Potret Kehidupan Episode 83 Untukmu, Anak Sulung Perempuan

tangkapan layar

Potret Kehidupan Episode 83

Untukmu, Anak Sulung Perempuan

Siti Alisya Azzahrani, orang-orang taunya Ara.

Ia adalah anak sulung perempuan. Anak pertama kami. Ia berulang tahun di bulan Maret.

Percakapan Pribadi;

"Kak Ra, kelak jadilah orang yang berdiri tegak di paling depan jika terfitnah kejam keluarga kita! Jangan pernah berhenti membela kebenaran dan keadilan. Jadilah orang yang berdiri kokoh di paling depan, bahkan bila terbakar hangus seluruh keluarga kitapun, __jangan pernah berhenti peduli. Jika hidup kau berlebih, bantu orang-orang lemah dan dilemahkan. Atau jika tidak..., berdirilah dibelakang orang-orang yang senantiasa melakukan kebaikan, dukung mereka sekuat tenaga, yaa!".

......

Anak sulung perempuan itu terdiam diujung perkataanku. Aku yakin, pemahaman yang ia miliki dengan usia yang masih dini sekali jauh lebih baik dibanding jutaan orang diluar sana.

***

"Ma..., ___mama adalah pribadi dengan kombinasi yang unik. Sosok ibu yang cerewet, tegas, disiplin, keras kepala, dan terkadang memang pemarah. Namun di luar itu semua, kakak tahu...., mama adalah sosok yang penyayang, berhati leembuut, konsisten, dan luwes bergaul dengan siapa saja.". Hehehe.

.... 

Pemirsah,

Kita sering ya mencari tempat ternyaman untuk sekedar berbagi cerita kehidupan. Karena kesibukan terkadang memusingkan kepala, maka otak kita pasti butuh rileksasi. Agar hidup nyaman kembali. Agar seimbang, kami sengaja menciptakan tempat-tempat ternyaman untuk berbagi cerita pribadi. Menukar cerita dari luar menjadi cerita urusan dalam. Menukar cerita dari masalah menjadi solusi dan membuat kesimpulan serta mencari hikmah dibalik setiap kejadian. 

Kami tidak lagi ingin berekreasi ke kota-kota besar. Mumet wes. Itulah kenapa, kami jarang nampak tampil tamasya keluarga. Sehingga dibilang kami kurang bahagia, hohoho. Kita beda kegiatan aja kali yaah? Kita yang biasa dari kecil keluar kota tentu ingin hidup damai dirumah dan menghirup udara segar bersama keluarga di desa. Berbeda yang biasa sibuknya di desa, tentu ingin pulak keluar kota jelong-jelong. Toh semua nya benar, tak ada yang salah. Ini hanya masalah tempat favorit untuk rileksasi aja kuq.

Nah, berhubung karena kami sudah punya tempat-tempat favorit maka kami akan menghabiskan waktu bersama dengan orang-orang favorit. Tempat itu adalah KS Garden, meja makan rumah nenek, blangkon rumah atas, teras rumah belakang, ayunan, dapur, tempat tidur atau aracafe punya cerita. Ada juga mobil dengan sejuta kenangan dan perjalanannya, serta ada pulak telpon seluler dengan sejuta percakapannya. Bagi kami, sesibuk apapun kami akan tetap menyediakan waktu untuk mengobrol. Komunikasi itu penting. Banyak hal yang harus dibicarakan setiap harinya. Banyak persoalan yang harus dirembukkan setiap saat, meskipun hanya lewat udara. Inilah tempat-tempat ternyaman kami untuk mengobrol...., dan cerita-cerita banyak hal tentang kehidupan.

***

13 Maret, anak sulung perempuan kami berulang tahun. Aku baru sempat menuliskannya sekarang. 

"Anak Sulung Perempuan..., aku bukan hanya seorang ibu, tapi juga sahabat untukmu. Hari ini...., kakak boleh cerita apapun sama mama. Bukankah? Kita terbiasa cerita tentang apapun jua? Aku adalah pendengar yang baik untuk setiap cerita yang kakak ceritakan. Lewat Mama, Papa, Nenek dan keluarga kita yang lainnya, selamanya kakak akan senantiasa belajar prinsip-prinsip kehidupan; baik sebagai pribadi maupun sebagai individu dalam lingkup sosial."

Hari ketigabelas di bulan maret,

"Aku hanya punya cinta sederhanaaa. Yang diwariskan dari rahim, sembilan bulan dalam kecemasan dan kebahagiaan. Menantikanmu lahir di dunia ini. Melerai kesedihan, dan memelukmu dalam setiap doa. Didalam namamu...., tersemat doa kami sekeluarga sepanjang masa."

"Kini kau tumbuh menjadi gadis remaja yang ceria. Terbukti, kau cerdas. Kau berprestasi. Namun, kau kadang pemarah. Iyaa. Kau keras. Agak dilembutkan sedikit ya nada bahasanya, karena kau anak perempuan. Aku tahu kau tegas. Kau konsisten dalam bertindak. Tapi orang bilang, kau bagak. Padahal menurutku, kau hanya konsisten." 

"Aku adalah teman pertamamu, sahabatmu, dan kita adalah teman selamanya. Mana kelingkingmu? Ini kelingkingku. Mari kaitkan kelingking kita; Dan jadilah perhiasan yang memancarkan cahaya! Sembilan bulan aku merakit tubuhku, menjadi mesin penghancur badai. Suatu saat, kau akan taahu bagaimana caranya menangis tanpa air mata. Dunia itu tidak jahat..., sayang! Kita yang harus kuat. Maka tak pantas kita tumbang karena mulut manusia. Apapun modelnya. Ya sayang yaa!."

"Kelak, bersyukurlah di setiap keadaan yang mungkin bisa membuatmu putus asa. Pegang tanganku! Untuk meraih kebahagiaanmu. Tunjukkan pada dunia, bahwa kau biisa menjadi anak sulung perempuan yang tangguh dan penuh kasih sayang."

Anak Sulung Perempuan, 

"Bahumu harus sekuat baja, hatimu harus setegar karang. Anak pertama perempuan...,  harus tegas, harus cerdas, dan mampu berdikari. Harus bijak dan harus tangguh. Agar kau bisa dijadikan contoh oleh adekmu dan sepupu-sepupumu. Harus selalu tegak lurus dengan kebenaran. Tidak boleh curang. Karena kakekmu pernah bilang...; kalo diawal sudah lurus, sampai akhir akan selalu lurus. Maka lurus-lurus lah dari sekarang, jangan culas!".

"Tahukah kamu? Menjadi seorang kakak itu, besar tanggung jawabnya. Harapan diletakkan oleh mama dan papa dipunggungmu. Menjadi seorang cucu perempuan satu-satunya, besar juga tanggung jawabnya. Permintaan agar jadi generasi hebat disandarkan kakek nenek dibahumu. Karena kelak.., kaulah yang akan membawa nama mereka lagi. Kau penerus kami, kau harapan kami. Kau harus tampil menjadi cucu pemersatu keluarga. Karena kaulah harapan kami semuanya. Karena kau pintar, kau kuat, kau cepat mendewasa, kau menonjol dan kau...., ___kau harus berhasil kak Ra!".

Anak sulung perempuan itu, tersenyum dalam sekali anggukan kepala. 

***

"Selamat ulang tahun sayang..., jadilah manusia yang dihargai dari ucapan/kata-kata dan penampilan, karena itu adalah salah satu cerminan kepribadian."

....

"Terimakasih!  Mama dan Papa, ...telah menjadi pasangan yang hingga detik ini tetap kompak dalam hal mewujudkan visi dan misinya. Masih tetap kompak dalam mewujudkan cita-cita kakak dan adek, meski banyak rintangannya. Cobaan datang silih berganti, tapi mama dan papa tetap konsisten. Dari situ juga kakak banyak belajar, tentang  tahu diri. Tentang bersabar..., tentang berjuang, dan tentang keteguhan hati. Terimakasih juga..., atas semua kebahagiaan yang mama papa berikan kepada kakak, yang kakak rasa kebahagiaan itu sudah dalam dosis yang pas dan seimbang!".

Mendengarnya, mataku mulai berkaca-kaca. Anak sulung perempuan itu, mengucapkan "Love you, Mam!", ...dalam sekali peluk.

#KSStory#KSMotivasi#KSGarden

#Reels#fbpro#fyp#vod