
Orang tercinta meninggal. Katanya harus tahlilan sampai 7 hari. Masalahnya biayanya nggak murah, ibuku sampe pusing dan sakit mikirin biaya buat acra selama 7 hari.
Kenapa sih harus ada acara begitu? Sudah kehilangan orang yang dicinta dan biaya pemakaman, masih berduka malah harus mikirin biaya tahlilan karena harus ngasih makanan(Akun Facebook: Bang Keliling)
Ini adalah kutipan curhat akun Facebook yang bernama Bang Keliling di Grup "Info Cepat Wong Ponorogo (ICWP) Tanpa Sensor."
Benarkah selamatan orang meninggal wajib dilaksanakan? Atau justru diharamkan? Apa yang menjadi penyebab keharaman? Dan kenapa ada yang melakukan?
Beberapa waktu yang lalu kami melakukan ritual peringatan 1000 hari meninggal nya almarhumah ibu. Dalam tradisi Jawa, peringatan 1000 hari adalah saat terakhir dari rangkaian selamatan orang meninggal dari 1-7 hari, 40, 100, setahun, 2 tahun dan 1000 hari.
Kami jadikan momen ini sebagai sarana silaturahmi karena dalam acara ini kami semua menyempatkan mudik, mendoakan orang tua, dan berbagi dengan mengadakan kenduri dan membaca surat yasin dan tahlil.
Untuk Ritual selamatan 1000 hari ini banyak hukum yang mendasari dan melarang pelaksanaan nya. Lalu kenapa kami melaksanakan nya? Tentu itu karena alasan dari keluarga besar kami yang sifatnya privat, jadi tidak menyangkut hukum dan pendapat orang lain.
1. Menyembelih kambing.

Dalam kepercayaan Jawa, kambing yang disembelih untuk orang yang meninggal akan menjadi kendaraan tunggangan menuju surga. Bisa jadi ini adalah filosofi, sebab kambing yang disembelih, dagingnya akan dimasak untuk menjamu tamu dan lauk nasi berkat sebagai sarana berbagi dan bersedekah.
2. Memasang kijing/nisan