KS Story
KS Story Petani

Kisah PNS Asyik Bertani Di Sebuah Kebun Mini Miliknya, KS Garden Kuansing Namanya. (Kebun Buah Yang Disinari Matahari, Sayuran Yang Berwarna Cerah, Mimpi Yang Dipanen, Keranjang Berlimpah, Usaha Yang Membuahkan Hasil, Akar Yang Bersemangat, Panen Manis, Dari Ladang Ke Meja Makan😅)

Selanjutnya

Tutup

Video

Potret Kehidupan Episode 96 Dewasa Bukan Sekedar Umur

30 April 2024   23:33 Diperbarui: 1 Mei 2024   00:00 1025 1 0

dokpri
dokpri


Potret Kehidupan Episode 96

Dewasa Bukan Sekedar Umur

Kedewasaan tidak datang secara instan, tapi juga tidak bisa sekedar ditunggu begitu saja. Rupanya, kita harus melatih pola pikir dan sikap dewasa ini lewat berbagai proses kehidupan. Kuncinya adalah kemampuan dan keinginan untuk terus berproses memperbaiki diri menjadi lebih baik, dan open minded serta berkeinginan untuk belajar dalam setiap prosesnya. Memang tidak mudah menjalani kehidupan di masa dewasa . 

Dunia tidak menghukum kedewasaan seseorang. Umur juga tidak menjadi patokan untuk mengetahui kedewasaan seseorang. Bisa jadi kita akan bertemu dengan orang yang lebih muda dari kita, namun pemikirannya lebih dewasa dibandingkan orang yang berusia 50 atau 60 tahun.

Dewasa tidak hanya perihal fisik, melainkan dewasa secara emosi dan sosial. Menua itu pasti dan menjadi dewasa itu pilihan. Bertambah usia namun tidak bertambah baik akan merugikan diri sendiri dan timbul penyesalan di akhir. Tapi tak perlu khawatir, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Hihihi. 

*Apa itu Dewasa?*

Menurut Maslow, orang yang dewasa adalah orang yang dapat mengaktualisasikan dirinya yakni dengan mengenali potensi dalam dirinya dan telah menerima dirinya sendiri. Ia yang mengenali diri sendiri berarti ia yang melakukan introspeksi diri, mengenai kelebihan dan kekurangannya. Ia yang dewasa adalah, ia yang akan mengatasi kekurangannya dan mengembangkan kelebihannya.

Maslow said ;"Jika kamu tidak tahu apa yang kamu tuju, bagaimana kamu berencana untuk mencapainya? Orang yang dewasa dan bertanggung jawab menetapkan tujuan yang jelas. Penetapan tujuan memungkinkan kamu menargetkan energi dan fokus pada aktivitas yang akan membantu mendorong kamu menuju apa yang ingin kamu capai."

Kedewasaan adalah lari maraton, bukan lari cepat. Untuk menjadi dewasa dan bertanggung jawab, dibutuhkan komitmen dan ketekunan. Menerima pertumbuhan pribadi adalah motivasi yang manusia butuhkan untuk bekerja keras dan mengejar tujuannya. Kesuksesan tidak diraih dengan cara instan melainkan dengan perjuangan.

Yups. Ada etika penting dalam kehidupan. Menjadi pribadi yang jujur dan bertanggungjawab, itulah tanda kedewasaan. Tanpa adanya kejujuran seseorang akan merugikan orang lain, pun jika seseorang itu tak sadar dengan peran yang ia punya, ia akan merugikan orang lain juga. 

Tentunya tingkat kedewasaan orang berbeda-beda, banyak faktor-faktor perbedaan kedewasaan seseorang. Misal, faktor pola asuh orang tua. Faktor pengalaman. Faktor kepribadian. Faktor lingkungan. Dan faktor biologis. Pengalaman seseorang berbeda dengan orang lain. Hal-hal yang dilalui masing-masing individu hanya akan dapat menjadi pelajaran bagi individu tersebut. Itulah kenapa, dewasa bukan sekedar umur.

Manusia adalah makhluk yang unik, kepribadian seseorang dapat mempengaruhi proses pendewasaan diri. Pergaulan adalah cerminan dirinya, pergaulan juga dapat mempengaruhi mindsetnya. Bahkan, ada beberapa orang yang tidak dapat mencapai kedewasaan karena permasalahan yang ada dalam tubuhnya. But, I don't know about that.

Berbicara mengenai kedewasaan, adalah hal yang sifatnya tidak konstan dan memerlukan proses. Selama hidup, manusia pasti mengalami permasalahan, seiring adanya masalah, itulah adanya proses pendewasaan diri. Proses pendewasaan diri itu, itu dimulai dari sekarang, __tanpa perlu menundanya.

Pengalaman Pribadi;

Tidak mudah menjalani hidup dimasa dewasa, kadang beberapa kerumitan muncul. Namun aku percaya, selama aku menjalani kehidupan ini dengan sangat baik, akan ada hal indah yang menjanjikan di kehidupan nanti, aku hanya cukup bersabar. Terkadang, kerumitanpun bisa membawa pikiranku ke hari dimana aku pernah mengalami masa-masa indah bersama orang-orang penting dalam kehidupanku.

Tidak mudah menjalani hidup dimasa dewasa. Selama hidup tentunya aku pernah mengalami kekecewaan terhadap orang lain. Namun, memilih menjauhi orang tersebut adalah cara untuk dapat melanjutkan hidup dengan tenang. Tanpa menjauhinya, aku akan terus menerus terjebak dalam kondisi itu dan itu tidak baik.

Tidak mudah menjalani hidup dimasa dewasa. Dibutuhkan rasa percaya diri yang kuat untuk mengelola semua bagian yang bergerak menuju kehidupan yang sukses. Seseorang pernah bilang padaku; "Jangan pernah meremehkan kemampuanmu, KS!".  

Benar orang itu. Aku tak kan pernah meremehkan kemampuanku. Aku akan mencintai diri sendiri apa adanya. Aku akan mendidik terus diriku untuk menjadi murid yang tak pernah bolos belajar. Meski tidak lagi sekolah, dan pengalaman akan menutup lobang kesalahan yang pernah aku perbuat diusaha-usahaku di masa lalu. 

Pengalaman telah memberikanku jalan terbaik selama aku mau belajar dari kesalahan. Selalu ada dalam kehidupan ini yang disebut proses jatuh bangun. Aku mengakui kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Itu memberiku sikap yang benar dan telah mengajari aku bagaimana menjadi orang yang lebih kuat lagi. 

Sampai pada suatu saat aku pernah berdoa; "Ya Tuhan...., caramu mendewasakanku itu begitu luar biasa. Aku tahu tidak semua hal bisa aku lalui dengan baik. Aku tahu, seringkali aku masih mengeluh. Aku tahu, seringkali aku merasa gagal melakukan apa yang kau suruh. Aku tahu, aku tidak sesempurna itu untuk bisa melakukan perintahmu. Tapi, aku sudah berusaha. Sehatkanlah aku. Lapangkanlah hatiku. Perkuat lagi bahuku. Perluas lagi sabarku. Dan jadikanlah aku, manusia yang seikhlas-ikhlasnya yang Engkau kehendaki."

Tidak mudah menjalani hidup dimasa dewasa.

Orang dewasa lebih mengutamakan objektif daripada subjektif. Aku memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan hidupku. Cara yang bagus untuk mendapatkan kepercayaan diriku adalah dengan melakukan hal-hal yang berada di luar zona nyamanku. Seperti video ini. Aku berkebun-kebun ini, menghindari gossip dan juga hoax. 

Ga papa kan, sob? Aku berpikir dengan rasional dan realitas daripada percaya dengan perkataan tanpa fakta yang jelas. Semakin banyak bergosip kurasa akan menjatuhkan nilai dalam diriku. Menceritakan kesalahan orang lain bukanlah hal baik, termasuk mempercayai hoax. Itulah kenapa, aku selektif dalam menerima informasi.

Tidak mudah menjalani hidup dimasa dewasa.

Apalagi menghindari hal-hal negative. Sulitnya minta ampun. Tapi setidaknya, aku tahu hal-hal negatif itu menciptakan berbagai emosi yang tidak akan membantu aku tumbuh. Konon katanya, orang yang dewasa dan bertanggung jawab biasanya bersikap positif. Terus terang, kepositifan telah membantu aku melewati situasi sulitku. Aku bisa mengatasi rintangan yang harus dilemparkan hidup kepadaku. Aku meninggalkan lingkungan yang negative yang tidak mendukungku ke arah yang lebih baik.

Tidak mudah menjalani hidup dimasa dewasa.

Di dunia belahan manapun, orang boleh saja memiliki pandangan berbeda walaupun topik sama. Tapi, menghormati keyakinan dan sudut pandang orang lain tanpa menghakimi itu yang sulit. Namun itu harus, demi menjaga persatuan sesuai dengan sila ketiga Pancasila. Itulah tanda bahwa kita memahami Bhinneka Tunggal Ika. Meskipun berbeda-beda, tapi tetap satu jua. Meskipun kita tidak setuju dengan pendapat seseorang, mendengarkannya saja sudah menunjukkan bahwa kita dewasa dan berpikiran terbuka.

Dewasa bukan sekedar umur. Menua itu pasti, tapi menjadi dewasa adalah pilihan. Berinteraksi dengan orang lain tidak selalu tentang bagaimana menanggapi mereka. Mendengarkan adalah tanda kedewasaan karena ketika kita mendengarkan, kita mengembangkan pemahaman yang lebih besar. Namun sulit mendengarkan terlebih dahulu sebelum memaksakan pemahaman kita pada orang lain. Tanda kedewasaan adalah cukup bertanggung jawab untuk berkorban demi kebaikan orang lain, atau untuk masa depan tanpa ada kebencian.

Ia yang dewasa adalah ia yang bertanggung jawab memahami bahwa terkadang kepuasan perlu ditunda sekarang untuk mencapai hasil yang baik di masa depan. Dalam Bahasa jawa ada istilah "prihatin" yakni tidak bersikap berlebihan dan fokus ke hal yang penting. Ia yang dewasa adalah ia yang selalu ingin memberi. Memberi kepada yang tepat dan momen yang tepat. 

Memberi adalah tanda dari kedewasaan juga. Bahwa tangan diatas jauh lebih baik dari tangan dibawah. Ketika kita memberikan waktu, pengetahuan, atau usaha kita kepada orang lain, itu menunjukkan bahwa kita telah mencapai tempat di mana kita mampu mengalihkan fokus kita dari diri kita sendiri ke orang lain. Itulah orang yang sudah selesai dengan dirinya. Semoga kita, ___salah satunya.

Yang aku tulis ini, sebuah tentang renungan semua. Aku telah menyusuri berbagai bacaan, yang aku sebut sumbernya atau tak aku sebut. Aku telah menyusuri bacaan, yang aku setujui, aku tolak. Sedangkan bacaan yang aku ragukan, aku tinggal. Bacaan yang aku pinjam, akan aku kembalikan. Bentuknya catatan-catatan yang bersambung, meskipun tak dimaksudkan untuk menyatu padu, karena tiap fragmen, aku biarkan bisa berkembang ke arah yang berbeda. Dengan harapan; Anda akan sabar membacanya.

Sebagai penutup, mari kita memperluas diri, yakni dapat berkembang dibidang pekerjaan atau kehidupan keluarga. Tidak ada salahnya meningkatkan kemampuan kita untuk menghubungkan diri sendiri secara hangat dengan orang lain. Baik itu cinta, maupun kasih sayang. Tidak ada salahnya kita melihat dunia sebagaimana adanya dan tidak menghindari kenyataan. 

Jangan banyak mengeluh, karena yang seharusnya lebih sakit itu adalah orang yang tidak pernah mau dewasa. Meski dunia tidak menghukum kedewasaan seseorang, bertambah usia namun tidak bertambah baik akan merugikan diri sendiri dan timbul penyesalan di akhir. Tapi tak perlu khawatir, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

#KSStory#KSGarden#KSMotivasi

#Reel#fbpro#fyp#vod

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4