Kisah PNS Asyik Bertani Di Sebuah Kebun Mini Miliknya, KS Garden Kuansing Namanya. (Kebun Buah Yang Disinari Matahari, Sayuran Yang Berwarna Cerah, Mimpi Yang Dipanen, Keranjang Berlimpah, Usaha Yang Membuahkan Hasil, Akar Yang Bersemangat, Panen Manis, Dari Ladang Ke Meja Makan😅)
Â
Kata orang pintar "Don't expect too much..". Jangan terlalu banyak berharap. Harapan memang harus ada. Tapi jangan berlebihan. Apalagi menggantungkan harapan kepada manusia. Maka bila berani berharap, maka harus siap untuk kecewa. Bukankah tidak setiap keinginan bisa terlaksana? Maka apapun..., berhentilah berharap. Apalagi bila harus menunggu tanpa kepastian. Mau sampai kapan berharap? Terlalu banyak berharap, bisa jadi terlalu cinta dunia. Hingga lupa bahwa harapan hanya ada pada sisi Allah. Manusia tidak boleh lupa. Hidupnya itu di tangan Allah. Jodoh, maut, dan rezeki, sungguh hanya kuasa Allah. Manusia diminta untuk ikhtiar dan doa. Tidak lebih tidak kurang.
Â
Untuk orang-orang yang gemar berharap, terlalu berharap pada manusia. Ada nasihat yang patut jadi pijakan. "Waidza azamta fatawakkal alallah. Innallaha yuhibbul mutawakkiliin." Dan artinya, "ketika engkau punya keinginan yang kuat, maka pasrahkanlah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang yang berserah diri." Jadi, bila sudah ikhtiar ikutilah dengan doa. Adapun hasilnya menjadi kewenangan Allah. Bukan manusia. Bekerja keras itu wajib, ikhtiar itu harus. Tapi harapan tidak usah berlebihan. Jangan terlalu banyak berharap, jangan over expectation dalam segala hal. Apalagi kepada sesama manusia. Di samping punya potensi dan kelebihan, manusia itu tempatnya salah dan lemah. Terlalu berharap kepada manusia, bisa jadi sia-sia bahkan kecewa.
Saya mensyukuri kebaikan manusia, tapi saya tidak lupa bersandar pada kemampuan saya. Percaya pada kebaikan manusia itu perlu, tapi jangan abaikan ketidaksempurnaan mereka. Manusia punya prioritasnya sendiri, saya tidak tersinggung bila harapan saya tak terpenuhi. Saya membiarkan hati saya lapang..., saya terima bahwa manusia tak selalu bisa diandalkan. Kekecewaan itu guru, saya belajar darinya agar tak terpaku pada harapan yang sama.Â
Sahabat KS,
Apakah kamu tau..., harapan yang berlebihan justru menambah beban? Iya. Menambah beban. Berharap sewajarnya aja. Biar ngga menyesal ketika realita mengajakmu bercanda. Fokuslah pada apa yang bisa kita lakukan. Saya membiarkan manusia mengejutkan saya, tapi saya tidak berharap yang muluk-muluk. Kepercayaan itu penting, tapi verifikasi juga dibutuhkan, jangan dibutakan harapan. Harapan yang realistis membuat saya melangkah lebih pasti. Kekuatan sejati lahir dari kemandirian, jangan terlalu berharap pada bantuan manusia. Yakini kebaikanmu sendiri, itu pondasi yang takkan pernah goyah.
Saya pernah melihat potongan video di reels instagram bahwa apa yang kita pikirkan itulah yang mengundang energi ke dalam kehidupan kita. Ketika pikiran kita selalu berpikir positif..., itu memberikan afirmasi positif pula terhadap kita sendiri. Niscaya akan membuat pandangan serta hidup kita lebih positif dalam menjalankannya. Saya pribadi selalu berusaha menjalankan hidup dengan positive vibes, berusaha untuk melakukan kebaikan agar semua yang saya tebar itu menjadi energi.Â
Energi itu menular. Energi dari orang lain juga menular pada diri kita. Maka dari itu, kita adalah hasil dari lingkungan kita. I remember when someone said, "usahakan untuk menempatkan diri sesuai yang kita inginkan. Jangan sampai salah tempat, hanya karena kita cenderung mengikuti apa yang dilakukan lingkungan kita". Afirmasi mengubah cara berpikir, ya geeezs. Jadi kalau otak kita percaya sama apa yang sering kita ulang, tindakan kita bakal terarah sama pikiran yang udah ditanami hal positif itu. Dengan afirmasi positif berulang...., otak kita akan mulai percaya diri dan meyakini keberhasilan dalam hidup kita.Â
Ini adalah tentang bagaimana saya mengawali hari dengan mengucapkan banyak sekali kalimat afirmasi positif. Simak dan cobain, ya! "Saya mampu melewati masa sulit", "saya terus bertumbuh 1% setiap harinya", "saya paham bahwa ada hal yang tidak bisa saya ubah dan saya baik-baik saja", "saya layak mendapat kebahagiaan", "saya tidak layak menghakimi diri saya", "saya tidak perlu membandingkan diri saya dengan orang lain". Dan..., banyak lagi kalimat afirmasi positif yang lainnya. Dan itu, benar-benar saya latih.Â
Yang pada intinya begini, ada 5 hal;