KS Story
KS Story Petani

Don't forget to smile today🙂!

Selanjutnya

Tutup

Video

Pejuang Mimpi Episode 45 There is No Success Without a Sacrifice

14 November 2024   06:49 Diperbarui: 14 November 2024   08:18 228 0 0

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi



Pejuang Mimpi Episode 45
There is No Success Without a Sacrifice

Hallow, beberapa hari terakhir saya mencoba membaca sejarah orang-orang besar yang melakukan hal-hal luar biasa di dunia ini. Lalu saya cermati pengorbanan apa yang dia lakukan sehingga dia bisa melakukan hal-hal besar ituu. Pasti akan saya temukan pengorbanannya, karena tidak ada orang bisa besar dan melakukan hal-hal yang luar biasa tanpa ada perjuangan. Dan tidak ada..., perjuangan yang tidak menuntut pengorbanan.

Rasanya berjalan otomatis saja. Kabarnya..., suksesnya usaha, mau tidak mau, __kita butuh pengorbanan. Kalau menuruti nafsu keinginan kita, kita akan mencari enaknya saja. Namun, begitu kita ingin serius..., ya kita harus berjuang. Begitu kita berjuang..., pasti ada yang dikorbankan, misalnya tenaga, waktu, biaya, paling tidak keinginan kita untuk sesuka hati.

Kalau kita tidak mau berkorban, perjuangan kita tidak akan sukses. Titik. Abislah kaji. Manusia harus mengusahakan sementara, karena usaha itu menuntut pengorbanan. Hari ini banyak orang hobi sekali mengeluhkan berbagai macam hal yang dikeluhkan atau yang diproteskan. Hal itu terkadang dari nada mengeluhnya terlihat bahwa orang ini ingin enak teroooss, tidak mau sedikit berkorban. Padahal ya, untuk suksesnya ide-ide kita, memang perlu pengorbanan-pengorbanan. Jadi, pengorbanan adalah modus dalam hidup kita untuk sukses.

Ada satu teori dari buku yang judulnya "Think and The Tipping Point" karangan dari Malcom Gladwell. Gladwell menyatakan dalam buku itu, "Untuk seseorang yang ingin jadi ahli dan sukses di satu bidang, seseorang harus bekerja minimal 10.000 jam terbang." Kalau dihitung secara matematika dengan anggapan kita bekerja 8 jam sehari dan seminggu 5 hari, itu butuh waktu sekitar 4--5 tahun untuk menjadi ahli di satu bidang.

Berarti orang butuh 4--5 tahun bekerja keras mendalami disiplin yang dia inginkan. Mungkin bagi orang yang mempunyai kapasitas cerdas luar biasa tidak butuh waktu 4--5 tahun untuk menjadi ahli di bidang tertentu, tetapi kapasitas setiap orang pasti berbeda. Ya kan? Mungkin ada yang lebih lambat karena disiplin ilmunya susah..., atau kapasitasnya yang tidak terlalu besar. Namun, hal itu tetap butuh kerja keras dan pengorbanan.
 
Semua hal-hal hebat yang layak dimiliki membutuhkan pengorbanan besar yang layak diberikan. Banyak orang yang memilih untuk rela berkorban demi mendapatkan apa yang ia inginkan. Banyak orang yang mengorbankan waktu dan tenaganya demi masa depan yang cerah. Dan..., bagi orang yang rela berkorban demi kebaikan..., pastinya akan mendapatkan balasan yang setimpal.

Saya sempat menangis saat ditanya bagaimana perasaan saya selama menjalani bisnis pangan ini dari dulu hingga yang sekarang? Saya hanya teringat begitu banyak pengorbanan dalam menapaki jalan hidup di bidang ini, tanpa banyak orang tahu dan tanyakan.

Impian saya adalah memulai bisnis pangan ini sendiri, mandiri. Sempat awalnya saya dibilang numpang beken di usaha tani milik orang lain. Kan saya pegawe, jadi dikira saya tu ya numpang futo-futo doang di kebun orang dan numpang-numpang buat video gitu di kebon orang lain. Ha-ha-ha, menyakitkan sekali cerita itu jika harus saya ulang kembali. Dan ini..., bukan cerita yang sesungguhnya. Kan, kira-kira nya orang itu ajaaah. Apakah tampang saya memang tidak se-meyakinkan ituuh, hh?

Sebenernya bukan begitu ceritanya,
Begini. Di 2022 lalu..., saya mengumpulkan orang di teras rumah ibu saya dan bicara sekitar 2 jam pada mereka mengenai visi saya. Saya dan suami menaruh uang di meja dan menyatukannya. Kami mendapat 7 juta rupiah hasil urunan berdua suami istri hanya untuk mengawali KS Garden. Lalu saya bawa alat berat mini kesini. Terus kan ada tuh, waktu itu, saya sendiri yang mengendarai alat pertaniannya menggemburkan tanah ini. Meski hanya peran pengganti, alias operator dua karena operator satu nya pas rehat makan gorengan. Ada sedih lucu gimana, gitu yaaa.

Dulu ketika memulai bisnis ini, saya tak punya banyak uang. Saya tak pake teknologi yang serba otomatis tapi saya punya rencana untuk itu. Setiap rupiah saya gunakan dengan sangat hati-hati. Saya juga harus ke kantor mengurus banyak hal, kesana-kesana..., kemari-kemari. Dan kantor saya untuk usaha tani ini..., saya buka lapak via hape saja. Saya menghubungi rumah makan minimal 10 orang sehari? Malu? Enggak. 

Kan cuma nanya doang, ga berat pun. Dan saya hanya akan berekspansi ketika saya mendapatkan dana lebih dari hasil suami saya bekerja, atau dana lebih dari hasil saya berhemat. Paham kan? Bukan dana yang dikasih ibu saya sekian ikat, melainkan dari hasil saya berhenti membeli sepatu dan jilbab. Ciyuss. Ga bohong saya.

Saya pribadi telah melakukan pengorbanan yang sangat besar untuk membuat KS Garden seperti ini. Jangan dilihat keadaan yang sekarang..., tapi dalami dan pelajari bagaimana saya memulai merintis semua ini dari nol besar.  

Saya ingin punya brand global..., jadi saya memilih nama KS karena dulu kan sudah membumi KS Caferesto. Apa juga lagi payah-payah. Pilihan yang tepat hanya KS Garden yang mudah diucapkan dan akan dikenal di mana-mana bahwa itu saya. Saya mengembangkan penjualan hasil tani saya ini, awalnya online saja. Dengan beberapa reseller di dua kecamatan serta saya sendiri yang bersentuhan langsung ke pedagang di pasar tradisional. Model ini selalu menyelamatkan saya.

Di akhir 2022..., meski saya menghasilkan laba yang tak seberapa..., tapi alhamdulilah cukuplah untuk pengembangan lahan dan menanam kembaleee. Tentu saya juga harus melakukan pengorbanan lagee. Misalnya, korban waktu lagee..., korban duit lagee.., dan satu lagee, __korban perasaan wkwka. Yang diawal-awal dulu (korban perasaan) paling sering. Dicibir orang..., disepelekan orang..., dan lain sebagainya. ''Tapi tetap saja jalan, insyaallah kesuksesan sudah di depan mata.

Dan yang selalu saya ingat adalah, "....mereka yang tidak berani mengambil risiko dan pengorbanan, pasti tidak akan mencapai apa-apa dalam kehidupan ini". Dan ini jelass, saya membutuhkan banyak pengorbanan untuk bisa seperti sekuat yang sekarang. Ada pengorbanan dari sisi material dan non material. ''Artinya apa? Tidak akan pernah ada kesuksesan yang diraih tanpa adanya pengorbanan. Tanpa pengorbanan kesuksesan itu tak bisa diraih''.

Ada 3 alasan kenapa saya masih tetap ingin bertahan di bisnis ini. Dan yang seperti kalian lihat..., saya masih disini dan belum berhenti. Saya masih berada di kampung saat ini karena saya percaya satu hal, visi global, dan kemenangan lokal. Saya mendesain model bisnis ini terintegrasi bersama suami. Meski belum se sempurna yang kami ingin, kami belum mau menyerah. 

Fokus kami adalah membantu orang-orang kecil dan menengah menghasilkan uang untuk kehidupan sehari-hari mereka. Saya tak pernah meniru model bisnis orang-orang, seperti yang banyak dilakukan entrepreneur lokal. Saya selalu fokus pada kesempatan pertama. Saya tidak pernah meniru gaya hidup orang-orang, seperti banyak dilakukan mamah muda sosialita zaman sekarang. Saya nongki-nongkinya sama bapack-bapack ya g mikirin ekonomi makro gitu. Bukan yang mikirin buat perut sendiri.

Ilmu yang saya pelajari dari zaman kegelapan di KS Garden adalah saya harus membuat tim saya memiliki nilai, inovasi dan visi. Juga, jika kami berdua tak menyerah, kami masih punya kesempatan. Dan ketika kami masih kecil, kami harus sangat fokus dan bergantung pada otak, bukan otot.

Saya dan suami pernah jadi bahasan hangat lantaran tak diketahui nasib kami lagi usai genting 4 hari waktu 2017 itu. Saya menutup akses sosial media saya dikarenakan hampir semua bidang usaha kami yang serba ditutup. 

Lalu saya fokus ibadah, umroh, fokus kegiatan pimpinan. Mendadak eksis 2018 buka aracafe gitu, hitslah pokoknya hingga parkiran limpah-limpah ke jalan. Eh, ga taunya jam istirahat siang di hari libur anak lari-lari keluar hingga ketabrak depan cafe. 

Sedih. Sibuk perawatan kesehatan anak. Baru kemudian fokus 2019 dengan kegiatan pimpinan, lalu umroh bareng pimpinan. Gosip lagii dan lagee. Namanya juga netizen kan, ga akan pernah kehabisan akal. Saya santai aja, ha ga lama sudah itu muncul di bisnis delivery makanan, karena kan emang work from home masa covid 19.

 Karena itu pula bisnis delivery online dibuka. Abistu saya males capek-capek mikir orang, caferesto saya tutup. Dan saya pun jadi jarang menulis efek ga ada yang mau dijual, pun enggak ada yang mau dibahas. Padahal ya, sebelumnya terkenal antara lain karena menjadi selain sebagai penulis berita kepemimpinan bupati juga penulis kisah hidup diri sendiri. Saya di sosmed emang kayak gitu kan, ilang-ilang timbul.  Kadang evaluasi diri.

Suatu hari...,
Kejadian lain yang secara fundamental mengubah diri saya adalah pada akhir tahun 2022, saat saya bersama dengan keluarga keluar kota bersama dan kami kongkow-kongkow bareng teman disana. Saya akan buru-buru pulang sendiri, karena sesuatu hal. Sebelum saya meninggalkan mereka, saya diajari desa adalah tempat terkaya dan paling bahagia di dunia. Tapi sesekali, pergilah ke kota untuk bersenang-senang. 

Abis itu, pulanglah...! Keluarga adalah rumah tempat kita pulang. Jadi ketika saya tiba di desa, saya berpikir oh Tuhan, semua tidak berbeda dari yang dikatakannya pada saya. Sejak itu, saya mulai berpikir berbeda. 3 hari di sana benar-benar mengubah saya.

Saya memang selalu bermimpi jika sudah selesai bekerja kantoran, saya akan bekerja di sebuah bisnis kecil di desa, berkantor sendiri atau apapun yang saya ingin. Saya hanya ingin pergi melakukan sesuatu di setiap hari-hari libur saya. 

Maka saya lakukan. Di 2024, apa yang sudah saya lakukan ini sudah agak mulai berkembang menjadi kebun buah. Banyak yang melamar, di banyak pekerjaan, tapi tak seorang pun saya menginginkannya lama, hehehe. Saya menolak cara hidup dan pola pikir mereka yang ugal-ugalan. Sorry, saya sedang serius.

Kemudian di akhir 2024 ini, saya menghubungi seorang sarjana pertanian, tapi praktisi. Muda dan berbakat. Lagi-lagi saya sebagai pembelajar untuk sebuah urusan tentang bisnis saya ini. Itu tak apa. Saya biarlah jadi bodoh sehari untuk pintar selamanya. Seorang teman itu menunjukkan pada saya cara-cara untuk pertama kali tentang teknologi dan informasi tentang hal-hal baik untuk bisnis saya. 

Sungguh, banyak orang yang selama ini sok berilmu dan bahkan pelit ilmu. Tapi alhamdulilah, kami sudah menemukan kecocokan visi dan misi. Saya belajar untuk menjadi muridnya tentang dunia pertanian. Saya bilang padanya, "saya muridnya". Dia bilang pulak pada saya, 'dia gurunya, tapi saya bosnya ha-ha-ha". Asyyek.

Saya meminjam ilmunya untuk mengembangkan usaha saya ke depan. Saya tak tahu apapun soal pupuk ataupun mikroba. Saya tak pernah menyentuh itu sebelumnya. Itulah mengapa saya menyebut diri saya pada nya, ___orang buta yang mengharap cahaya rembulan. 

Lagi-lagi dari kenekatan saya, saya tetap merintis usaha saya ini walaupun tidak mengerti apa-apa. Tak ada yang mempercayai diri saya dahulunya bahwa saya akan berhasil membangun usaha ini. Saya sering mendapat cibiran karena tidak mengetahui apa-apa tentang usaha bidang ini. Apa bedanya, orang yang tak bisa masak, tau-tau bisa buka bisnis masakan. Semua bisa diatur.

Tenang....,
Setiap memulai usaha, saya selalu memikirkan apa yang saya inginkan, apa yang saya miliki dan apa yang akan saya korbankan. Namun banyak orang yang tak pernah membahas pengorbanan saya tersebut. Saya tak mengeluh. 

Apapun yang terjadi. Dijalani aja. Tak peduli orang mau ngomong apa. Orang tau apa..., apa-apa yang kita jalani. Orang cuma bisa menilai. Oh kayaknya enak nih, kayaknya asyik, oh kayaknya pamer ini, inspiratif. Macem-macem.

Pernah saya selalu menulis di sebuah grup, karena saya memang selalu menulis, kan jauh sebelum ke Al grup itu? Ee, niat menginspirasi dan memotivasi dibilang pamer. Hewhewhew. Entah rendah pemahamannya entah bagaimanalah. Tapi yang jelas, saya tidak sedang berkompetisi melawan siapapun. Seperti gajah dan semut saaaja. Dan karena saya merasa semutnya, saya pun keluar. Cerita ini sebenarnya bukan menuntut pengorbanan untuk dihargai, tapi meminta agar tidak disepelekan. Lho, kok jadinya seperti ini..., maaf kalau jadinya "curcol".

Mari kita melihat kehidupan ini jangan dari sebelah sisinya saja. Tapi, lihatlah hidup ini dari segala sisi. Be kind aja, udah. Selalu ada sisi tersembunyi dari hidup seseorang, dan untuk melihatnya itu, perlu dengan hati. Sudut pandang yang baik aja. Kita akan menemukan kuq, sisi tersembunyi dari kesulitan hidup ini. Dan tanpa kita sadari..., hidup yang kita rasa terkadang sulit itu akan mengajarkan kita, untuk kuat dan tahan banting.

There is no success without a sacrifice and there is no success without hardness. "Tidak ada sebuah kesuksesan tanpa pengorbanan dan tidak ada kesuksesan tanpa kesulitan." Kesuksesan mungkin memiliki arti yang berbeda-beda untuk setiap individu, tapi yang pasti setiap usaha yang kita lakukan untuk mencapai kesuksesan itu, pasti ada harga yang harus dibayar. 

Prinsipnya, semakin tinggi mimpi kita..., semakin tinggi arti kesuksesan bagi seseorang, maka semakin mahal harga yang harus dibayar.

Saya sudah pandai-pandai mengatur prioritas dan dengan bijak mempertimbangkan resiko. Menjadi individu yang mengedepankan rasionalitas..., dengan memperhitungkan efek yang mungkin terjadi dari setiap tindakan yang saya lakukan. Mengatur waktu dengan baik dan efektif..., tak peduli saat meniti karir atau sudah punya karir. Satu hari hanya punya 24 jam saja. 

Bila lebih dari 8 jam saya habiskan untuk tidur dan malas-malasan, maka sepertiga hidup saya sudah kesia-siaan. Tidak ada tambahan waktu yang saya punya. Menggunakan waktu dengan bijaksana adalah kunci sebuah kesuksesan.

Biasanya, pagi-pagi gini, saya akan membuat daftar pekerjaan yang akan saya lakukan untuk sehari. Ketika deadline sudah dekat dan pekerjaan belum selesai, tak jarang saya mengeluh sendiri tanpa memberi tahu orang lain dengan mengatakan "seandainya saya punya lebih banyak waktu." Ketika saya tidak menggunakan waktu dengan baik, bahkan untuk mencapai tujuan kecil sekalipun, ...saya tidak akan bisa mencapai tujuan yang besar.

Kita semua punya waktu yang sama, 24 jam saja. Namun kita punya hak untuk menentukan bagaimana kita menggunakannya. Entah dimaksimalkan sebagaimana bisa..., entah malah dijadikan sia-sia. Saat memperjuangkan sesuatu, beberapa hal harus dinomorduakan. 

Mengejar cita-cita pribadi, berarti mengesampingkan banyak hal selainnya. Siap-siap kehilangan waktu berharga dengan teman. Beberapa kali undangan mereka untuk makan dan jalan-jalan harus kita tolak demi mengejar target dan menyelesaikan tanggung jawab kita dengan sempurna. 

Tak dapat dipungkiri, kadang muncul rasa bersalah karena tak begitu sering lagi menghabiskan waktu bersama mereka. Tapi, berpikir keras untuk mencapai tujuan pribadi yang besar bertujuan untuk menguji kita, menantang kita, dan membantu kita untuk mencapai target-target besar kita, dalam hidup.

Selama apa yang saya lakukan masih rasional, saya tak perlu merasa bersalah telah menolak berbagai ajakan sodara untuk makan dan jalan-jalan. Toh, bukankah kesuksesan ini saya usahakan demi membuat keluarga saya bangga? Percayalah, tidak ada pengorbanan yang sia-sia. Keberhasilan menuntut banyak pengorbanan. Pertanyaannya? Mampukah diri kita melunasi harga yang harus dibayar?

Terima kasih telah menanyakan tentang kehidupan ini, terkadang kehidupan memang serasa semakin sulit. Semua akan mengakui itu, "hidup kadangkala akan sulit".
Kawan, bila kamu bertanya mengapa hidup kadangkala akan sulit? Tentu saya tak akan tahu jawabannya, saya rasa juga kamu bertanya dimana pun tak akan menemukan jawabannya.

"Kenapa?". Karena, setiap manusia punya kehidupan masing-masing..., punya jalannya masing-masing..., dan punya takdirnya masing-masing. Begitu juga halnya kesulitan hidup. Baik itu kamu, saya, kita semua pasti akan pernah mengalami kesulitan hidup. Dan kesulitan hidup kita itu, tentunya berbeda-beda..., sesuai kemampuan kita dalam pandangan-Nya.

Mungkin saat ini kita merasa kesulitan hidup, kita kuq rasanya semakin sulit, ya? Rasanya gak kuat ngejalaninnya, patah berkali-kali, sedih berkali-kali. "Udah nggak kuat ya Allah," batin kita. Namun..., Allah tahu kita mampu melewatinya, hingga kita terpilih diantara jutaan lebih manusia untuk diuji dengan kesulitan hidup ini. 

You can say for your self; "Allah tahu saya mampu, bahkan sekarang saya masih bisa mengetik membuat tulisan episode ini, sesempit-sempitnta waktu. Itulah pengorbanan. Allah tahu saya mampu, bahkan saya masih diberi kesempatan buat ceritain semua ini ke kamu..., Allah tahu saya mampu, bahkan kamu, saya, kita bisa bertahan sampai sekarang".

"Agar apa? Agar kamu tak lagi mudah bersedih untuk hal yang sepele..., agar kamu tak lagi takut untuk maju memulai tanpa takut gagal..., agar kamu tak lagi mudah berharap pada seseorang..., karena harapanmu hanya bergantung pada-Nya. Banyak hal yang bisa kita dapat dari perjalanan hidup ini. Kita jangan menyerah..., hidup yang kita rasa semakin sulit ini tidak akan selamanya. "Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan" (Qs. Al Insyirah 5--6).

Yaah. Kehidupan ini akan dipenuhi dengan seribu macam hal yang manis, tapi untuk mencapainya perlu seribu macam pengorbanan. Ada sebuah quotes yang sangat populer, yaitu "Nothing Great Was Ever Accomplished Without Making Sacrifies", artinya tidak ada sesuatu yang besar yang luar biasa akan selesai/tuntas/beres tanpa ada pengorbanan-pengorbanan. 

Dan untuk mencapai kesuksesan ituuuh, seseorang tentu akan melewati perjalanan yang tak mudah. Pengorbanan itu kita lakukan sebelum meraih kesuksesan, yang terkadang itupun terasa berat saat menjalaninya.

Inilah yang membedakan orang sukses dan orang gagal. Mereka yang sukses akan terus menghadapi tantangan yang dihadapinya dan rela berkorban banyak hal demi mencapai tujuannya. Mereka yang gagal akan merasa mudah lelah dan menyerah menghadapi tantangan yang ditemuinya. Orang sukses seringkali rela melakukan pengorbanan besar. 

Sebagai contoh anak muda yang sukses diluar sana tentu mereka banyak mengorbankan waktunya untuk bekerja keras. Ia berpikir keras. Ditengah teman-teman seusianya yang sedang asyik menikmati hidup, tentu hal ini bukan hal yang mudah dijalani. Orang-orang seperti ini memilih mengorbankan waktu bersenang-senang mereka dimasa muda, untuk membangun masa depannya yang lebih baik.

Pada umumnya, banyak orang memilih menikmati masa mudanya untuk bersenang-senang dan seringkali lupa mempersiapkan masa depannya. Bila tiba waktunya, mereka baru merasa bingung akan apa yang akan dilakukan. Pada usia yang terbilang sudah tak muda lagi, tentu energi untuk bekerja sudah berbeda dengan saat muda. Disinilah terjadi kegalauan yang cukup besar bagi orang yang enggan berjuang atau bekerja keras.

Apakah ini terlambat? Bisa dibilang iya, namun tak ada kata terlambat juga untuk memulai. Kita tak perlu menunggu untuk merasa terdesak untuk berjuang lebih keras. Lakukan sedini mungkin untuk mempersiapkan masa depan. Tak ada salahnya mengorbankan kesenangan sesaat untuk meraih kesenangan yang lebih aktual di masa depan. Lebih baik habis-habisan sekarang dan menikmati hasilnya dikemudian hari.

Salam sukses untuk semua....
"Kehidupan yang indah tidak terjadi begitu saja, melainkan dibangun dengan doa, kerja keras, pengorbanan, dan cinta. Sacrifice, untukmu segalanya"

#KSStory #KSGarden #KSMotivasi
#KSLifestyle #KSFamily
#PejuangMimpi #Episode45
#ThereIsNoSuccessWithoutASacrifice
#Pertanian #Berkebun
#Reels #Fbpro #fyp #vod

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2