
Masa pensiun seringkali dibayangkan sebagai waktu untuk bermalas-malasan atau menghabiskan hari dengan santai. Namun, bagi jiwa-jiwa yang masih haus akan makna dan produktivitas, pensiun bisa menjadi awal petualangan baru yang jauh lebih mengasyikkan, seperti yang dilakukan oleh Pak Sutrisno (61 thn), yang di masa pensiunnya menekuni bisnis beternak kambing.
Lupakan deposito yang tergerus inflasi atau investasi saham yang bikin deg-degan. Beternak kambing menawarkan model investasi yang unik, karena aset kita bernapas, berkembang biak, dan memberi kegiatan fisik yang menyehatkan di masa pensiun.
Aktivitas ini bisa menjadi caregiver demensia pada diri sendiri dengan menundanya melalui aktivitas yang bermanfaat. Yang membutuhkan kerja fisik dan otak, tapi dikerjakan dengan senang hati.

"Kambingnya ada berapa, Pak?" Tanya saya pada Pak Tris yang sedang asyik menyiapkan alat berkaraoke ria.
"Ada 22 termasuk yang Gibas dan kambing Jawa!"
"Kalau yang kecil?"
"Yang kecil ada 6!"
"Ini semua beli sudah besar, atau mengembang biakkan sendiri, Pak?"
Ada yang beli sudah besar, tapi lebih banyak mengembang biakkan sendiri.
"Mbekkkk...! "Mbekkkk!" Kambing-kambing itu seperti nya paham kalau lagi digibahin, jadi cari perhatian. Hehehe...