Berdiri di jalan menuju Bumi Perkemahan (Buper) Tratasan Punthuk Doro, saya merasa berada di awang-awang. Langit biru, Mega putih, pegunungan, hijaunya pepohonan dan kontur tanah teras siring melukis panorama yang indah luar biasa. Masya Allah!
"Tempat seindah ini sayang kalau tidak dikelola" begitu kata Om Yanuar yang memprakarsai perkemahan kali ini. Bumi perkemahan Tratasan memang sangat indah, suasana hening, dengan kicau burung yang begitu dekat membawa vibes desa pegunungan yang begitu alami.
Suhu di sini tidak terlalu dingin. Begitu yang saya rasakan dibanding bumi perkemahan lain yang biasanya begitu dingin membuat gigi gemeretuk. Mungkin udara di sini bisa dikatakan sejuk cenderung dingin. Meski tetap saja saya tidur berselimut tebal.
Saat berkemah, jangan lupa membawa perlengkapan berkemah dan perbekalan dan logistik. Di sini hanya ada satu warung kopi, yang hanya buka siang hari.
Meski terbilang baru dan tempatnya cukup jauh ke atas, di sini sudah tersedia fasilitas toilet dan Musala dengan ketersediaan air melimpah.
Air yang mengalir langsung dari sumber alam di pegunungan. Airnya sangat jernih dan dingin. Bisa untuk memasak dan minum, selain bisa untuk keperluan lain seperti mandi.
Di sini belum ada penerangan listrik jika ingin kemah di sini. Tapi bisa berkoordinasi dengan karang taruna dan warga setempat untuk menyediakan diesel dan memasang lampu tenaga Surya yang akan otomatis menyala saat hari mulai gelap.