Ya Nabi Salam 'alaika..Ya Rasul salam 'alaika...
(Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu, wahai Rosul salam sejahtera untukmu.")
Ya habis salam 'alaika.. Sholawatullah 'alaika
("Wahai kekasih, salam sejahtera untukmu dan Sholawat (rohmat) Allah untukmu.")
Lantunan Mahalul Qiyam menghiasi malam yang damai. Angin berhembus pelan, membawa aura kesejukan yang nyaman. Para jamaah fokus memuji kekasih Allah, Rasulullah SAW. Memuji keindahan akhlak dan juga figurnya.
Anta syamsun anta badrun, anta nuurun fauqo nuurin
("Engkau bagai matahari, engkau bagai bulan purnama, engkau cahaya di atas cahaya.")
Penggalan lirik Mahalul Qiyam ini menggambarkan figur Rasulullah yang diibaratkan bagaimana matahari, bagaimana bulan purnama, cahaya di atas cahaya.
Suasana di halaman mushola Al Anwar RT 11 Dusun Buluh Desa Krandegan Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun semakin khusyuk.
Merdunya sholawat dan lirik Mahalul Qiyam membuat hati terketuk, seolah sedang berhadapan dengan Rasulullah yang terlukis kan dalam syair pujian yang bergema , merasuk ke dalam jiwa.
Mahalul Qiyam adalah bagian dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di mana jamaah berdiri dan membaca sholawat untuk memuji dan menghormati Nabi Muhammad SAW.
Secara harfiah berarti "berdiri di tempat", dinamai demikian karena pada saat itu jamaah berdiri seolah-olah menyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW.
Ini merupakan tradisi umat muslim untuk mengekspresikan rasa syukur dan cinta kepada Rasulullah.
Dikutip dari Repository IAIN Ponorogo berjudul Implementasi Mahalul Qiyam untuk Meningkatkan Disiplin Siswa Masuk Kelas Tepat Waktu oleh Ikhsan Syafi'i, mahalul qiyam tersebut merujuk pada momen orang berdiri saat melakukan pembacaan kitab Barzanji, kumpulan bacaan bahasa Arab.
Berdiri saat Mahalul Qiyam adalah bentuk penghormatan dan ketakziman kepada Nabi Muhammad Saw.
Ini juga merupakan ungkapan kebahagiaan dan rasa syukur umat Muslim atas kelahiran Rasulullah.
Kegiatan ini seolah-olah mengiringi dan menyambut kedatangan Nabi Muhammad SAW, seperti yang diungkapkan oleh para ulama.
Para ulama meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW dapat hadir dalam majelis Maulid secara ruhaniyah saat Mahalul Qiyam dibacakan, bahkan jika tidak semua orang dapat melihatnya.
Saat sesi Mahalul Qiyam, jamaah akan diminta berdiri dari posisi duduk sebelumnya.
Kemudian bersama-sama melantunkan sholawat, yang sering kali juga dikenal dengan sholawat "Ya Nabi Salam 'Alaika".
Setelah selesai, jamaah akan kembali duduk untuk melanjutkan pembacaan kitab maulid Al Barzanji.
"Anta iksiirun wa ghaalii, anta mishbaahush-shuduuri"
("Engkau bagaikan emas murni yang mahal harganya, Engkaulah pelita hati.")
Yuk kita simak video Mahalul Qiyam yang dilantunkan dalam acara Safari Maulid Nabi Muhammad Saw hari ke-4 di Musala Al Anwar RT 11, Dusun Buluh Desa Krandegan Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun.
Sumber: YouTube @Isti Yogiswandani