Kira-kira, bagaimana ya kalau suamiku menjadi Bapak Rumah tangga? Maukah memasak?
Kalau urusan mencuci dan menyetrika, bersih-bersih rumah seperti nya urusan mudah, karena sudah pernah kost saat membujang hampur 8 tahun.
Tapi memasak? Masih perlu dibuktikan, sebab saat kutinggal mudik, manasin oseng-oseng saja digoreng memakai minyak yang banyak, seperti menggoreng tempe. Eh....(Tepuk jidat)
Hari ini kebetulan hari Jumat. Saat Suami jumatan, Aku masak sop, bawal balado sama menggoreng tempe. Cukup lah, pikirku. Cuma berdua tak perlu ribet!
Sehabis Jumatan
Assalamualaikum!
"Dek....Jumat berkah!" Baru masuk rumah suamiku sudah berteriak, mengagetkan ku yang masih leyeh-leyeh sehabis salat dhuhur.
Langsung masuk kamar sambil membawa kresek besar dan ditempel ke kakiku. Membuat Aku terlompat karena hangat kuah dari kresek.
"Tebak, apa coba!"
" Bakso!"
"Bukan!"
"Kesukaanku!"
"Bakso, kan?"
"Bukan!"
Kuambil bungkusan besar dari tangan suamiku dan kubawa ke meja makan.
Ada kotak Styrofoam berwarna putih. Ini pasti nasi Jumat berkah. Semakin hari, semakin banyak orang bersedekah nasi saat Jumat berkah di Masjid Istiqomah. Jadinya suamiku kebagian.
Biasanya kalau banyak anak sekolah berebut, suamiku memilih tidak mengambil nasi. Tapi kalau melimpah banyak sisa, ikut mengambil juga biar tidak mubazir.
Kubuka bungkusan yang lain. Ternyata 2 porsi lontong Kupang. Ada tahu jumbo, 2 bungkus Kupang kuah, sambal petis dan sate kerang. Harus diracik dulu seperti nya. Ada 2 bahan yang kurang.
"Aku siapin dulu lontong Kupang nya ya, Mas!"
"Eh, nggak usah!"
"Kenapa?"
"Ehm...aku sudah makan di sana!"
"Ya, sudah, buat nanti saja. Aku juga sudah makan!" Kataku sambil nyengir.
Biasanya kami makan bersama. Tapi kalau jam makan siang terlewat, biasanya kita boleh makan duluan agar tidak saling menyiksa.
Iseng kubuka menu hari ini. Begitu melimpah kalau hanya untuk berdua. Masakan ku sendiri, nasi Jumat berkah, dan 2 porsi lontong Kupang. Mungkin bagi sebuah keluarga besar, menu seperti itu biasa, tapi bagi kami yang cuma berdua, menu seperti ini terlalu banyak.
Mungkin beginilah kalau suami menjadi Bapak Rumah tangga. Kepingin apa-apa tinggal beli, tanpa melihat kondisi dan situasi, apakah di rumah sudah tersedia menu apa belum nggak masalah, tetap beli saja. Hihihi...
Agak susah. Kalau mau dikasihkan orang, terlalu sedikit, dimakan sendiri terlalu banyak.
1. Kupang kuah
Saat direbus, cangkang Kupang membuka, sehingga dagingnya terpisah, sehingga bisa dipisahkan dari cangkang nya menggunakan saringan. Dengan begitu hanya daging Kupang yang terjaring saringan.
2. Tahu kulit
3. Lento
Lento adalah ketela pohon yang diparut, dibumbui dan dicampur dengan kacang tolo yang sudah direbus, kemudian dibentuk bulat-bulat atau memanjang sesuai selera dan digoreng.
Tapi saat ini kata suami ku lento dan lontong nya habis. Untuk lento tidak ada gantinya di rumah, tapi lontong kebetulan Aku baru membuat untuk stok di rumah, jadi nggak masalah.
4. Lontong
5. Sambal petis
6. Sate kerang
Biasanya saya juga menambahkan kerupuk untuk menyempurnakan cita rasa lontong Kupang ini.
Yuk kita langsung racik saja dan dinikmati ya.
O,iya. Selain lontong Kupang, ada yang lebih populer dan familiar, yaitu lontong balap.
Kuliner ini mirip lontong Kupang , tapi tanpa Kupang. Jadi kondimen nya terdiri dari Tahu, lento, tauge, lontong, kuah kaldu, dan sambal petis.
Simak videonya ya.
Sumber: YouTube @Isti Yogiswandani channel