Terkadang, pecel di sini unik. Nasi pecel disiram kuah tahu kuning yang disebut sayur lodeh. Itu kesukaan ayah. Kalau aku jujur saja nggak suka. Suka nya pecel saja. Bu Siti bilang nya aku penggemar pecel orisinil. Hihihi...
Kali ini, Bu Siti lumayan laris. Tempe goreng nya, begitu matang langsung habis. Padahal pembeli masih antri. Laukku kayaknya kurang, padahal tempenya habis. Biasanya memang aku pakai lauk paling tidak tempe 2, tapi tadi tinggal 1, jadi aku cuma ambil satu.
"Lauk tempe, Bu!" Kata pembeli di sebelah ku yang minta dibungkus untuk dibawa pulang.
"Tempenya belum matang, sedang digoreng!"
"Waduh, saya kesusu lho Bu!"
"Tempe Kepleh mau?
"Iya, Bu. Nggak papa!"
"Tempe Kepleh 2," Bu Siti memberi kode pada asisten nya yang membantu membuat gorengan.
"Tempe Kepleh itu apa, Bu?"
"Tempe empuk yang nggak kriuk, bisa ditekuk- tekuk!"
"Oalah, tempe setengah matang ya, Bu?"