground Jurang Jero: Wisata Alam di Srumbung Magelang

21 Juli 2025   21:20 Diperbarui: 22 Juli 2025   12:23 345 21 5

 

Camping ground Jurang Jero,  Ngargoyoso,  Srumbung, Magelang (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Camping ground Jurang Jero,  Ngargoyoso,  Srumbung, Magelang (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

Berbekal google maps dari panitia Kemah Selapanan Camping Adventure Family (CAF) Joglosemar Jaya(JSJ) saya dan ayah berangkat menuju wisata Jurang Jero, Ngargoyoso,  Srumbung, Magelang. 

Berteman kendaraan pribadi andalan Honda matic  CRV tahun lawas berkapasitas 2000 cc kami mengucap Bismillah dan segera berkendara melewati jalan pintas via rute Sarangan- Tawang mangu- Pintu tol Palur Karanganyar.  Dari situ rencananya kami baru memanfaatkan maps dari panitia.

Kendaraan ini sudah kami "face off" sejak dibeli dengan cat baru meski tetap hitam, mengganti lampu-lampunya yang rusak, mengganti aki dengan aki kering yang lebih oke,  karena aki basah yang lama langsung tekor, pembaruan spare part dari AC , mesin yang sudah tua dengan spare part baru yang masih bisa ditemui, mengganti ban baru, rutin check up aneka oli dan organ lain, BBM Pertamax,  sehingga Insyaallah tahan berlari di jalur yang sulit dengan tampilan ganteng. Eh ..

Kalau murni maps dari panitia,  kami harus masuk via tol Dumpil Madiun, ke arah timur utara dulu, menjauh dari lokasi kami tinggal baru berbalik ke barat. Tentunya ini tidak efektif.  Selain kami harus menempuh perjalanan lebih jauh, juga harus menambah biaya tol 100 ribu lebih daripada jika potong kompas lewat jalur sarangan tawangmangu.

Alhamdulillah perjalanan lancar, meski saat tiba di Kabupaten Karanganyar kami memutuskan berhenti dulu untuk memahami rute sambil ishoma(istrahat, sholat, makan) di alun-alun Kabupaten Karanganyar.

Maklum saat rute salah, ayah pasti langsung kena mental. Padahal saat menggunakan Google maps, jika rute lewat nggak masalah, karena diarahkan lewat jalur lain. 

Tapi ayah pasti langsung marah dan mencari jalur sendiri, padahal tidak paham. Saat keluar dari jalur maps, langsung ngamuk katanya saya tidak bisa membaca peta. 

Padahal dikasih rute maps nggak mau, malah cari rute sendiri.  Jadilah perjalanan kami semakin seru dan lama. Nikmati saja. Hehehe...

Keluar tol Prambanan untuk lanjut ke rute Manisrenggo- Prambanan (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Keluar tol Prambanan untuk lanjut ke rute Manisrenggo- Prambanan (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Tapi akhirnya perjalanan lancar keluar tol Prambanan sampai jalan arah manisrenggo Prambanan. Dari sini kami mulai menjumpai kondisi jalan yang sempit dengan rute yang terkadang membingungkan. Membuat perjalanan kami lebih lambat dan melelahkan. Jika lewat jalan perdesaan,  ayah langsung ngamuk karena merasa disesatkan oleh maps. Padahal rute di jalan pedesaan biasanya dibuat Google untuk menghindari kemacetan kota. Tapi kalau kurang mahir berkendara dan kondisi emosi tidak stabil membuat ingin selalu marah dan merasa salah jalan. Itulah sebabnya faktor mental dan emosi saat berkendara sangat penting.

Menikmati kenyamanan di jalan tol dengan indahnya pemandangan saat cuaca cerah(dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Menikmati kenyamanan di jalan tol dengan indahnya pemandangan saat cuaca cerah(dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

Jika kita salah jalur tinggal berbalik, atau tetap mengikuti arahan jalur. Lewat jalan pedesaan ya dinikmati saja keindahan alamnya, jalur semakin lama ya nikmati saja meski tentunya membutuhkan lebih banyak bahan bakar. Itulah sebabnya paham jarak dan lokasi sangat penting untuk mempersiapkan bahan bakar yang memadai dan aman, sehingga saat harus berkendara lebih lama tetap tenang dan tidak masalah.

Jika paham jalur dan lokasi, tentunya saat perjalanan begitu lama, sudah siap mental, karena perjalanan yang harus ditempuh memang jauh.

Alhamdulillah,  menjelang maghrib kami sudah memasuki wilayah Ngargoyoso. Semakin dekat lokasi, terlukis indah di depan mata gunung merapi yang terlihat abu-abu. Sangat indah ditimpa cahaya senja.

Menjelang sampai di lokasi, pemandangan senja terlihat indah (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani
Menjelang sampai di lokasi, pemandangan senja terlihat indah (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani

Tapi tidak begitu dengan pengemudi yang kelelahan,  ingin cepat sampai lokasi, disambut pemandangan indah gunung merapi. Padahal lokasinya membelakangi gunung, jadi saat maps memandu menjauhi pemandangan indahnya gunung, jadi menolak. Jadilah tersesat lagi. Eh. Hehehe...

Mendekati lokasi, kita harus melewati jalan yang cukup rata, tapi hanya cukup untuk 1 mobil dengan kiri kanan jalan merupakan kebun salak.

Wisata Jurang Jero terletak di kaki gunung merapi, sehingga saat merapi mengalami erupsi, tempat wisata ini ditutup. Tak heran saat melintas di rute arah wisata Jurang Jero, banyak terdapat tulisan "Jalur evakuasi" yang sempat membuat saya bertanya-tanya, apa artinya.

Alhamdulillah akhirnya sampai di lokasi setelah kembali sempat terlewat karena ogah masuk gerbang tempat wisata yang terlihat jalannya sempit dan tidak rata.

Untuk mencapai wisata berbasis alam, kita memang harus menyadari, bisa jadi rutenya melewati jalan sulit, bukan jalan beraspal lebar, atau seperti jalan bebas hambatan, dengan parkiran datar, lega dan luas.

Untuk berkemah di alam yang masih asri, rute dan medan yang berat adalah hal biasa. Itu harus disadari dengan logika dan pikiran Smart. Sehingga tidak kaget saat melintas di rute yang sulit.

Bahkan untuk orang yang sudah sering berkemah di alam yang jauh dari kemewahan jalan tol lebar bebas hambatan, jika hanya memperturutkan kesenangan dan kemudahan berkendara, maka akan mudah kena mental dan buruknya emosi yang justru menguras tenaga dan pikiran. 

Untuk itu kematangan emosi dan ketenangan jiwa sangat diperlukan untuk berkendara menuju wisata alam pegunungan.

Tapi jika berkendara di alam, kesulitan medan dan kondisi buruknya jalan jutru menjadi tantangan dan petualangan yang memacu adrenalin, maka berkendara di alam terasa menantang, sehingga mendatangkan kepuasan dan kebahagiaan. 

Camping Ground Jurang Jero adalah hutan pinus milik perhutani yang ditujukan untuk pelestarian alam. Alamnya cocok untuk berkemah. Jurang Jero yang artinya Jurang yang dalam, mungkin diambil dari lokasi yang sering dijadikan basecamp sebelum melakukan pendakian Gunung Merapi. 

Bersantai saat camping (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Bersantai saat camping (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

Berupa hutan pinus, wisata jurang Jero mempunyai fasilitas camping ground yang cukup memadai karena tersedia banyak toilet dan kamar mandi yang representatif.

Akses listrik untuk penerangan juga mencukupi, jadi suasana terang benderang dan nyaman. 

Air pun tersedia cukup dan memadai. Bagi saya ini sangat melegakan. Meski tidak terdapat mushola, tapi kita bisa menunaikan salat di dekat tenda dengan menggelar tikar. Yang penting toilet dan tempat berwudhu sangat mudah dan memadai.

Fasilitas toilet sekitar 4-6 buah (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Fasilitas toilet sekitar 4-6 buah (dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Di sini berkemah bersama komunitas sangat menyenangkan. Bisa saling mengenal dan berinteraksi dengan mudah. Anak-anak pun bergembira karena bisa bebas bergerak, bertemu dengan teman sebaya, dan bebas bermain di bawah pengawasan orang tua.

Saat acara Camping Adventure Family ini, anak-anak bisa bermain sepeda, berkejaran dengan teman sebaya, bermain bulu tangkis, main bola, dan aktivitas lain dengan nyaman, dan mengenal banyak teman. Vibes perkemahan keluarga sungguh terasa.

Tempat yang luas membuat anak -anak nyaman bermain(dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Tempat yang luas membuat anak -anak nyaman bermain(dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

Meski saya tidak menemukan wahana bermain anak, tapi suasana perkemahan di hutan pinus sudah membuat anak-anak kreatif menciptakan permainan sendiri bersama teman yang baru dikenal, atau yang sudah sering bertemu dalam acara perkemahan keluarga seperti yang dilaksanakan CAF JSJ seperti ini.

Yuk simak videonya.

Sumber: YouTube @Isti Yogiswandani channel 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4