Maka saya lakukan. Di 2024, apa yang sudah saya lakukan ini sudah agak mulai berkembang menjadi kebun buah. Banyak yang melamar, di banyak pekerjaan, tapi tak seorang pun saya menginginkannya lama, hehehe. Saya menolak cara hidup dan pola pikir mereka yang ugal-ugalan. Sorry, saya sedang serius.
Kemudian di akhir 2024 ini, saya menghubungi seorang sarjana pertanian, tapi praktisi. Muda dan berbakat. Lagi-lagi saya sebagai pembelajar untuk sebuah urusan tentang bisnis saya ini. Itu tak apa. Saya biarlah jadi bodoh sehari untuk pintar selamanya. Seorang teman itu menunjukkan pada saya cara-cara untuk pertama kali tentang teknologi dan informasi tentang hal-hal baik untuk bisnis saya.Â
Sungguh, banyak orang yang selama ini sok berilmu dan bahkan pelit ilmu. Tapi alhamdulilah, kami sudah menemukan kecocokan visi dan misi. Saya belajar untuk menjadi muridnya tentang dunia pertanian. Saya bilang padanya, "saya muridnya". Dia bilang pulak pada saya, 'dia gurunya, tapi saya bosnya ha-ha-ha". Asyyek.
Saya meminjam ilmunya untuk mengembangkan usaha saya ke depan. Saya tak tahu apapun soal pupuk ataupun mikroba. Saya tak pernah menyentuh itu sebelumnya. Itulah mengapa saya menyebut diri saya pada nya, ___orang buta yang mengharap cahaya rembulan.Â
Lagi-lagi dari kenekatan saya, saya tetap merintis usaha saya ini walaupun tidak mengerti apa-apa. Tak ada yang mempercayai diri saya dahulunya bahwa saya akan berhasil membangun usaha ini. Saya sering mendapat cibiran karena tidak mengetahui apa-apa tentang usaha bidang ini. Apa bedanya, orang yang tak bisa masak, tau-tau bisa buka bisnis masakan. Semua bisa diatur.
Tenang....,
Setiap memulai usaha, saya selalu memikirkan apa yang saya inginkan, apa yang saya miliki dan apa yang akan saya korbankan. Namun banyak orang yang tak pernah membahas pengorbanan saya tersebut. Saya tak mengeluh.Â
Apapun yang terjadi. Dijalani aja. Tak peduli orang mau ngomong apa. Orang tau apa..., apa-apa yang kita jalani. Orang cuma bisa menilai. Oh kayaknya enak nih, kayaknya asyik, oh kayaknya pamer ini, inspiratif. Macem-macem.
Pernah saya selalu menulis di sebuah grup, karena saya memang selalu menulis, kan jauh sebelum ke Al grup itu? Ee, niat menginspirasi dan memotivasi dibilang pamer. Hewhewhew. Entah rendah pemahamannya entah bagaimanalah. Tapi yang jelas, saya tidak sedang berkompetisi melawan siapapun. Seperti gajah dan semut saaaja. Dan karena saya merasa semutnya, saya pun keluar. Cerita ini sebenarnya bukan menuntut pengorbanan untuk dihargai, tapi meminta agar tidak disepelekan. Lho, kok jadinya seperti ini..., maaf kalau jadinya "curcol".
Mari kita melihat kehidupan ini jangan dari sebelah sisinya saja. Tapi, lihatlah hidup ini dari segala sisi. Be kind aja, udah. Selalu ada sisi tersembunyi dari hidup seseorang, dan untuk melihatnya itu, perlu dengan hati. Sudut pandang yang baik aja. Kita akan menemukan kuq, sisi tersembunyi dari kesulitan hidup ini. Dan tanpa kita sadari..., hidup yang kita rasa terkadang sulit itu akan mengajarkan kita, untuk kuat dan tahan banting.
There is no success without a sacrifice and there is no success without hardness. "Tidak ada sebuah kesuksesan tanpa pengorbanan dan tidak ada kesuksesan tanpa kesulitan." Kesuksesan mungkin memiliki arti yang berbeda-beda untuk setiap individu, tapi yang pasti setiap usaha yang kita lakukan untuk mencapai kesuksesan itu, pasti ada harga yang harus dibayar.Â
Prinsipnya, semakin tinggi mimpi kita..., semakin tinggi arti kesuksesan bagi seseorang, maka semakin mahal harga yang harus dibayar.
Saya sudah pandai-pandai mengatur prioritas dan dengan bijak mempertimbangkan resiko. Menjadi individu yang mengedepankan rasionalitas..., dengan memperhitungkan efek yang mungkin terjadi dari setiap tindakan yang saya lakukan. Mengatur waktu dengan baik dan efektif..., tak peduli saat meniti karir atau sudah punya karir. Satu hari hanya punya 24 jam saja.Â
Bila lebih dari 8 jam saya habiskan untuk tidur dan malas-malasan, maka sepertiga hidup saya sudah kesia-siaan. Tidak ada tambahan waktu yang saya punya. Menggunakan waktu dengan bijaksana adalah kunci sebuah kesuksesan.
Biasanya, pagi-pagi gini, saya akan membuat daftar pekerjaan yang akan saya lakukan untuk sehari. Ketika deadline sudah dekat dan pekerjaan belum selesai, tak jarang saya mengeluh sendiri tanpa memberi tahu orang lain dengan mengatakan "seandainya saya punya lebih banyak waktu." Ketika saya tidak menggunakan waktu dengan baik, bahkan untuk mencapai tujuan kecil sekalipun, ...saya tidak akan bisa mencapai tujuan yang besar.
Kita semua punya waktu yang sama, 24 jam saja. Namun kita punya hak untuk menentukan bagaimana kita menggunakannya. Entah dimaksimalkan sebagaimana bisa..., entah malah dijadikan sia-sia. Saat memperjuangkan sesuatu, beberapa hal harus dinomorduakan.Â
Mengejar cita-cita pribadi, berarti mengesampingkan banyak hal selainnya. Siap-siap kehilangan waktu berharga dengan teman. Beberapa kali undangan mereka untuk makan dan jalan-jalan harus kita tolak demi mengejar target dan menyelesaikan tanggung jawab kita dengan sempurna.Â
Tak dapat dipungkiri, kadang muncul rasa bersalah karena tak begitu sering lagi menghabiskan waktu bersama mereka. Tapi, berpikir keras untuk mencapai tujuan pribadi yang besar bertujuan untuk menguji kita, menantang kita, dan membantu kita untuk mencapai target-target besar kita, dalam hidup.
Selama apa yang saya lakukan masih rasional, saya tak perlu merasa bersalah telah menolak berbagai ajakan sodara untuk makan dan jalan-jalan. Toh, bukankah kesuksesan ini saya usahakan demi membuat keluarga saya bangga? Percayalah, tidak ada pengorbanan yang sia-sia. Keberhasilan menuntut banyak pengorbanan. Pertanyaannya? Mampukah diri kita melunasi harga yang harus dibayar?
Terima kasih telah menanyakan tentang kehidupan ini, terkadang kehidupan memang serasa semakin sulit. Semua akan mengakui itu, "hidup kadangkala akan sulit".
Kawan, bila kamu bertanya mengapa hidup kadangkala akan sulit? Tentu saya tak akan tahu jawabannya, saya rasa juga kamu bertanya dimana pun tak akan menemukan jawabannya.
"Kenapa?". Karena, setiap manusia punya kehidupan masing-masing..., punya jalannya masing-masing..., dan punya takdirnya masing-masing. Begitu juga halnya kesulitan hidup. Baik itu kamu, saya, kita semua pasti akan pernah mengalami kesulitan hidup. Dan kesulitan hidup kita itu, tentunya berbeda-beda..., sesuai kemampuan kita dalam pandangan-Nya.
Mungkin saat ini kita merasa kesulitan hidup, kita kuq rasanya semakin sulit, ya? Rasanya gak kuat ngejalaninnya, patah berkali-kali, sedih berkali-kali. "Udah nggak kuat ya Allah," batin kita. Namun..., Allah tahu kita mampu melewatinya, hingga kita terpilih diantara jutaan lebih manusia untuk diuji dengan kesulitan hidup ini.Â
You can say for your self; "Allah tahu saya mampu, bahkan sekarang saya masih bisa mengetik membuat tulisan episode ini, sesempit-sempitnta waktu. Itulah pengorbanan. Allah tahu saya mampu, bahkan saya masih diberi kesempatan buat ceritain semua ini ke kamu..., Allah tahu saya mampu, bahkan kamu, saya, kita bisa bertahan sampai sekarang".
"Agar apa? Agar kamu tak lagi mudah bersedih untuk hal yang sepele..., agar kamu tak lagi takut untuk maju memulai tanpa takut gagal..., agar kamu tak lagi mudah berharap pada seseorang..., karena harapanmu hanya bergantung pada-Nya. Banyak hal yang bisa kita dapat dari perjalanan hidup ini. Kita jangan menyerah..., hidup yang kita rasa semakin sulit ini tidak akan selamanya. "Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan" (Qs. Al Insyirah 5--6).
Yaah. Kehidupan ini akan dipenuhi dengan seribu macam hal yang manis, tapi untuk mencapainya perlu seribu macam pengorbanan. Ada sebuah quotes yang sangat populer, yaitu "Nothing Great Was Ever Accomplished Without Making Sacrifies", artinya tidak ada sesuatu yang besar yang luar biasa akan selesai/tuntas/beres tanpa ada pengorbanan-pengorbanan.Â
Dan untuk mencapai kesuksesan ituuuh, seseorang tentu akan melewati perjalanan yang tak mudah. Pengorbanan itu kita lakukan sebelum meraih kesuksesan, yang terkadang itupun terasa berat saat menjalaninya.
Inilah yang membedakan orang sukses dan orang gagal. Mereka yang sukses akan terus menghadapi tantangan yang dihadapinya dan rela berkorban banyak hal demi mencapai tujuannya. Mereka yang gagal akan merasa mudah lelah dan menyerah menghadapi tantangan yang ditemuinya. Orang sukses seringkali rela melakukan pengorbanan besar.Â
Sebagai contoh anak muda yang sukses diluar sana tentu mereka banyak mengorbankan waktunya untuk bekerja keras. Ia berpikir keras. Ditengah teman-teman seusianya yang sedang asyik menikmati hidup, tentu hal ini bukan hal yang mudah dijalani. Orang-orang seperti ini memilih mengorbankan waktu bersenang-senang mereka dimasa muda, untuk membangun masa depannya yang lebih baik.
Pada umumnya, banyak orang memilih menikmati masa mudanya untuk bersenang-senang dan seringkali lupa mempersiapkan masa depannya. Bila tiba waktunya, mereka baru merasa bingung akan apa yang akan dilakukan. Pada usia yang terbilang sudah tak muda lagi, tentu energi untuk bekerja sudah berbeda dengan saat muda. Disinilah terjadi kegalauan yang cukup besar bagi orang yang enggan berjuang atau bekerja keras.
Apakah ini terlambat? Bisa dibilang iya, namun tak ada kata terlambat juga untuk memulai. Kita tak perlu menunggu untuk merasa terdesak untuk berjuang lebih keras. Lakukan sedini mungkin untuk mempersiapkan masa depan. Tak ada salahnya mengorbankan kesenangan sesaat untuk meraih kesenangan yang lebih aktual di masa depan. Lebih baik habis-habisan sekarang dan menikmati hasilnya dikemudian hari.
Salam sukses untuk semua....
"Kehidupan yang indah tidak terjadi begitu saja, melainkan dibangun dengan doa, kerja keras, pengorbanan, dan cinta. Sacrifice, untukmu segalanya"
#KSStory #KSGarden #KSMotivasi
#KSLifestyle #KSFamily
#PejuangMimpi #Episode45
#ThereIsNoSuccessWithoutASacrifice
#Pertanian #Berkebun
#Reels #Fbpro #fyp #vod