Kris Budiharjo
Kris Budiharjo Wiraswasta

Pegiat Jemparingan Mataraman gaya Kraton Yogyakarta & gaya Pakualaman, website: KrisAmbar.com

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Teknik Memanah Jemparingan Gaya Kraton

8 Desember 2022   21:40 Diperbarui: 11 Desember 2022   20:17 632 4 1

Teknik memanah Jemparingan gaya kraton Yogyakarta sangat sederhana. Anak-anak di Kemandungan biasa memainkan jemparingan tiap Sabtu sore.


Jemparingan adalah permainan panahan-tradisional yang berasal dari Kasultanan Yogyakarta. 

Dan ... sejak AWAL berdirinya kraton Yogyakarta, jemparingan HANYA boleh dimainkan atau diajarkan untuk para kerabat dan abdi dalem kraton saja. TIDAK BOLEH untuk umum atau rakyat biasa.

Jemparingan menjadi salahsatu mata pelajaran di Sekolah TAMANAN, yang didirikan Sri Sultan HB ke-1 pada tahun 1757 M, di dalam kompleks kraton KHUSUS untuk keluarga raja dan putra-putri pembesar istana saja. 

Fakta ini BERBEDA dengan artikel-artikel di internet yang menyebutkan : Sri Sultan Hamengku Buwono ke-1  MEMERINTAHKAN pengikut serta rakyatnya untuk belajar memanah guna membentuk watak kesatria.

Jaman dahulu, sekalipun rakyat biasa bisa memanah, namun akan sungkan melakukannya karena jemparingan adalah permainan atau keahlian keluarga Sultan dan para abdi dalem kraton. 

Masyarakat Yogyakarta biasanya (memilih) memainkan : paseran atau bandril (ketapel). Bukan jemparingan.

GANDHEWA MATARAM - Klub jemparingan abdi dalem

Pada tanggal 9 September 2012, KRT. H. Jatiningrat, SH. cucu Sri Sultan HB keVIII yang menjadi abdi dalem senior di kraton Yogyakarta mendirikan klub jemparingan khusus untuk para abdi-dalem kraton, bernama : Paguyuban Jemparingan GANDHEWA MATARAM karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Yang diajarkan adalah teknik memanah jemparingan gaya Kraton Yogyakarta, warisan Sri Sultan HB ke-1.

Filosofi HB-ke 1  adalah : "Pamenthanging Gandhewa - Pemanthenging Cipta" (merentang busur - mengincar sasaran BUKAN dg mata jasmani melainkan dengan melatih cipta / manah / atau hati).

Kembali ke AWAL >>