Kisah PNS Asyik Bertani Di Sebuah Kebun Mini Miliknya, KS Garden Kuansing Namanya. (Kebun Buah Yang Disinari Matahari, Sayuran Yang Berwarna Cerah, Mimpi Yang Dipanen, Keranjang Berlimpah, Usaha Yang Membuahkan Hasil, Akar Yang Bersemangat, Panen Manis, Dari Ladang Ke Meja Makan😅)
Puncaknya suatu pagi, dibawah gerimis, aku telah siap berangkat ke kantor. Karena diperkirakan cuaca akan hujan, aku kembali berjalan menyusuri jalan besar menuju halte bus. Semalam hujan turun dengan derasnya. Hingga pagi itu, hujan masih menyisakan rinai. Cukup lama aku berdiri di halte sambil berlindung di bawah payung. Tiba-tiba, sebuah mobil camry hitam melaju kencang di depan halte dan membuat genangan air menghambur kemana-mana. Aku terdiam memandangi bajuku yang basah terkena cipratan air. Rasanya aku ingin menjerit, berteriak, memaki dan ah! Aku benar-benar kesal dibuatnya. Alangkah sombongnya, orang itu. Apa dia tak melihat genangan air di depan halte ini? Ku pandangi punggung mobil camry hitam itu sambil berucap, "Tunggulah, suatu saat nanti aku pasti punya mobil seperti kau. Dan jika saat itu telah tiba, aku tak akan menjadi manusia sombong macam kau." Akhirnya, aku terpaksa balik lagi untuk ganti baju.
Sepanjang jalan, pikiranku menjadi tak menentu. Kesal karena peristiwa tadi pagi masih tersisa. Aku sedih menghadapi hidup macam ini. Jika ku pandangi mobil-mobil mewah yang berseliweran di jalan raya, semakin sedih hatiku. Apakah aku bisa hidup seperti mereka? Hidup dalam kenyamanan dan kesejahteraan. Kadang timbul dibenakku, apa sih pekerjaan mereka? Pegawai? Pengusaha? Pejabat? Atau koruptor?
Banyak nasabahku yang datang dari keluarga kaya raya. Tak tanggung-tanggung, bunga deposito dan reksadana mereka saja bisa mencapai Rp. 50 juta bahkan lebih. Pemandangan yang cukup menyakitkan. Setiap hari aku berkutik dengan angka-angka fantastis. Tapi itu bukan milikku, hehehe. Selama ini mereka baik padaku. Jika pulang dari jalan-jalan ke luar negeri, aku sering diberi oleh-oleh, kadang baju kaos singapura. Aku malah sedih mendengar cerita yang bisa jalan-jalan ke luar negeri kapanpun mereka mau. Kapan giliranku punya uang banyak di rekening tabungan? Kapan giliranku jalan-jalan ke luar negeri? Kek gitu-gitu KS remaja hahaha.
Jika dilihat dari gajiku, rasanya tak mungkin hal semacam itu terwujud . Gaji yang tak seberapa itu susah payah kusisihkan untuk di tabung. Tahu sendiri, hidup di kota besar membutuhkan biaya yang tak sedikit. Jika tak menabung, untuk apa aku berusaha payah bekerja di kota, kalo beras aja selalu dikirimkan ayah dari kampung? Jika dilihat dari luar, aku memang sudah nyaman dengan pekerjaanku waktu itu. Kuakui itu. Namun, aku manusia biasa yang tak mudah berpuas diri. Kalau bisa, aku tak mau lagi setiap hari hujan tiba berdesak-desakan di bus. Atau kalau bisa, aku tak mau lagi panas-panas melewati kemacetan jalan raya, aku sudah hitam soalnya. Kalau bisa, aku ingin duduk di mobil mewah, yang sejuk, dan wangi. Xixiixi. Tapi apa dayaku? Rasa-rasanya otakku buntu menghadapi kesemrawutan hidup dikota ketika itu. Ketidaknyamanan yang harus kutelan mentah-mentah membuatku terpaksa mengeluh pada ayahku.
Aku berharap ia memahami penderitaanku. Tapi apa yang kudapat? Ayahku malah mengatakan hal yang tak ingin kudengar. "Sudah terlanjur kau merantau jauh, kau harus kuat. Dak boleh mundur. Kalau kau nak maju, pasti ado jalan. Jangan ikuti orang yang gagal, mencari masalah di balik semua solusi. Jangan kau terlalu sering melihat ke atas, ingat, Allah itu melebihkan rezeki satu diatas yang lain. Tujuannya supaya kita lebih bersyukur. Nah, kau mao sukses, kan? Maka bertahanlah!". Hah, kujawab waktu itu; "Lha, ayahku sekarang menjadi motivator kelas dunia ha-ha-ha." Ayah tertawa mendengarku. Demikianlah, aku patuhi nasehat ayahku untuk bertahan. Karena aku ingin ayah melihat kesuksesanku.
Kata-kata motivasi;
"Kau mau sukses, kan? Maka bertahanlah!" Hahaha. Kuwariskan kata-kata itu pada semua orang yang merasa terpuruk. Tapi kusambaung; "Karena mimpi setiap orang berbeda-beda, jangan sampai mimpi dan keberhasilan orang lain meredupkan cahayamu!".
Okeh, teman! Semangaat!
Akupun segera berlalu dari kedai Ayuk itu sambil membawa perasaan yang tak terdefinisikan. Sampai akhirnya, aku menemukanmu lagi ini. Senang aku mendengarnya.
#KSStory#KSGarden#KSMotivasi
#Reel#fbpro#fyp#vod