Kisah PNS Asyik Bertani Di Sebuah Kebun Mini Miliknya, KS Garden Kuansing Namanya. (Kebun Buah Yang Disinari Matahari, Sayuran Yang Berwarna Cerah, Mimpi Yang Dipanen, Keranjang Berlimpah, Usaha Yang Membuahkan Hasil, Akar Yang Bersemangat, Panen Manis, Dari Ladang Ke Meja Makan😅)
Tidak mudah menjalani hidup dimasa dewasa.
Orang dewasa lebih mengutamakan objektif daripada subjektif. Aku memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan hidupku. Cara yang bagus untuk mendapatkan kepercayaan diriku adalah dengan melakukan hal-hal yang berada di luar zona nyamanku. Seperti video ini. Aku berkebun-kebun ini, menghindari gossip dan juga hoax.Â
Ga papa kan, sob? Aku berpikir dengan rasional dan realitas daripada percaya dengan perkataan tanpa fakta yang jelas. Semakin banyak bergosip kurasa akan menjatuhkan nilai dalam diriku. Menceritakan kesalahan orang lain bukanlah hal baik, termasuk mempercayai hoax. Itulah kenapa, aku selektif dalam menerima informasi.
Tidak mudah menjalani hidup dimasa dewasa.
Apalagi menghindari hal-hal negative. Sulitnya minta ampun. Tapi setidaknya, aku tahu hal-hal negatif itu menciptakan berbagai emosi yang tidak akan membantu aku tumbuh. Konon katanya, orang yang dewasa dan bertanggung jawab biasanya bersikap positif. Terus terang, kepositifan telah membantu aku melewati situasi sulitku. Aku bisa mengatasi rintangan yang harus dilemparkan hidup kepadaku. Aku meninggalkan lingkungan yang negative yang tidak mendukungku ke arah yang lebih baik.
Tidak mudah menjalani hidup dimasa dewasa.
Di dunia belahan manapun, orang boleh saja memiliki pandangan berbeda walaupun topik sama. Tapi, menghormati keyakinan dan sudut pandang orang lain tanpa menghakimi itu yang sulit. Namun itu harus, demi menjaga persatuan sesuai dengan sila ketiga Pancasila. Itulah tanda bahwa kita memahami Bhinneka Tunggal Ika. Meskipun berbeda-beda, tapi tetap satu jua. Meskipun kita tidak setuju dengan pendapat seseorang, mendengarkannya saja sudah menunjukkan bahwa kita dewasa dan berpikiran terbuka.
Dewasa bukan sekedar umur. Menua itu pasti, tapi menjadi dewasa adalah pilihan. Berinteraksi dengan orang lain tidak selalu tentang bagaimana menanggapi mereka. Mendengarkan adalah tanda kedewasaan karena ketika kita mendengarkan, kita mengembangkan pemahaman yang lebih besar. Namun sulit mendengarkan terlebih dahulu sebelum memaksakan pemahaman kita pada orang lain. Tanda kedewasaan adalah cukup bertanggung jawab untuk berkorban demi kebaikan orang lain, atau untuk masa depan tanpa ada kebencian.
Ia yang dewasa adalah ia yang bertanggung jawab memahami bahwa terkadang kepuasan perlu ditunda sekarang untuk mencapai hasil yang baik di masa depan. Dalam Bahasa jawa ada istilah "prihatin" yakni tidak bersikap berlebihan dan fokus ke hal yang penting. Ia yang dewasa adalah ia yang selalu ingin memberi. Memberi kepada yang tepat dan momen yang tepat.Â
Memberi adalah tanda dari kedewasaan juga. Bahwa tangan diatas jauh lebih baik dari tangan dibawah. Ketika kita memberikan waktu, pengetahuan, atau usaha kita kepada orang lain, itu menunjukkan bahwa kita telah mencapai tempat di mana kita mampu mengalihkan fokus kita dari diri kita sendiri ke orang lain. Itulah orang yang sudah selesai dengan dirinya. Semoga kita, ___salah satunya.
Yang aku tulis ini, sebuah tentang renungan semua. Aku telah menyusuri berbagai bacaan, yang aku sebut sumbernya atau tak aku sebut. Aku telah menyusuri bacaan, yang aku setujui, aku tolak. Sedangkan bacaan yang aku ragukan, aku tinggal. Bacaan yang aku pinjam, akan aku kembalikan. Bentuknya catatan-catatan yang bersambung, meskipun tak dimaksudkan untuk menyatu padu, karena tiap fragmen, aku biarkan bisa berkembang ke arah yang berbeda. Dengan harapan; Anda akan sabar membacanya.