Kisah PNS Asyik Bertani Di Sebuah Kebun Mini Miliknya, KS Garden Kuansing Namanya. (Kebun Buah Yang Disinari Matahari, Sayuran Yang Berwarna Cerah, Mimpi Yang Dipanen, Keranjang Berlimpah, Usaha Yang Membuahkan Hasil, Akar Yang Bersemangat, Panen Manis, Dari Ladang Ke Meja Makan😅)
Do something that make you happy, KS! Lakukanlah sesuatu yang membuat mu bahagia, seperti berkumpul dengan keluarga dekat, mencoba hobi baru, atau membeli sesuatu yang membuat aku bahagia. Karena semakin aku membahagiakan diri aku sendiri, maka semakin berkurang juga sakit hatiku.
And at last but not least, jangan berlebihan dalam hal apapun, karena itu bukan hal yang baik.Â
Aku pernah mendengar sebuah lagu, kira-kira seperti ini liriknya."Indah itu tak selalu ada. Senang itu sementara. Jika senang jangan terlalu. Jika sedih jangan terlalu...". Dari lirik tersebut, kita sudah menangkap bahwa kita tidak boleh berlebihan dalam sesuatu. Baik disaat senang maupun dikala kita sedang bersedih. Maka hiduplah dengan sewajarnya, menangislah dengan sewajarnya, dan berbahagialah dengan sewajarnya.
Aku membuat jurnal harian yang berisi pikiranku sehari-hari. Meski pada awal pertama disakitin pas lagi sehat-sehatnya, terdapat kalimat benci pada yang bersangkutan. Menurut aku hal tersebut wajar saja karena aku sendiri ingin lega. Akupun memiliki aturan untuk diriku sendiri yang sedang sakit hati. Sejauh ini aku merasa baik dan banyak bersyukur. Tak peduli seberapa banyak orang yang datang menyakiti, aku ingin tetap lebih produktif. Â Ini merupakan kalimat yang aku simpan. Silahkan judge aku, aku tidak peduli. Toh aku menulis ini sebagai pelampiasan emosi dan untuk tujuan yang baik.Â
Mungkin aneh untuk beberapa orang, ketika aku disakiti yang aku lakukan adalah menerima bahwa aku tersakiti lalu merenungi. Setelah itu aku juga berfikir positif bahwa rasa sakit ini pelebur dosa, yang terakhir aku yakin bahwa nanti ada orang yang dikirim Allah. Orang yang mampu menyembuhkan rasa sakit hatiku, ya orang-orang yang melalui leluconnya atau perbuatannya, yang bisa membuatku tertawa terbahak-bahak. Dan yang terakhir aku makan mie ayam pedes-pedes. Alhamdulillah ga lama sakit hati aku hilang.
Nikmati saja sakit itu sebaik-baiknya, meski semuanya butuh proses dan itu tidak instan. Setidaknya dari proses tersebut akan lahirlah sebuah cerita dikemudian hari dimana kita dahulu pernah merasakan hal pait yang belum pernah dialami oleh orang lain. Dan kelak..., itu bisa menjadi pengalaman dan pembelajaran bagi kita untuk di masa yang akan datang. Tips ini sangat relate dalam kehidupan kita, semangatt!!!! Memang ada rasa sakit yang bisa membuat diri kita kuat dan bisa juga membuat kita buang-buang waktu. Disakitin pas lagi sehat-sehatnya adalah salah satu bentuk sakit yang buang-buang waktu dan tidak berguna bagiku. Lebih elegan diam dengan tidak dramatis, "senyumin aja" apalagi dengan kualitas emosi yang kaleng-kaleng mudah terbakar. Tetapi, aku juga tidak pernah mengizinkan jiwa, raga, dan sensorium aku untuk membiarkan personal yang tertindas!
Sejauh ini ketika hati aku disakiti, aku ga sampailah kayak orang-orang buat status. Aku hanya diam saja di real life, but misuh misuh di blog secara elegan. Bahkan, sambat ke sahabat aku pun tidak, gatau kenapa aku ga mau orang lain tau kalau aku sedang sakit hati. Apalagi oknum yang menyakiti hati aku, sebisa mungkin aku ga mauuu orang itu tau kalo aku sakit hati ke dia. Nanti orangnya besar kepala. Aku sudah mendoktrin diriku sendiri untuk menjadi wanita anti menye menye. Weeeh.
Mudah saja. Aku menenangkan diri ke kebun, berkebun-kebun dan berusaha untuk ga mao terbawa emosi pada orang-orang yang ga berkontribusi atas bahagiaku. Caraku untuk menenangkan emosi adalah dengan berdiam diri. Ga berbicara untuk sementara waktu dan kadang bisa melamun untuk waktu yang lama.
Mendengarkan musik yang disukai ataupun nonton youtube. Tarik nafas yang dalam lalu buang, kututup mataku sambil mendengar suara air mengalir yang bisa di cari di YouTube. Nonton video kebun sendiri juga. Beribadah. Menulis jurnal atau buku harian. Lalu tidur. Intinya, cari hiburan untuk meng-entertaint diri sendiri. Emosi yang netral bisa buat diriku 'tidak terlalu' sakit hati.
Kalau urusannya udah sampe hati memang kadang susah untuk menetralkan pikiran. Tapi kalau sampe kebawa emosipun makin lebih susah lagi keadaannya. Tiap orang beda-beda rasa sakit hati yang mereka dapat.
Aku mencoba merenungi falsafah dari ini;