Benarkah makan mangut berbahaya? Bisa jadi! Karena dengan kelezatan nya akan membuat selalu tambah nasi. Eh. Hehehe...
Sudah pernah menikmati mangut? Jangan khawatir, pasti langsung saya kirim(fotonya, hahaha!)
Mangut adalah kuliner dari Jawa Tengah yang merupakan makanan berkuah santan pedas dengan bumbu empon-empon yang cukup nendang.
Rasa pedasnya bisa memagut dan membuat kepala berdenyut, jadi hati-hati kalau tidak terlalu suka pedas, lebih baik memasak sendiri dengan cabe merah yang tidak terlalu pedas. Tapi kalau ada yang suka pedas, bisa ditambahkan cabe rawit utuh.
Kalau di Manado mungkin masakan ini mirip woku belanga, tapi bersantan. Atau mungkin mirip masakan pindang, tapi bersantan. Banyak cara untuk mendeskripsikan masakan ini sesuai pemahaman dan pengalaman masing-masing. Kalau menurut saya diskripsi nya seperti itu.
Biasanya, masakan mangut terbuat dari ikan (tawar atau laut) yang digoreng atau dipanggang lalu dimasak dengan bumbu santan kental yang pedas.
Hidangan ini mirip dengan gulai namun dengan cita rasa yang lebih pedas dan kuahnya terkadang lebih encer. Rempahnyapun beda. Kalau gulai biasanya menggunakan rempah-rempah seperti pala, kapulaga, kayu manis dan sejenisnya, maka mangut menggunakan rempah empon-empon seperti jahe, kunyit, kencur dan lengkuas di samping bawang merah dan bawang putih.
Biasanya, ikan yang dimangut adalah ikan pari atau iwak pe asap, lele asap/ goreng. Tapi bisa juga jenis ikan lain seperti nila, gurami, patin atau bawal.
Kali ini saya memasak mangut ikan nila yang di akhir memasak saya tambahkan Pete, cabe rawit, dan irisan tomat.
Kalau resep nya, silakan cari sendiri karena bertebaran di internet. Saya memasak versi saya sendiri dengan menambahkan kencur pada bumbunya.
Tapi menurut teman saya yang bisa dikatakan chef, kalau ditambah kencur, namanya menjadi pecak, bukan mangut. Entahlah. Yang jelas saat memasak mangut saya suka menambahkan kencur dalam ramuan bumbunya. Yah, suka saja. Itu mangut versi saya, hehehe..
Yuk kita nikmati bersama mangut nila nya dalam video berikut.
Sumber: YouTube @Isti Yogiswandani channel